Star Wars: The Acolyte dibintangi Amandla Stenberg, Dafne Keen, Jodie Turner-Smith, Charlie Barnett, Lee Jung-jae, Manny Jacinto, Rebecca Henderson, Dean-Charles Chapman, Joonas Suotamo, Carrie-Anne Moss
Star Wars: The Acolyte baru saja menayangkan dua episode perdananya secara eksklusif di Disney+ Hotstar. Serial yang dibuat berdasarkan pengembangan Star Wars dari George Lucas ini diciptakan Leslye Headland, yang juga berperan sebagai produser eksekutif dan sutradara untuk beberapa episode serial ini.
Serial ini berkisah tentang sebuah investigasi terhadap kejahatan beruntun yang mengejutkan, saat seorang Master Jedi yang sangat dihormati diadu dengan seorang pejuang berbahaya dari masa lalunya. Ketika semakin banyak petunjuk yang muncul, mereka menempuh jalan gelap di mana kekuatan jahat mengungkapkan bahwa semuanya tidak seperti yang terlihat.
The Acolyte merupakan serial bergenre thriller yang akan mengajak penonton ke dalam area abu-abu dari berbagai tema universal, seperti kekuasaan, benar dan salah, terang dan gelap, untuk membuat penonton seperti benar-benar terlibat dalam perjuangan menyeimbangkan dualitas tersebut. Inilah fakta-fakta dari Star Wars: The Acolyte

Dibintangi sederet bintang ternama
Star Wars: The Acolyte melibatkan aktor papan atas Korea, Lee Jung-jae, pemenang Emmy Awards untuk Squid Game (2022) yang di serial ini berperan sebagai Master Sol, pusat dari konflik cerita serial ini.
Selain itu, serial ini juga dibintangi Amandla Stenberg sebagai Mae Aniseya, Manny Jacinto sebagai Qimir, Dafne Keen sebagai Jecki, Charlie Barnett sebagai Yord, Jodie Turner-Smith sebagai Mother Aniseya, Rebecca Henderson sebagai Vernestra Rwoh, Dean-Charles Chapman sebagai Master Torbin, Joonas Suotamo sebagai Kelnacca, dan Carrie-Anne Moss sebagai Master Indara.
Kejayaan Jedi tergambar lewat warna dan aksi koreografinya
Serial ini menampilkan galaksi serta era puncak kejayaan Jedi, yang belum pernah diperlihatkan dalam live-action Star Wars lainnya.
Warna menjadi kunci visual utama untuk mencerminkan era kejayaan tersebut, sekaligus menggambarkan motivasi samar-samar dari para karakter dibandingkan stratifikasi yang jelas antara kebaikan dan kejahatan, yang banyak ditunjukkan dalam berbagai proyek Star Wars.
Elemen koreografi pun juga banyak ditampilkan, seperti seni bela diri, pertarungan dengan tangan kosong dan senjata untuk menguatkan adegan aksi dari para karakter.

Mastermind di Star Wars: The Rise of Skywalker garap desain produksinya
Kevin Jenkins, yang juga mengerjakan desain produksi untuk Star Wars: The Acolyte, berusaha membangun berbagai dunia baru di The Acolyte, yang berlatar waktu 100 tahun sebelum live-action Star Wars lainnya.
Kevin juga menciptakan versi galaksi yang lebih tua dan damai daripada yang biasanya ditunjukkan dalam Star Wars sejauh ini. Ia berusaha mengembangkan bahasa visualnya sendiri dan membayangkan ulang segalanya, seperti desain pesawat luar angkasa hingga gaya lampu yang digunakan dalam interior.
Banyak mengambil referensi tone dari film yang berbeda-beda
Leslye Headland mengungkapkan bahwa ia terinspirasi dari berbagai film, seperti Kill Bill, Frozen, Crouching Tiger, Hidden Dragon dan film seni bela diri Wuxia lainnya.
“Bagi saya, Star Wars selalu mengenai anggota keluarga dengan keyakinan yang berlawanan dan drama yang muncul karena hal tersebut. Saat mengerjakan The Acolyte, saya mengambil inspirasi dari media yang memperlihatkan dinamika keluarga sambil menikmati tontonan,” ungkap Leslye Headland.
Skoring dan musik dikerjakan oleh Michael Abels

Michael Abels, sosok di balik scoring Get Out, film pemenang piala Oscar tahun 2017 sekaligus pemenang dari World Soundtrack Award untuk film Us, terlibat dalam pengerjaan skoring dan musik yang dinamis untuk serial ini. Ia merasa tertantang untuk menyeimbangkan warisan score dari Star Wars dengan sesuatu yang baru.
“Ada saat di mana musiknya terdengar khas Star Wars, sehingga terasa hidup bersama seluruh galaksi. Dan ada kalanya Anda melihat hal-hal yang belum pernah kita lihat di film atau acara lain.”
“Memang seharusnya terasa seperti itu. Ada saat-saat yang terasa familiar, ada pula yang terasa asing, dan ini memang disengaja. Jadi kami mulai mengerjakan bagian mana yang akan berada pada satu sisi spektrum atau sisi lainnya,” jelas Michael Abels.
Saksikan Star Wars: The Acolyte setiap hari Rabu, eksklusif hanya di Disney+ Hotstar.