“Whoever comes, whoever it is, I’ll kill them. I’ll kill them all,” John Wick ke Winston Scott.
John Wick adalah sosok yang dikenal luas dan ditakuti dalam komunitas pembunuh, begitu John menetapkan pikirannya pada suatu tujuan dia tidak akan berhenti sampai tugas itu selesai. Tidak peduli rintangan apa yang menghalangi jalannya. Tingkatan fokus dan tekadnya yang tak tertandingi membuatnya mendapatkan status legendaris di komunitas pembunuh bayaran. Ini adalah biografi singkat tentang John Wick itu sendiri.
Kehidupan Awal John Wick
John Wick bernama asli Jardani Jovanovich yang lahir di Padhorje, Byelorusia SSR (yang dikenal sekarang sebagai Belarusia), Uni Soviet pada 12 September 1964. John yang telah menjadi yatim piatu di usia muda kemudian dibawa oleh seorang teman lama ayahnya dan akhirnya menjadi mentor bagi dirinya.
Diketahui setelah itu, John menghabiskan sebagian besar masa remajanya di El Sauzel, Meksiko. Info ini berdasar dari serial komik yang berjumlah sebanyak lima edisi terbitan 2017, seri komik ini merupakan prekuel dari film aslinya yang dirilis tahun 2014.
Dia kemudian direkrut oleh kelompok kejahatan terorganisir “Ruska Roma” atau juga yang dikenal sebagai Gipsi Rusia. Setelah bergabung dengan kelompok tersebut, John lalu dilatih langsung oleh pemimpin Ruska Roma, seorang wanita yang hanya dikenal dengan julukan “The Director” di New York (Di John Wick Chapter 3 – Parabellum, The Director diperankan Anjelica Huston-red)
Di bawah pengawasan Sang “Director”, John dilatih sebagai pembunuh bayaran dan mempelajari berbagai keterampilan, seperti seni beladiri, penggunaan senjata api dan persenjataan lainnya, infiltrasi, keahlian mengemudi taktis dan keahlian melarikan diri serta banyak lainnnya lagi. Jardani Jovonovich kemudian mengadopsi nama “Jonathan Wick” atau “John Wick” singkatnya, nama dalam bahasa Inggris yang berasal dari nama lahirnya. Jardani diterjemahkan menjadi John dan Wick adalah pengucapan fonetis dari empat huruf terakhir dari nama lahirnya, Jovano(vich). John juga dikenal sebagai pembunuh yang selalu berpakaian rapi dan necis serta gemar meminum bourbon sebagai minumannya favoritnya.
Karir sebagai Pembunuh Bayaran
Bertahun-tahun setelah John meninggalkan Ruska Roma, John menjadi pembunuh profesional yang memiliki reputasi pembunuh yang handal, fokus, gigih dan berkomitmen kuat pada tugasnya sehingga John mendapat julukan “Baba Yaga” (The Boogeyman). Julukan John itu berasal dari cerita rakyat Slavia, tentang sosok seorang penyihir yang gemar memakan anak-anak. Membuatnya menjadi sosok mimpi buruk yang muncul kapan pun dia merasa perlu, seperti halnya John Wick.
John akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan organisasi kriminal Rusia yang dikenal sebagai Mafia keluarga Tarasov, menjadi salah satu eksekutor utama di bawah pimpinan Viggo Tarasov. Selama bekerja untuk mafia Rusia ini, John juga memperluas jaringan hubungannya dengan berbagai pembunuh bayaran lainnya yang bekerja untuk High Table. Hal yang nantinya berguna, selama John melarikan diri dari kejaran para pembunuh High Table. Dia memakai jaringan pertemanannya ini untuk mencari dan mendapatkan bantuan.
Bertemu dengan Helen
Ketika sedang menjalankan tugasnya, John bertemu dengan seorang perempuan bernama Helen di suatu restoran. Helen dan John akhirnya saling jatuh cinta dan Helen-lah yang menyebabkan John mampu menyelesaikan satu tugas terakhir (tugas mustahil untuk dilakukan menurut Viggo Tarasov) dan pensiun dari kehidupan pembunuhan. Viggo Tarasov menyuruh John untuk menghabisi semua musuh-musuh Tarasov dalam hanya satu malam.
Keduanya menikah tak lama kemudian, pernikahan mereka berlangsung dengan bahagia tapi hanya bertahan lima tahun. Helen yang adalah fotografer terkenal didiagnosis penyakit mematikan (kemungkinannya adalah kanker). Helen meninggal di samping suaminya membuat John depresi berat. Setelah kematian sang istri, John tetap menarik diri dari dunia kejahatan terorganisir. Menghabiskan hari-harinya mengendarai mobil Ford Mustang Boss (hadiah perkawinan dari Helen) dan merawat Daisy, anjing Beagle peninggalan Helen.
Keahlian dan Kemampuan dari John Wick
Pada masa-masanya John Wick aktif sebagai pembunuh bayaran, ia dikenal sebagai pembunuh bayaran yang ditakuti di dunia kriminal. Sebagai seseorang yang melegenda, John memiliki kekuatan, kecepatan, stamina, refleks serta daya tahan terhadap rasa sakit di atas rata-rata manusia normal pada umumnya. Sebagai pembunuh terlatih, John mahir menggunakan berbagai senjata api, John juga amat terampil dalam pertarungan tangan kosong.
Gayanya di waralaba John Wick pun mempunyai istilah baru, “Gun fu”. Seperti yang pernah dijelaskan oleh sutradara Chad Stahelski, Gun fu merupakan kombinasi dari “Japanese jiu-jitsu, Brazilian jiu-jitsu, Tactical 3-gun, dan Standing Judo. Namun, gaya bertarung John Wick sebenarnya tak hanya itu. Ia juga menguasai Aikido, Jujutsu, Kali, Sambo, Shoot Wrestling, Tae Kwon Do dan Krav Maga.
Di samping kemampuan beladirinya yang sangat mumpuni, John pun amat mahir memakai pisau, selain ketrampilannya yang mengesankan dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam, John sangat pandai menggunakan apa pun di sekitarnya sebagai senjata. Hal ini diakui oleh Viggo Tarasov yang pernah melihat John membunuh tiga orang di sebuah bar dengan hanya menggunakan satu pensil. Di luar pemakain senjata, John juga memiliki ingatan fotografis yang sangat baik, dia mampu menghafal tata letak arsitektur yang rumit dengan mudah. Sehingga dia dapat masuk dengan aman ke suatu tempat dan mudah melarikan diri dari tempat itu.
John Wick juga merupakan seorang yang sangat ahli berkendara, dia ahli dalam mengendarai mobil, motor sampai berkuda. Dia juga merupakan seorang polygot (mahir dalam berbagai bahasa), John fasih berbahasa Inggris, Rusia, Italia, Arab, Jepang, Ibrani dan bahkan menguasai bahasa isyarat. Sebagai pembunuh mahir, John juga tampaknya memiliki pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi manusia, hal ini sangat berguna karena John mampu membunuh musuhnya secara efektif hanya dengan sekali tusukan dan paham pula tentang pengobatan dasar dan pertolongan pertama.
Kemungkinan pernah bergabung di Korps Marinir Amerika Serikat
John Wick terbukti memiliki tato di punggungnya bertuliskan “Fortis Fortuna Adiuvat” (bahasa Latin, yang artinya “Keberuntungan Berpihak pada yang Berani”) yang menyiratkan John pernah berada di Korps Marinir Amerika Serikat. Mengingat John memiliki pengetahuan yang teramat baik tentang taktik dan juga ia mahir menggunakan berbagai varian senapan M-16 (standar senjata Marinir) dengan kecenderungan untuk menembak musuhnya dua kali di dada dan satu di kepala yang merupakan bagian pelatihan keahlian menembak Marinir, tapi ini merupakan hanya spekulasi saja tentunya.
Disebabkan latar belakangnya yang keras, karena sedari kecil hingga masa remaja John telah mendapatkan latihan berat dan kemudian ditambah adanya gemblengan keras dalam kelompok Ruska Roma serta karirnya yang penuh kerahasiaan (dispekulasikan pernah bergabung dalam Komando Operasi Khusus Korps Marinir Amerika Serikat). Dia tampil sebagai individu yang serius, dan jarang bicara daripada yang diperlukan dengan rasa kewajiban yang kuat. Sebagai pembunuh profesional dan pembunuh bayaran, John sangat percaya diri dengan kemampuan dan reputasinya. Meskipun demikian, John memiliki kode moral yang kuat, John memastikan untuk tidak membiarkan orang yang tidak bersalah terjebak dalam baku tembak pekerjaannya.
Makin penasaran bukan? Nantikan kehadiran John Wick: Chapter 4 di biskop Indonesia mulai 22 Maret 2023.
