Mengungkap Karakter Cameo dalam ‘The Batman’

“Suatu hari Anda berada di atas. Selanjutnya, kamu adalah badut” – Joker?

 

Secercah percakapan saat Riddler berada dalam Rumah Sakit Jiwa Arkham di akhir film ‘The Batman‘. Kata-kata yang diucapkan (Barry Keoghan) membuat para penggemar bersepekulasi tentang kelanjutan seri film Batman berikutnya.

Matt Reeves pun telah mengkonfirmasi bahwa karakter tersebut tidak lain adalah Joker, yang memulai persahabatan yang tidak biasa dengan Edward Nashton/the Riddler (Paul Dano).

Reeves mengatakan tidak jelas apakah Joker akan muncul dalam sekuel, dan adegan itu dimaksudkan untuk menggambarkan betapa tidak stabilnya Gotham karena kekosongan kekuasaan setelah jatuhnya Carmine Falcone (John Turturro).

Namun, banyak bukti bahwa Reeves belum selesai dengan Riddler. Pasangan Riddler dan Joker telah menjadi lahan subur dalam sejarah buku komik baru-baru ini, dan dapat memberikan gambaran untuk ‘The Batman 2’.

Kedua penjahat telah berbagi sejumlah cerita dalam karir kemunculan mereka dalam buku komik, tetapi sampai saat ini, relatif jarang melihat keduanya berbagi waktu cerita yang substansial.

Mereka pernah bekerja sama untuk mengubah Bruce Wayne menjadi Bat-Hulk di ‘The Brave and The Bold No. 68’ tahun 1966. Kembalinya duo ini sebagai bagian dari skema besar di ‘Detective Comics No. 526’ tahun 1983, merayakan penampilan ke-500 Batman dalam komik.

Penghargaan harus diberikan kepada penulis ‘Tom King’ dan artis Mikel Janin, yang berhasil mengubah situasi itu menjadi keuntungan mereka dengan alur cerita 2017 dalam seri buku komik Batman dalam komik “The War of Jokes and Riddles” rasanya menjadi tindak lanjut yang sempuna untuk film debut Matt Reeves untuk Gotham City.

@ DC Comics

Seperti judulnya, “The War of Jokes and Riddles” berpusat di sekitar konflik antara dua penjahat yang sedang berjuang untuk menguasai Gotham setelah hubungan mereka memburuk.

Awalnya Riddler yang membentuk duo persahabatan jahat ini dengan menyarankan rencana membunuh Batman. Namun, nampaknya Joker tidak setuju karena akan menghilangkan selera humor dari karakter ikonik Gotham tersebut.

Saat konflik tumbuh, “The War” meninggalkan gagasan bahwa Batman benar-benar menjadi pusat segalanya. Pada satu titik, dia bahkan memilih pihak dalam pertarungan, yang telah berkembang hingga mencakup banyak penjahat super dengan cepat menghancurkan Kota Gotham. Batman sendiri didorong sedemikian rupa sehingga dia mencoba membunuh pada satu titik untuk mengakhiri konflik.

Upaya membunuh inilah yang mengakhiri perang. Menyaksikan Batman jatuh begitu rendah membuat Joker tertawa, memecahkan ketegangan yang mengancam akan mengacaukan segalanya. Seperti yang dijelaskan dalam urutan pembingkaian cerita, seluruh periode mewakili Batman pada titik terendahnya. Semua gangguan dan konflik yang dialami Batman dengan duo penjahat ini nampaknya cocok untuk kisah ‘The Batman’ selanjutnya.

Batman yang dipamerkan di komik “The War of Jokes and Riddles” adalah awal karirnya, seperti inkarnasi baru Robert Pattinson. Karakternya tidak begitu terampil dan kebal secara psikologis seperti mayoritas penggambaran karakter Batman. Pada akhirnya ini menjadi cerita kegagalan sang pahlawan dan membuatnya untuk lebih maju dari dirinya yang sebelumnya.

@ Warner Bros

Tambahan dua penjahat ikonik yang saling menyerang tanpa terlalu peduli tentang pahlawan utamanya, romansa yang terungkap antara Bruce Wayne dan Selina Kyle, dan beberapa  terror psikologi yang emosional rasanya ideal untuk pengenalan The Batman ke Gotham dan kehidupan malamnya yang sangat khusus.

Sementara menunggu ‘The Batman 2’, dasar komiknya “The War of Jokes and Riddles” telah tersedia dalam bentuk digital di layanan DC Universe Infinite. Walau bukan sebuah acuan untuk film layar lebar selanjutnya, namun keberadaan Joker dan Riddler dalam satu skema besar patut untuk dilihat.

Exit mobile version