Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
No Result
View All Result
Cineverse

Review Film: ‘Mank’

Penggalan Biopik Penulis Skenario Citizen Kane yang Kaya Akan Sisi Teknis

Juventus Wisnu by Juventus Wisnu
December 10, 2020
in Featured, Movies, Reviews
Mank

© Netflix

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

“You cannot capture a man’s entire life in two hours. All you can hope is to leave the impression of one.” – Herman J. Mankiewicz.

 

Setelah 6 tahun vakum sejak film terakhirnya, ‘Gone Girl’ (2014), diputar di seluruh dunia, David Fincher kini kembali lagi dengan karyanya yang tak kalah fenomenalnya dari karyanya terdahulu, dan kini diputar di Netflix.

Kini Fincher menghadirkan ‘Mank’, nama julukan dari Herman J. Mankiewicz, seorang penulis skenario di Hollywood yang mungkin kita kenal dari satu-satunya film di mana ia memperoleh penghargaan Oscar di tahun 1942 untuk skenario asli terbaik yang ia dapatkan bersama Orson Welles untuk film ‘Citizen Kane’.

Film dibuka dengan opening credits yang sangat keren, khas film-film tahun 40-an, dengan font besar miring dari atas ke bawah. Sebelum itu ada sedikit keterangan yang memberikan informasi kalau RKO Pictures, studio film yang memproduksi beberapa film besar seperti ‘King Kong’ dan film-film awal Alfred Hitchcock, telah menyerahkan kendali penuh untuk proses kreativitas untuk film pertama Orson Welles (Tom Burke), yang saat itu masih berusia 24 tahun.

Mank
© Netflix

Tahun 1940, ia menyewa Herman J. Mankiewicz, alias Mank (Gary Oldman), untuk menulis film tersebut. Mank sendiri merupakan penulis naskah yang banyak menulis banyak film tanpa kredit dirinya di film tersebut. Ia juga seorang alkoholik dan juga sering berdebat dengan orang lain mengenai pekerjaan yang sedang ia lakukan.

Scene pertama kita akan melihat ia menuju sebuah ranch di utara California, di mana ia akan memulihkan diri dari kecelakaan yang menimpanya. Di situ ia ditemani seorang sekretaris, Rita Alexander (Lily Collins), yang bisa mengetik cepat. Dengan target 60 hari yang diberikan oleh Orson Welles, sambil mengiyakan, Mank menjawabnya dengan sarkas.

Film lantas meloncat mundur atau flashback ke belakang, saat ia pulang dalam keadaan mabuk di kamarnya, dengan sang istri, Sara yang membukakan sepatunya di tempat tidur. Scene berikutnya kita akan mengetahui kapan Mank mengalami kecelakaan tersebut.

Mank
© Netflix

Film ini memang memiliki alur cerita non linear yang menyebabkan kita harus sedikit mencermati timeline agar ceritanya tak terlewatkan. Sebagian peristiwa flashback terjadi di tahun 30-an, yang juga dipenuhi suasana politik pemilihan gubernur California antara Frank Merriam vs Upton Sinclair.

Mank yang juga mempunyai kebiasaan buruk berjudi, juga bertemu dengan pimpinan studio MGM terkenal saat itu, Louis B. Mayer (Arliss Howard) dan tangan kanan Louis yang sangat jenius, Irving Thalberg (Ferdinand Kingsley). Mereka bertemu di sebuah set pembuatan film outdoor yang pemerannya adalah aktris terkenal saat itu, Marion Davies (Amanda Seyfried), yang kebetulan berpacaran dengan seorang taipan surat kabar yang sudah uzur, William Randolph Hearst (Charles Dance).

Hearst tertarik dengan gaya bicara Mank yang membuatnya diundang dalam acara pertemuan di mansionnya yang sangat luas dan dipenuhi binatang besar, seperti gajah dan jerapah. Di situ ia sempat berbincang cukup lama dengan Marion Davies di halaman mansion tersebut.

Mank
© Netflix

Kembali lagi ke tahun 40-an, film ini lantas menyorot Orson Welles yang datang ke ranch tersebut untuk bertemu Mank. Mereka terlibat perdebatan sengit mengenai naskah film yang terasa cukup panjang. Adik Mank, Joseph L. Mankiewicz, atau dipanggil Joe (saat itu belum terlalu dikenal), sampai mengakui kalau naskah Citizen Kane itu salah satu yang terbaik yang pernah dibuat kakaknya.

“Mank” memang bukanlah film untuk semua orang, plot ceritanya bergerak liar kemana-mana tanpa tujuan pasti. Memang sinopsisnya sendiri mengatakan kalau film ini merupakan perjalanan Herman saat akan menyutradarai ‘Citizen Kane’, nyatanya proses itu hanya diceritakan sekelumit saja. Justru film ini melebar kemana-mana, ke banyak karakter yang bahkan tak berkaitan dengan film tersebut.

Naskahnya sendiri memang sudah dibuat lama oleh almarhum Jack Fincher, ayah David Fincher 20 tahun silam, dan film Mank ini direncanakan dibuat setelah Fincher menyelesaikan film ‘The Game’ (1997), namun urung terealisasi akibat perbedaan pendapat dengan studio, di mana Fincher ingin membuatnya hitam putih seperti halnya ‘Citizen Kane’.

Mank
© Netflix

Ending-nya sendiri terkesan dipaksakan, dan jumping, terasa ada gap menganga lebar, yang makin menegaskan bahwa film biopik ini dibuat tanpa dasar yang solid, dan hanya secuil kisah saja dari Mank yang bisa diungkapkan ke audiens. Jelas dari situ akan muncul banyak pertanyaan tentang karakter yang terbilang unik ini.

Namun untuk unsur teknisnya, film ini akan memanjakan mata kita, terutama buat kita penikmat film hitam putih era 40-an yang kangen dengan film seperti ini. Kini dengan sentuhan modern, ciri khasnya pun tak hilang. Contohnya seperti efek tiruan cigarette burns, yang di zaman dulu merupakan penunjuk pergantian rol film, tetap disertakan.

Keunggulan lainnya adalah desain kostum, scoring, editing, terlebih sinematografinya juga salah satu yang terbaik. Beberapa shot indah diperlihatkan, tak hanya di outdoor, namun juga pengambilan di bagian dalam bangunan.

© Netflix

‘Mank’ juga menampilkan suasana set film di studio yang besar, dengan deretan studio yang sedang memproduksi beberapa film, digambarkan dengan sangat masif, lengkap dengan para pemain yang berlalu lalang meramaikan komplek studio tersebut. Di Hollywood, industri perfilman memang sedang booming saat itu, dan masing-masing studio berlomba-lomba menawarkan film terbaiknya ke bioskop yang mereka miliki.

Gary Oldman pun tak usah diragukan lagi dalam memerankan karakter ini. Walaupun usianya terpaut jauh dengan karakter ini saat difilmkan, nyatanya hal itu tak terlihat signifikan saat dibuat dalam format hitam putih.

Menonton film ini akan membuat kita terlempar jauh ke masa kejayaan Hollywood era 30-an dan langsung disajikan dalam format aslinya, hitam putih. Walaupun menonton film ini terasa membosankan, momen yang dibuat oleh David Fincher ini, mungkin tak akan terulang lagi di beberapa dekade mendatang.

 

Director: David Fincher

Cast: Gary Oldman, Amanda Seyfried, Charles Dance, Lily Collins, Arliss Howard, Tom Pelphrey, Sam Troughton, Ferdinand Kingsley, Tuppence Middleton, Tom Burke, Joseph Cross, Jamie McShane, Toby Leonard Moore, Monika Gossmann

Duration: 131 Minutes

Score: 7.5/10

The Review

Mank

7.5 Score

'Mank' menceritakan penggalan biopik dari Herman J. Mankiewicz yang berlomba dengan waktu mengerjakan skenario Citizen Kane dengan Orson Welles di era 30-an. Apa saja yang diceritakan di film yang hadir dengan format B/W atau hitam putih ini? Apakah

Review Breakdown

  • Acting 0
  • Cinematography 0
  • Entertain 0
  • Scoring 0
  • Story 0
Tags: Amanda SeyfriedArliss HowardCharles DancecineverseDavid FincherFerdinand KingsleyFilm B/WGary OldmanHerman J. MankiewiczHollywoodJack FincherJamie McShaneJoseph CrossLily CollinsMANKMonika GossmannOrson WellesReview FilmReview MankSam TroughtonToby Leonard MooreTom BurkeTom PelphreyTuppence Middleton
Juventus Wisnu

Juventus Wisnu

“Don't ask yourself what the world needs, ask yourself what makes you come alive. And then go and do that. Because what the world needs is people who have come alive.”

Related Posts

Top Gun: Maverick

Review Film – ‘Top Gun: Maverick’

thar

Review Film: ‘Thar’

Love death robots

Trailer ‘Love, Death + Robots Volume 3’ Ungkap 9 Cerita Baru

May 13, 2022
Slow Horses

Review Series: ‘Slow Horses’

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cineverse Banner Cineverse Banner Cineverse Banner
ADVERTISEMENT

Cineverse

© 2020 - 2022 Cineverse - All Right Reserved

Follow Us

  • Home
  • About Us
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • About Us
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech

© 2020 - 2022 Cineverse - All Right Reserved

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In