‘Pengabdi Setan 2: Communion’ masih berputar dari “teror ibu sepanjang masa”, mengingatkan kita pada terornya di film pertama.
Film ‘Pengabdi Setan’ atau dalam judul Internasional ‘Satan’s Slaves’ menjadi film horor yang sangat sukses di tahun 2017 dengan dintonton oleh 4.206.103 penonton di bioskop. Di rilis pertama kali di Indonesia pada 28 September 2017, film remake ini ditulis dan disutradarai oleh Joko Anwar.
Pada ajang Festival Film Indonesia 2017, ‘Pengabdi Setan’ mendapatkan 13 nominasi, dan berhasil memenangkan 7 di antaranya. Sekuel terbaru ‘Pengabdi Setan 2: Communion’ juga menjadi gebrakan baru bagi dunia perfilman Indonesia dengan tampil dalam teknologi IMAX.
Jika kalian ingin menonton ‘Pengabdi Setan 2: Communion’, kalian mungkin butuh penyegaran bagaimana film pertama akan berhubungan dengan sekuelnya ini. ‘Pengabdi Setan 2: Communion’ akan rilis reguler 4 Agustus 2022, dan akan mendapat special screening bagi kalian yang sudah penasaran akan format IMAX ‘Pengabdi Setan 2: Communion’.
‘Pengabdi Setan’ pertama dimulai dengan Rini (Tara Basro) yang meminta hak loyalty terhadap karya ibunya. Ibu/Mawarni Suwono (Ayu Laksmi) pernah menjadi penyanyi dan jika kalian ingat, lagu yang mengalun membuat bulu kuduk kita merinding saat film ‘Pengabdi Setan’ adalah lantunan lagu ibu itu sendiri.
Rini yang merupakan anak tertua di keluarga, harus berjibaku untuk mendapatkan uang untuk pengobatan ibunya yang sakit parah. Ibu hanya terbaring di kamar dan itu berada di lantai 2. Mereka hanya mendengar lonceng dari ibu, untuk membantunya jika sang ibu membutuhkan bantuan.
Giliran Tony (Endy Arfian) menjaga Ibu saat dirinya pulang sekolah. Kejanggalan Tony rasakan saat jendela kamar Ibu terbuka dengan sendiri. Saat Tony memalingkan wajah ke arah ibu, sang ibu seakan melihat jendela dengan tatapan mengerikan dan misterius. Hal aneh saat ibu sakit sering dialami mereka sekeluarga.
Suatu ketika Rini bermimpi melihat ibu terbangun dari kasurnya dan melihat ke arah jendela, namun itu bukanlah ibu. Terbangun dari tidurnya, Rini mengecek ibu di kamar dan benar saja apa yang dilihat dalam mimpinya, ibu terbangun di posisi sama menghadap jendela kamar.
Saat Rini mendekati, sang ibu terjatuh dan Rini pun berteriak meminta bantuan Bapak (Bront Palarae). Bapak memeriksa ibu, dan memberi tahu anak-anak mereka, bahwa ibu telah tiada. Pemakaman dibantu oleh masyarakat sekitar dan Ustaz (Arswendi Nasution).
Ustaz dan anaknya Hendra (Dimas Aditya) sering membantu keluarga Rini jika ada kesulitan. Setelah Ibunya meninggal, banyak kejanggalan mengerikan di rumah Rini. Bondi (Nasar Anuz) anak ketiga dan Ian (Muhammad Adhiyat) anak terakhir mengalami hal menyeramkan.
Bondi melihat Nenek/Rahma Saidah (Elly D. Luthan) meninggal jatuh ke dalam sumur. Bondi menjadi trauma dan terlihat pucat dan tidak mau berbicara sama sekali. Ian yang memang tuna runggu, kesulitan untuk mengungkapkan apa yang dialaminya.
Keanehan itu diungkap neneknya dalam surat sebelum meninggal. Surat itu menuntun Rini untuk pergi ke sosok bernama Budiman (Egy Fedly) teman lama neneknya. Budiman juga seorang menerbit majalah Misteri berjudul Maya yang mengungkap sekte yang diikuti Bapak.
Informasi penting ini mungkin menjadi kunci mengapa ibu terus gentayangan di rumah mereka. Bahkan Tony yang mengembalikan lonceng ibu ke kuburannya tidak menyurutkan teror dalam rumah tersebut. Keluarga Rini mengungsi ke rumah Ustaz namun hal itu tidak menolong mereka dari teror para hantu.
Bahkan Hendra anak Ustaz juga menjadi korban karena ingin menyampaikan informasi penting ke keluarga Rini. Hendra yang berniat baik menyampaikan informasi dari Budiman mengenai keluarga Rini, bernasib naas, dan membuat Ustaz terpukul namun tetap mau membantu keluarga Rini.
Usut-punya usut, sekte yang diikuti Bapak membuat anak terakhir mereka menarik perhatian para setan dan para pengikut sekte. Setan yang meneror mereka hingga akhir membuat Ian anak terakhir yang bisa akhirnya berbicara dan mengagetkan Bondi.
Teror yang semakin menggila, Budiman akhirnya menyelamatkan keluarga Rini tanpa Ian untuk pergi ke kota dan tinggal di rumah susun. Film berakhir dengan keluarga ini hidup damai di sebuah rumah susun. Rumah susun inilah yang akan terlihat di dalam film ‘Pengabdi Setan 2: Communion’.
Masalah keluarga dengan kehadiran sekte misterius ini belum berakhir. Mereka hanya kabur dari rumah tempat mereka tinggal semula. Apakah teror sekte dan para setan akan berlanjut ke manapun keluarga ini tinggal?
Tunggu saja terornya di sekuel terbaru yang akan tayang Agustus mendatang. Semua informasi dan detail mengenai ‘Pengabdi Setan 2: Communion’ akan ada di Cineverse.