Falcon Pictures segera merilis film terbarunya, ‘Pintu Surga Terakhir’ yang dibintangi oleh Indro Warkop, Roger Danuarta dan Cut Meyriska.
Sekitar dua minggu lagi, film terbaru dari Falcon Picture berjudul ‘Pintu Surga Terakhir’ akan segera tayang. Film tersebut dijadwalkan tayang di bioskop 11 November mendatang, dan akan dijual dengan tiket yang cukup murah untuk 100 orang pertama.
Film yang disutradarai Fajar Bustomi ini akan dibintangi oleh 3 bintang besar Indonesia seperti, Indro Warkop, Roger Danuarta beserta istrinya Cut Meyriska.
Cineverse bersama sejumlah media lainnya berkesempatan untuk mewawancari ketiga pemain tersebut, untuk lebih mengenal karakter yang mereka perankan dalam film ini.
Mereka bertiga sepakat bahwa, film yang memiliki latar belakang cerita tentang cinta pertama anak perempuan adalah ayah ini, sangat sarat akan moral, pesan hingga ilmu yang didapat ketika menonton film tersebut.
Lebih dalam lagi, Indro Warkop yang berperan sebagai ayah dalam film ini menjelaskan, karakternya ini hanya sebagai ayah yang memiliki anak perempuan satu-satunya bernama Irma (Cut Meyriska).
Irma yang sudah dewasa, mapan, dan berkecukupan berdedikasi untuk merawat ayahnya tersebut hingga akhir hayat, karena ia menganggap ayahnya adalah surga kedua setelah ibunya yang meninggal sejak Irma kecil.
Padahal sebenarnya, ayah Irma sendiri tengah sekarat pasalnya memiliki riwayat penyakit stroke yang kemungkinan besar hidupnya tak lama lagi. Berfikir hidupnya tak lama lagi, ayah Irma ketakutan ketika ia tiada Irma tak ada yang menjaga.
Untuk itu ia mulai mencari laki-laki yang dirasa pas untuk mendampingi putrinya, tentunya dengan bibit, bebet dan bobot yang pas menurut nya sendiri.
Beralih ke Roger Danuarta, dalam film tersebut Roger akan berperan sebagai Yusuf yang tak lain adalah teman sekolah Irma dahulu. Ketika masih duduk dibangku sekolah, Yusuf rupanya pernah menyukai Irma namun ketika coba didekati, Irma menolak. Bukan hanya dirinya, laki-laki lain pun banyak yang ditolak Irma dengan alasan yang tak diketahui oleh Yusuf.
Mengetahui perasaan nya tak terbalaskan, Yusuf memilih mundur dan memendam perasaan tersebut. Namun perasaan itu muncul kembali ketika dewasa, Yusuf dan Irma ternyata ditempatkan pada kerjaan yang sama.
Entah kebetulan atau takdir, namun Yusuf merasa ini adalah jalan yang diberikan Tuhan untuknya mendekati Irma kembali. Akan tetapi, Yusuf malah ikut masuk ke dalam konflik ayah dan anak tersebut.
Menurut cerita yang sebelumnya dijelaskan, Irma adalah seorang anak perempuan yang berdedikasi untuk ayahnya. Dalam hal ini, Cut Meyriska yang berperan sebagai Irma membeberkan alasannya.
Ia berkata bahwa tak ingin membiarkan ayah nya sendirian dan kesepian, itulah mengapa ia banyak menolak laki-laki yang mencoba untuk mengajaknya berhubungan serius.
Irma sangat takut ketika ia menikah, ayahnya yang sakit itu tak ada yang merawat. Karena telah dirawat dari kecil oleh ayah seorang diri, Irma merasa ayah nya kini adalah tanggung jawab dirinya.
Karakter Irma merupakan wanita yang mandiri dan kuat, karena dalam karir bisa dibilang ia adalah wanita yang cukup sukses. Hanya saja dalam percintaan ia selalu memendam keinginan tersebut.
Film ‘Pintu Surga Terakhir’ sendiri masuk ke dalam genre drama juga komedi, yang mana hal ini Indro Warkop mencoba menjelaskan bagaimana film yang tergolong serius ini terdapat unsur komedi yang terselip.
Bagaimana pun, film yang bergenre komedi yang memerankan film tersebut tetaplah di anggap aktor bukan pelawak.
Indro Warkop menggarisbawahi bahwa ia mengambil kesempatan dalam film tersebut untuk menyelipkan komedi, meskipun dalam skenario pun ditulis bahwa itu adegan komedi. Hanya saja beliau menambahkan dengan caranya sendiri, dan pas sesuai porsi nya.
Meskipun adegan komedi dalam film ini terbilang sedikit, diharapkan komedi yang terselip sekecil apapun dalam film diharapkan akan tetap terasa ke para penonton.
Jadi perlu diingatkan kembali, bahwa meskipun film drama komedi, film ini akan tetap berfokus dengan konflik ayah, anak dan calon mantu. Sedangkan komedinya hanya akan terselip di beberapa adegan.
Sebagai generasi yang sudah senior, Indro Warkop juga mengakui bahwa ia terus belajar mengikuti perkembangan zaman. Bagaimana pun, bukan hanya dunia akting yang berkembang, tetapi dunia komedi pun terus berkembang.
Maka ia harus terus berusaha menyesuaikan dengan lawan main nya, ia juga mengakui bahwa terkadang terfikir “Apakah saya akan bisa total untuk bermain dalam film ini?.”
Selain bercerita tentang karakter mereka dalam film tersebut, ketiganya juga menceritakan proses syuting dari awal proses reading film tersebut. Ketika pertama kali membaca naskah, Indro Warkop bahkan sudah menangis duluan.
Hal ini disebabkan ia merasa bahwa film ini sangat relate dengan kejadian yang terjadi dalam hidupnya. Dan film tersebut merupakan salah satu karya yang sangat spesial sepanjang karirnya,
Baik Roger dan Cut Meyriska juga merasakan hal yang sama dengan Indro Warkop, apalagi Cut Meyriska yang baru saja kehilangan ayah handanya yang baru saja meninggal.
Meskipun saat proses reading sebenarnya ayah Cut masih sehat, bahkan almarhum ayahnya sangat ingin menonton film tersebut. Namun takdir berkata lain, belum sempat film tersebut tayang sang ayah telah berpulang.
Roger menambahkan, saat proses syuting berjalan dirinya menangis karena melihat chemistry antara Indro Warkop dan Cut Meyriska sebagai ayah dan anak.
Dirinya teringat akan kedekatan antara Cut juga almarhum ayahnya, sehingga ia merasa chemistry tersebut juga akan sampai kepada para penonton nantinya.
Menuju akhir, ketiganya mengakui tak mengalami kesulitan sama sekali ketika proses syuting berlangsung. Sebab mereka benar-benar merasakan kekeluargaan yang hangat ketika proses syuting, Indro Warkop yang terbuka, Cut Meyriska yang total, sutradara yang sangat mengayomi membuat proses syuting seakan mengalir begitu saja.
Semua hanyut dalam cerita yang dibawakan, seolah mereka memanglah keluarga yang telah lama mengenal dan akrab. Cut bahkan menambahkan bahwa ia seolah menemukan sosok ayah nya dalam diri Indro Warkop, dan bahkan ia merasa seperti dirinya sedang syuting dengan ayah nya sendiri.
Secara keseluruhan mereka semua nyaman dan senang ketika proses syuting berjalan, dan mereka puas karena dapat sedikit mengimprovisasi beberapa adegan sehingga seluruh adegan terasa penuh.
Terakhir mereka menyampaikan untuk jangan lupa menonton film ‘Pintu Surga Terakhir’ hanya di bioskop diseluruh Indonesia, tanggal 11 November mendatang.
Bagi Cilers yang terarik dengan kisah ayah dan anak perempuan satu-satu nya ini, jangan lupa untuk tetap mentaati prokol kesehatan selama kalian menonton di bioskop ya! Selamat menunggu!