The School for Good and Evil merupakan film bergenre fantasi yang mengisahkan tentang persahabatan dua orang gadis dari Desa Gavaldon.
The School for Good and Evil yang sudah tayang pada tahun 2022 di Netflix menceritakan tentang Sophie dan Agatha yang menjelajahi sekolah yang penuh dengan hal-hal ajaib. Sekolah yang dibentuk untuk para pahlawan dan penjahat muda.
Namun, tanpa disadari akhirnya mereka berdua mendapati diri berada di pihak yang berlawanan dalam pertarungan antara kebaikan dan kejahatan.
Film ini diangkat dari buku The School for Good and Evil yang ditulis oleh Soman Chainani.
Tidak perlu lama-lama, Langsung saja kita memasuki pembahasan tentang kisah menakjubkan dari The School for Good and Evil dibawah ini.
Kisah Persahabaan yang Unik
Agatha dan Sophie merupakan dua orang gadis yang berasal dari Desa Gavaldon.
Mereka memiliki penampilan dan karakter yang berbanding terbalik.
Agatha beruntung karena memiliki ibu yang sangat menyayanginnya, namun ia kurang beruntung dalam kehidupan sosial karena sering dianggap jahat dan aneh oleh penduduk Gavaldon karena penampilannya.
Sedangkan Sophie menerima perilaku baik dari penduduk Gavaldon, namun ia kurang beruntung karena keluarganya tidak memperhatikan dan mempedulikannya.
Sophie sangat yakin bahwa takdir hidupnya menjadi seorang princess diluar Desa Gavaldon.
Namun Agatha yakin kalau dunia luar tidak sebaik yang dipikirkan oleh Sophie, oleh karena itu muncul perdebatan antara kedua sahabat ini.
Singkat cerita karena keingin kuat dari dalam diri Sophie, Agatha dan Sophie dibawa ke sekolah ajaib yang didedikasikan untuk melatih calon pahlawan dan penjahat dalam dongeng.
Yang mengejutkan, mereka menemukan diri mereka disatukan dengan peran yang berlawanan dari yang mereka pikirkan, sehingga mereka mempertanyakan ketepatan penempatannya.
Dari sinilah kisah menarik anatar dua sahabat ini dimulai.
Visual yang Menarik
Estetika visual film ini merupakan fitur yang paling menonjol.
Dari mulai visual kastil sampai dengan kostum pemain dibuat sangat cantik dan cocok dengan genre ceritanya.
Beberapa elemen visual dari cerita ini menampilkan kontrast antara dua dunia yang berbeda di masing-masing sekolah.
School for Good dan School for Evil diilustrasikan dengan cara yang unik.
School for Good dipenuhi dengan suasana yang cerah dan estetik, sementara School for Evil memiliki nuansa yang gelap dan misterius.
Plot yang Mudah Ditebak, namun tetap membuat penonton penasaran
Meskipun plotnya mungkin memiliki beberapa elemen yang mudah ditebak, namun secara keseluruhan, cerita film ini patut dipuji.
Transisi dari kota biasa ke negeri yang ajaib, dibuat semenarik mungkin.
The School for Good and Evil memperkenalkan karakter-karakter yang menarik dan dunia fantasi yang menawan secara visual.
Film ini berhasil membangkitkan imajinasi dengan cara yang fresh pada elemen-elemen yang sudah dikenal.
Meskipun memiliki kekurangan, secara keseluruhan film ini membuat penonton tidak sabar menunggu kelanjutan dari kisah ini.
Film ini layak menajdi rekomendasi tontonan untuk kalian para pecinta film bergenre fantasi.
The School for Good and Evil sudah bisa kamu tonton sejak Oktober tahun lalu di Netflix.