Menggali legenda iblis Sunda dalam industri film horor lokal.
Industri film horor lokal telah mengalami lonjakan popularitas yang signifikan, yang tidak hanya bergantung pada plot klasik, tetapi juga merangkul kekayaan cerita legenda dan nilai budaya Indonesia, yang diolah dengan mahir menjadi film.
Contohnya adalah film horor terbaru yang berjudul Mantra Surugana.
Film ini menampilkan jajaran aktor dan aktris ternama seperti Sitha Marino, Cindy Nirmala, Fergie Brittany, dan Yusuf Mahardika, serta berbagai pemeran pendukung lainnya.
Cerita dalam film ini mengangkat tema tentang kebangkitan iblis Sunda kuno melalui kekuatan sebuah mantra.
Kisah yang diangkat dalam film ini menggabungkan legenda kuno dari daerah Sunda dengan sentuhan cerita yang menarik, terutama dalam mengisahkan sosok iblis bernama Surugana.
Namun, siapakah sebenarnya sosok Surugana? Yuk, mengenal sosok iblis asli dalam film Mantra Surugana
Jejak Iblis Surugana

Dalam cerita rakyat, terdapat kepercayaan bahwa sebelum agama Islam datang, masyarakat Sunda menggunakan mantra sebagai bagian integral dari kehidupan mereka.
Mantra ini sering digunakan dalam berbagai konteks, terutama ketika mereka memohon sesuatu yang baik, seperti kesembuhan dari penyakit atau hasil panen yang melimpah.
Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan mantra mulai tergeser ke arah yang negatif, ketika beberapa individu memanfaatkannya untuk tujuan jahat, seperti menyakiti orang lain.
Nama “Surugana” dalam film ini diambil dari sebuah legenda yang mengisahkan sosok iblis yang diyakini muncul di wilayah Jawa Barat atau Tanah Sunda.
Iblis ini, yang memiliki nama asli “Hurugana,” sering dipanggil melalui mantra oleh seseorang yang berniat buruk, untuk menyakiti atau memberikan sial kepada orang lain.
Iblis ini kemudian menjadi sorotan utama dalam film Mantra Surugana.
Dari Hurugana ke Surugana

Dalam usaha untuk merangkul keaslian budaya Sunda, Peregrine Studio melakukan riset mendalam. Bahkan, mereka bekerjasama dengan seorang konsultan sejarah Sunda untuk memastikan keakuratan budaya yang dihadirkan.
Ervina, Kepala Eksekutif Produser di Peregrine Studio, mengungkapkan bahwa perubahan nama iblis dari “Hurugana” menjadi “Surugana” dilakukan berdasarkan rekomendasi konsultan sejarah Sunda.
Hal ini muncul karena kepercayaan bahwa saat iblis ini dipanggil dengan nama aslinya, ia akan muncul dan membawa bencana bagi orang yang memanggilnya.
Oleh karena itu, judul film diubah menjadi Mantra Surugana sebagai langkah pencegahan. Ervina menambahkan, “Hurugana adalah iblis yang menetap di tempat-tempat gelap, terutama dalam hati manusia yang gelap.”
Dengan perhatian terhadap detail budaya dan legenda, film Mantra Surugana menghadirkan pengalaman yang menegangkan, yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggali kekayaan budaya Indonesia yang penuh dengan cerita dan mitos yang menarik.