Boogeyman adalah mitos makhluk mengerikan yang selalu bersembunyi di balik kegelapan lemari anak-anak. Orang tua anak-anak tersebut selalu menceritakan kisah Boogeyman agar mereka tetap patuh dengan orang tuanya dan cepat tidur.
Belum lama ini film The Boogeyman diputar di layar lebar Indonesia. Mungkin dari Cilers belum ada yang mengenal apa itu Boogeyman sesungguhnya. Yuk kita bedah lebih dalam lagi mengenai apa itu Boogeyman sesungguhnya.
Berdasar kesaksian di film The Boogeyman, Lester Billings dan istrinya, Rita Billings mengungkapkan bahwa Boogeyman adalah makhluk yang selalu bersembunyi di balik bayang-bayang kegelapan dan sudah ada sejak jaman kuno.

Dalam kesaksiannya lebih lanjut, Boogeyman mengincar siapa saja keluarga yang baru saja ditinggal oleh salah satu anggota keluarga terdekatnya dan larut dalam kesedihan.
Seperti dijelaskan Lester dalam sesi awal terapinya, dia kehilangan anak pertamanya karena sakit dan karena kesedihan kolektif keluarganya hal tersebut sudah dapat mengundang Boogeyman masuk ke rumahnya.
Boogeyman selalu mengincar anak-anak karena hal-hal yang dikaitkan dengan imajinasi mereka biasanya selalu diabaikan oleh orang dewasa, oleh sebab itu Boogeyman dapat bertindak tanpa menimbulkan kecurigaan.
Begitu ia datang pada satu rumah, Boogeyman akan terus tinggal di situ dan menguras energi kehidupan masing-masing anggota keluarga melalui kesedihan dan keputusasaan yang mereka alami sampai tidak tersisa dan kemudian berpindah tempat.
Ketika Lester Billings membawa sakit dan penderitaannya ke dalam terapi di kantor Will Harper, Boogeyman pun dapat merasakan rasa sakit dan derita yang dialami Will akibat ditinggal mati istrinya. Dan setelah Boogeyman menguras habis energi kehidupan di rumah Lester, dia pun berpindah ke tempat Will.
Mengapa Boogeyman terlihat seperti laba-laba?

Pada awalnya sosok tubuh Boogeyman masih masih menjadi misteri, sebagian besar bentuknya diselimuti oleh kegelapan kecuali kedua matanya yang bersinar.
Sosok Boogeyman pun akhirnya terungkap menyerupai laba-laba, bentuk dari laba-laba bagi kebanyakan orang terlihat menakutkan dengan kaki-kakinya yang panjang dan banyak.
Mereka juga bergerak cepat, menyukai kegelapan dan lebih suka bersembunyi di tempat-tempat lembab dan mendapat stigma sebagai makhluk yang tidak menyukai cahaya dan suka akan kegelapan. Maka Boogeyman yang berbentuk seperti laba-laba ini identik dengan ketakutan primordial manusia akan kegelapan.
Bagaimana Boogeyman memilih korbannya?

Boogeyman memilih korbannya dengan menargetkan siapa pun yang mengalami kesedihan dan rasa kehilangan yang traumatis, dalam kasus keluarga Lester, mereka amat kehilangan setelah ditinggal mati oleh anak pertamanya.
Selanjutnya dalam keluarga Harper, Will dan anak-anaknya merasa kesedihan yang panjang akibat kematian ibu mereka.
Semakin lama mereka diliputi rasa kesedihan mendalam dan penderitaan, Boogeyman akan semakin mudah untuk menyiksa mereka dan mendapatkan akses ke sumber makanannya dengan menyedot energi kehidupan keluaraga tersebut.
Boogeyman adalah entitas yang memiliki kepekaan kuat tentang rasa kesedihan, kehilangan dan penderitaan dan mengikuti ke mana pun mereka pergi seperti ketika Lester membawa rasa dukanya ke kantor terapis Will Harper.
Mengapa api menjadi satu-satunya kelemahan Boogeyman

Saat menyelidiki rumah keluarga Billings, Sadie Harper bertemu dengan Rita Billings yang hidup sendirian dan paranoid dengan lilin-lilin yang terus dinyalakan sepanjang waktu di rumahnya.
Rita menjelaskan kepada Sadie, bahwa ketika manusia pertama kali menemukan api selain untuk mengusir binatang buas, api juga dapat menghalau makhluk-makhluk yang mengintai di balik kegelapan. Itulah sebabnya, api menjadi musuh utama bagi Boogeyman.
Dan setelah listrik ditemukan, berbagai sumber penerangan listrik seperti lampu listrik dapat dipakai untuk mengusir Boogeyman.
Oleh karena itu Sadie dan Sawyer mulai memakai lampu pohon natal dan sumber penerangan lainnya untuk melindungi mereka dari serangan Boogeyman. Dan untuk terhubung dengan almarhumah ibunya, Sadie menggunakan nyala lilin dan korek api untuk berkomunikasi.
Sadie pun dapat merasakan kehadiran ibunya, setiap kali nyala api condong ke kiri, pencarian penyembuhan ini pada akhirnya menyelamatkan keluarganya. Oleh karena, cahaya dari kenangan akan ibunya digunakan untuk mengalahkan Boogeyman.
Sebenarnya, Boogeyman itu sendiri adalah metafora dari alegori kesedihan dan jika tidak ditangani dengan benar dapat menghancurkan sebuah keluarga.
Will Harper adalah sosok yang memilih menutupi rasa kehilangan dan kesedihannya dengan menolak membicarakan kematian istrinya, sehingga memberikan ruang bagi Boogeyman untuk memasuki kamar tidur anak-anaknya di malam hari.
Sebaliknya dengan anak-anaknya, Sadie dan Sawyer telah menemukan caranya sendiri untuk mengatasi rasa traumatis tentang kehilangan ibunya dan berdamai dengannya.
Buat yang masih penasaran, tonton The Boogeyman yang masih diputar di bioskop terdekat di kota kamu.