Bagi Chillers yang memang selalu update banget dengan berita-berita tekno, pastinya kamu sudah lama mendengar bahwa perusahaan komputer besar nan legendaris, IBM, sedang sibuk-sibuknya mengembangkan teknologi pengenal wajah (face recognition).
Teknologi ini sesuai namanya, ditujukan untuk mengetahui identitas sekaligus background seorang individu sehingga, kita bisa tahu apa dan bagaimana sosok yang akan kita tegur atau temui bahkan sebelum kita berjabat tangan dengannya.
Walau terlihat lebih banyak sisi keuntungan (benefit) nya, tapi di saat yang sama, hal ini juga bisa merugikan spesifiknya, di sisi privasi. Sehingga tak heran, apabila banyak juga yang tidak menyukai teknologi ini.
Dan bagi kalian yang mungkin termasuk yang kontra tersebut, sepertinya kamu akan senang dengan kabar yang akan kami kabarkan ini.
Jadi seperti yang dilansir dari GameRant, terhitung ketika tulisan ini dibuat, IBM resmi menghentikan program teknologi yang dimaksud tersebut. Alasannya difaktori oleh tensi ketegangan rasial serta politik yang kini sedang panas-panasnya di Amerika Serikat (baca: kematian George Floyd).
Menurut sumber tersebut, teknologi face recognition lumayan sering disalahgunakan oleh pihak berwajib di AS. Seringkali polisi langsung men-judge kulit hitam atau yang lainnya hanya berdasarkan data yang muncul di aplikasi teknologinya tersebut (bias rasisme).
Alhasil, kini teknologi face recognition masih diperdebatkan apakah memang pantas untuk digunakan oleh pihak berwajib atau, memang sebaiknya, dimusnahkan saja. Hmmm, bagaimana kalau menurut kalian Chillers?
Editor: Juventus Wisnu