Umumnya seorang villain di sebuah cerita film, memiliki motif yang sangat keren, menakutkan, dan bahkan berbahaya dalam melakukan tindakan kejahatan yang dilakukannya.
Namun sayangnya tidaklah demikian ceritanya dengan 10 villain film ini yang motifnya sangat lemah yang alhasil membuat kita menyerukan kata “Really?” ketika menyaksikannya.
Dan berikut adalah kesepuluh villain bermotif lemah yang dimaksud tersebut. Oh ya SPOILER ALERT !!!!
10. The Night Fox (Ocean’s Twelve)
Ketika mendengar bahwa aktor badass Perancis veteran Vincent Cassel yang ditunjuk untuk memerankan villain utama di sekuel “Ocean’s Eleven” (2001) ini, banyak audiens yang langsung hype habis-habisan.
Wajarlah. Cassel selalu keren dalam memerankan karakter antagonis atau anti-hero manapun. Dan to be fair, Cassel tampil dengan sangat baik sebagai Night Fox.
Yang menjadi masalah, adalah motif karakternya. Fox memusingkan geng Danny Ocean (George Clooney) hanya karena dirinya mendengar salah satu koleganya yang menyebutkan bahwa Danny adalah con-artist (baca: maling) terbaik di dunia.
Fox yang juga merupakan “master thief” seperti Danny, merasa sangat iri. Alhasil iapun menantang Danny untuk saling “adu maling” dengan mencuri permata super berharga milik Rusia, Imperial Coronation aka Faberge Egg.
Dan seperti yang kita saksikan di filmnya, ia masih saja gagal bersaing dengan Danny dan yang lebih gilanya, hanya gara-gara motif konyol ini, Fox kehilangan uang berjuta bahkan bermiliyar dolar.
9. Edgar Balthazar (Aristocats)
Ketika kita kecil, mungkin kita tidak terlalu mempermasalahkan motif yang dimiliki oleh salah satu villain ikonik Disney ini.
Namun seiring bertambahnya usia, akhirnya kita menyadari juga kalau sebenarnya Edgar memiliki motif yang sangat mengernyitkan dahi sebagai villain-nya.
Spesifiknya, ia sangat kesal bahwa majikannya, Madam Adelaide (Eva Gabor), menjatuhkan ahli warisnya ke seluruh kucing miliknya. Kesal bahwa bukan ia yang diberikan warisan, iapun bertekad untuk menghabisi seluruh kucing yang ada di rumahnya.
Oke, oke kami mengerti sekali apabila kalian kini super mengerenyitkan dahi sambil memberikan berbagai umpatan protes. Tapi ingat! Ini film kartun. Jadi jangan terlalu dibuat pusing dengannya.
8. Kimmy (The Purge: Election Year)
Di franchise film yang mengisahkan seluruh villain memiliki satu hari “besar” untuk berbuat kejahatan sesuka hati, tentunya motif yang dimiliki setidaknya masih terdengar “wajar” seperti: Ingin membakar rumah atau toko, membunuh kawan lamanya, dsb.
Namun gokilnya, tidaklah demikian dengan Kimmy, yang selalu memakai topeng bertuliskan “Kiss Me”. Di film ketiga dari franchise horor kriminal keren ini, motif Kimmy adalah hanya untuk mencuri coklat.
Yap kalian tidak salah baca Chillers. Hanya gara-gara aksi maling permen coklatnya di awal film gagal (gara-gara ketahuan), iapun memutuskan untuk melakukannya lagi bersama teman-teman kriminilnya di malam tahunan berdarah tersesebut. Dasar bocah cewek nih!
7. Lori Spengler (Happy Death Day)
Tak dipungkiri bahwa salah satu faktor yang membuat film drama horor “Happy Death Day” (2017) begitu hit adalah konsep kisahnya yang serupa dengan film klasik sci-fi ala “Groundhog Day” (1993) dan “Edge of Tomorrow” (2014).
Namun yang tidak hit dari film ini adalah motif villain-nya, Lori Spengler (Ruby Modine). Jadi di akhir filmnya diketahui bahwa sosok villain bertopeng bayi yang kerap ingin membunuh karakter utamanya, Tree Gelbman (Jessica Rothe) adalah sahabatnya sendiri ini.
Dan usut punya usut motifnya adalah hanya dikarenakan Lori cemburu buta dengan Tree yang seperti dirinya, juga sama-sama mengincar Profesor di kampus mereka, Gregory Butler (Charles Aitken).
6. Aldrich Killian (Iron Man 3)
Walau dunia sinematik Marvel (MCU) sukses menjadi dunia sinematik superhero terbesar saat ini, namun tak dipungkiri kalau untuk urusan villlain utama terkecuali Loki (Tom Hiddleston) dan Thanos (Josh Brolin), mereka selalu bermasalah.
Dan Aldrich Killian (Guy Pearce) jugalah tak luput dari masalah tersebut. Malah bisa dibilang villain ini memiliki dua kelemahan yang amat sangat.
Pertama, ia sukses menipu kita dengan mengungkapkan bahwa dirinya adalah Mandarin yang menjadi sumber teror utama di sepanjang filmnya dan;
Kedua, ia melakukan seluruh kejahatnnya hanya karena dicuekin oleh Tony Stark (Robert Downey Jr.) ketika keduanya bertemu di tahun 1999. Kalau kalian masih ingat, Adrian menawarkan Tony kerjasama terhadap penemuan barunya kala itu, Extremis.
Nah Tony yang kala itu sedang sibuk pesta tahun baru, mengatakan ke Adrian untuk menunggunya di atap gedung. Namun setelah ditunggu, Tony entah lupa atau karena memang tidak setuju dengan teknologi Extremis, langsung meninggalkan Adrian.
Alhasil, Adrian pun merasa kesal dan dendam kesumat dengan Tony yang kemudian ia tumpahkan habis-habisan di film ketiganya ini. Ya wajar sih yang namanya jadi kesal banget karena dicuekin. Tapi ya gak sampai harus sampai menteror seluruh warga Amerika Serikat juga kali!
5. Ernst Blofeld (Spectre)
Kalau dipikir sangat disayangkan bagi aktor sekeren Christoph Waltz (Django Unchained) memerankan interpretasi terbaru dari musuh bebuyutan James Bond yang legendaris ini di film ini.
Jangan salah sangka! Waltz sangat mumpuni seperti biasa dalam memerankan sosok pemimpin organisasi kriminal top franchise 007, Spectre. Namun yang disayangkan disini, lebih ke motif utama yang membuatnya menjadi musuh abadi Bond.
Seperti yang dijelaskan di film Bond ke-24 ini, motif utama Blofeld benci sekali dengan Bond adalah karena sejak kecil Blofeld iri dengan Bond yang selallu disayang oleh ayah Blofeld, Franz Oberhauser. Bond, adalah anak angkat Oberhauser.
Jadi dengan kata lainnya disini, perseteruan hampir enam dekade antara Bond dan Blofeld hanya gara-gara kecemburuan dari masa kecil. Memang wajar. Tapi kalau dipikir lagi untuk sosok villain sekelas Blofeld, rasanya alasan ini terasa agak lame.
4. The Joker (Batman)
Salah satu alasan utama (bahkan semenjak ditampilkan di komiknya) mengapa si badut gila kota Gotham The Joker, kerap dianggap musuh Batman yang paling bahaya adalah dikarenakan ketidakjelasan motifnya.
Sayangnya aspek keren tersebut, tidaklah diterapkan sama sekali terhadap Joker-nya Jack Nicholson (Easy Rider) di film “Batman” yang dirilis di tahun 1989.
Yang ada seperti yang dijelaskan sendiri oleh villain gila ini ke Vicki Vale (Kim Basinger) di salah satu adegannya, ia justru memiliki motif yang jelas atas seluruh tindakan kriminal yang dilakukannya di sepanjang film selain balas dendam dengan rekan-rekan mafia lamanya dulu.
Dan alasan tersebut adalah ia menginginkan wajahnya dijadikan wajah di mata uang kertas 1 Dollar AS. Wow bisa dikatakan ini adalah motif Joker terburuk di sepanjang sejarah penceritaan si manusia kelelawar ini.
3. Gaston (Beauty and the Beast)
Lagi-lagi Disney dengan villain-nya yang memiliki motif yang sangat lemah dan gak keren banget.
Hanya gara-gara Belle menolak cintanya, villain film animasi Disney hit ini, langsung bebruat jahat dengan mengurung Belle di ruangan gelap seraya Gaston dan geng nya berbondong-bondong ke markas Beast yang menjadi calon kekasih baru Belle.
Kalau dipikir (dan seperti yang telah disebutkan di salah satu soundtrack adaptasi live-action nya), Gaston adalah sosok berbadan kekar dan cukup tampan. Dan faktanya lagi, banyak wanita di lingkungannya yang berebut untuk memikatnya.
Jadi agak payah saja apabila hanya gara-gara mengejar satu gadis yang jelas-jelas tidak mencintainya, rekan-rekan warganya menjadi repot untuk melancarkan aksi jahatnya terhadap Beast.
2. Yellow Jacket (Ant-Man)
Lagi-lagi MCU dengan masalah villain-nya. Dan sama seperti Aldrich Killian di poin sebelumnya, Darren Cross aka Yellow Jacket (Corey Stoll) yang menjadi vilain utama di “Ant-Man” (2015) bisa dikatakan memiliki motif yang sangat lemah sebagai villain.
Spesifiknya sudah lemah, memaksa pula. Ia menjadi Yellow Jacket setelah partikel Yellow Jacket ciptaannya, ditolak untuk dijadikan salah satu deretan partikel resmi di perusahaan Hank Pym (Michael Douglas), PYM Industries.
Bukannya ia introspeksi atau membuat formula baru yang bisa meyakinkan bos-nya, ia malah dendam dan malah menyuntikkan partikelnya ke tubuhnya sendiri dan setelah itu, ia pun memutuskan untuk menjadi pengacau. Waduh salah sendiri tapi banyak orang yang kena getahnya? Motif yang lame banget deh!
1. Electro (The Amazing Spider-Man 2)
Kalau boleh bicara jujur, seluruh villain yang ditampilkan di sekuel “The Amazing Spider-Man” (2012) ini, rata-rata memiliki motif yang konyol dan bahkan tidak jelas sama sekali (ehm, Rhyno).
Namun dari semuanya, ironisnya adalah si villain utama, Max Dillon aka Electro (Jamie Foxx) yang memiliki motif super duper konyol dan lebih jauhnya, motifnya benar-benar “gak banget” untuk seorang villain di film superhero.
Spesifiknya, ia menjadi agresif dan jahat setelah di awal-awal adegannya, ia dihujat (boo) oleh warga New York sekitar yang menyoraki (cheer) Spidey ketika keduanya saling berhadapan di awal adegan untuk pertama kalinya.
Padahal sebelumnya, Max disoraki dan bahkan disemangati habis-habisan oleh seluruh warganya tersebut. Berbuat kekacauan di satu kota hanya gara-gara dirinya tidak mendapatkan teriakan dukungan yang cukup? Waduh tidak ada motif yang jauh lebih keren ya?
Itulah tadi 10 villain film yang memiliki motif sangat lemah atau tidak keren sama sekali layaknya motif villain film pada umumnya. Bagaimana nih pendapat Chillers dengan pembahasan unik ini?