Sebuah film dokumenter animasi pendek tentang pekerja migran berjudul ‘Homebound’ dirilis Two Islands Digital tahun ini untuk menyuarakan kisah-kisah tersembunyi para Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Menceritakan kisah nyata Tari, seorang PMI perempuan yang bekerja di Taiwan, film ini menggunakan narasi orang pertama. Tari mengungkapkan kisah pribadinya ke dalam tulisan film ini semenjak awak keputusannya bekerja di Taiwan, hubungannya dengan keluarga yang kurang harmonis, risiko bekerja di luar negeri, dan kesulitan dan jebakan yang dia alami.
Tari juga menceritakan bagaimana hubungannya dengan anak laki-lakinya yang kurang dekat dan rasa bersalah yang menghantui karena meninggalkan anaknya. Film ‘Homebound’ akan membawa kita masuk ke dalam sebuah sistem yang membuat Calon Pekerja Migran tidak mendapatkan akses untuk mengetahui hak-hak mereka, sehingga permasalahan terus muncul.
Saat ini, Pekerja Migran Indonesia menanggung semua biaya pra-penempatan mereka dengan biaya mereka sendiri. Adanya pasal 20 (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia yang ditujukan untuk menghapus ketidak adilan ini, belum juga dilaksanakan. Banyaknya agen dan calo yang muncul karena biaya yang dihadapi oleh warga Indonesia, membebani ribuan perempuan tiap tahun. Oleh karena itu, penghapusan biaya pra-penempatan ini perlu dilaksanakan sebagai langkah maju transparansi dan regulasi yang lebih baik di industri ini.
Produser film ini, Nick Calpakdjian, mengatakan bahwa dengan adanya film ‘Homebound’, diharapkan akan adanya percakapan selanjutnya dan membantu merealisasikan Zero Cost dan migrasi yang aman,
“Kami berharap dengan diproduksinya film ‘Homebound’, dan percakapan yang selanjutnya terjadi akan membantu banyak organisasi penting yang telah melobi dan bekerja untuk menerapkan Zero Cost dan migrasi yang aman menjadi kenyataan.”
Sedangkan Sofia Setyorini, Impact Producer film ini mengatakan bahwa film ‘Homebound’ bukanlah sebuah solusi, melainkan titik awal untuk penciptaan sebuah perubahan,
“‘Homebound’, sebagai sebuah film, bukanlah solusi. Ini adalah titik awal untuk menciptakan perubahan. Menyajikan pemutaran film, mengadakan diskusi dan menciptakan kesadaran publik di media adalah beberapa cara untuk dapat berkontribusi membangun gerakan untuk kemudian mempercepat perubahan dan memberikan tekanan kepada semua pihak untuk menerapkan kebijakan Zero Cost.”
Film yang berdurasi 17 menit ini akan didistribusikan kepada para Pekerja Migran Indonesia, bekerjasama dengan organisasi-organisasi yang fokus ke isu pekerja migran di Indonesia maupun luar negeri. Mengingat pentingnya UU perlindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia, maka pengesahan dan pelaksanaannya sangat dinanti para pekerja Migrain, sehingga permasalahan yang muncul akan bisa segera diantisipasi.
Film animasi ‘Homebound’, yang disutradarai Ismail Fahmi Lubis, awalnya akan sebuah film pendek. Namun, karena alasan pandemi yang menyulitkan ruang gerak tim produksi, maka diputuskan untuk menjadikannya sebuah film animasi pendek. Film ini adalah sebuah film lanjutan dari film ‘Help is On The Way’ yang juga disutradarai oleh Ismail Fahmi Lubis dan memenangkan Film Dokumenter Panjang Terbaik di Festival Film Indonesia 2019.