Mengulik kasus pembunuhan terbesar dalam sejarah perawatan kesehatan Denmark yang menjadi dasar dari serial Netflix The Nurse.
[Artikel ini mengandung spoiler serial The Nurse]
Pada tanggal 27 April, Netflix merilis sebuah serial dari negara Denmark berjudul The Nurse. Serial The Nurse menceritakan seorang perawat Denmark yang dijatuhi hukuman 12 tahun penjara pada tahun 2017 karena percobaan pembunuhan terhadap empat pasien.
Ternyata, serial tersebut diambil berdasarkan kisah nyata dari sebuah kasus yang menggemparkan Denmark lho! Direkam dalam buku The Nurse: The True Story Behind One of Skandinavia’s Most Notorious Criminal Trials oleh jurnalis Denmark bernama Kristian Corfixen, kasus tersebut bahkan digadang-gadang sebagai kasus pembunuhan terbesar dalam sejarah perawatan kesehatan Denmark,
Dilaporkan oleh media Denmark, yuk, simak secara rinci apa yang terjadi di balik Rumah Sakit Nykøbing Falster.
Kematian Misterius di Rumah Sakit Nykøbing Falster
Pada tanggal 4 Maret 2012, kematian misterius terjadi di Nykøbing Falster. Seorang pria berusia 72 tahun, yang merupakan pasien meninggal mendadak dan kemudian ditentukan bahwa dia telah menerima dosis morfin dan diazepam yang berpotensi fatal.
Lebih dari dua tahun kemudian, pada 28 Februari 2015, dua kematian misterius lagi terjadi di Nykøbing Falster. Seorang wanita berusia 86 tahun dan seorang pria berusia 66 tahun meninggal saat itu, dan keduanya memiliki morfin dan diazepam dalam jumlah besar di tubuh mereka.
Pada hari yang sama, staf di rumah sakit mencatat bagaimana kesehatan seorang pasien, seorang wanita berusia 73 tahun, tiba-tiba memburuk dan kemudian diketahui bahwa dia juga telah menerima dosis morfin, diazepam, dan Cordarone yang berpotensi fatal.
Semua kasus itu ditangani oleh Christina Aistrup Hansen, yang pada saat itu adalah perawat malam di rumah sakit tersebut.
Kisah Pernille dan Christina
Sama seperti di The Nurse, Pernille Kurzmann dan Christina Aistrup Hansen yang asli bertemu di Rumah Sakit Nykøbing Falster di Denmark. Pada saat itu, di tahun 2015, Pernille yang baru lulus dari sekolah perawat tidak punya banyak pengalaman.
Sementara itu, Christina merupakan perawat yang populer dan tampaknya unik. Dia dicintai oleh semua orang, luar biasa dalam pekerjaannya, dan selalu menjadi yang pertama di tempat dalam keadaan darurat. Oleh karena itu, Pernille sangat senang saat berada satu shift dengan Christina, karena ia dapat belajar banyak darinya. Mereka pun langsung cocok dan berteman.
Namun, seiring berjalannya waktu dan Pernille mengetahui kebiasaan di sekitar rumah sakit, dia perlahan mulai curiga kepada Christina. Awalnya, itu karena Christina suka berbicara hal-hal yang tidak benar-benar terjadi. Ia cenderung melebih-lebihkan ceritanya, dan membuat drama setiap harinya.
Selama dalam satu shift bersama Christina, Pernille juga merasa bahwa shiftnya selalu berat karena banyak pasien yang tiba-tiba mengalami masa kritis dan meninggal. Sampai suatu ketika, ia mencurigai Christina telah membunuh 3 pasien.
Bersama pacarnya, Niels Lunden, yang merupakan seorang dokter di departemen tempat mereka bekerja, dia memberi tahu polisi pada 1 Maret 2015.
Hukuman untuk Christina
Christina Aistrup Hansen, yang kemudian dikenal di media Denmark sebagai “Iblis Maut”, ditangkap tak lama kemudian dan pada Juni 2016, dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup untuk pembunuhan pasien Viggo Holm Petersen, Anna Lise Poulsen, dan Arne Herskov, juga atas percobaan pembunuhan terhadap Maggi Margrethe Rasmussen, di pengadilan distrik Denmark.
Pengadilan juga memutuskan dia bersalah karena memberikan obat tidur yang kuat kepada putrinya yang berusia tujuh tahun yang dapat berakibat fatal bagi anak-anak. Kasus yang berlangsung selama hampir satu bulan dan melibatkan lebih dari 70 saksi itu juga membuat Hansen kehilangan izin praktek sebagai perawat.
Namun saat kasus tersebut dibawa ke tingkat yang lebih tinggi pada Mei 2017, putusan tersebut diubah. Christina kemudian dijatuhi hukuman 12 tahun penjara, karena, menurut surat kabar Expressen, tidak dapat dikesampingkan bahwa ada faktor lain yang menyebabkan kematian pasien.
Christina Didiagnosis dengan Penyakit Histrionik
Saat dilakukan evaluasi psikologis forensik selama persidangan, Christina ditemukan menderita gangguan kepribadian histrionik. Menurut Halodoc, kepribadian histrionik atau Histrionic personality disorder adalah gangguan mental yang ditandai dengan ketidakstabilan emosi serta citra diri yang terdistorsi. Arti kata ‘histrionic’ sendiri berarti dramatis.
Penyakit ini ditandai dengan perilaku mencari perhatian, kedangkalan, egoisme, dan terutama pencarian kegembiraan yang konstan. Kurangnya empati dan perilaku manipulatif juga merupakan sifat yang sering terjadi pada gangguan kepribadian histrionik.
Oleh karena itu, Christina diam-diam memberikan morfin dan diazepam dengan dosis mematikan kepada pasiennya saat bekerja shift malam. Dia kemudian akan bergegas menyelamatkan mereka, dan jika ia berhasil menyelamatkan mereka, Christina akan mendapatkan pujian dan dianggap sebagai pahlawan. Namun, hal yang dia lakukan tidak selalu berhasil, dan akhirnya justru membunuh para pasiennya.
Sampai saat ini, Christina masih menjalani hukumannya di penjara Denmark dan akan dibebaskan pada tahun 2028.
Kehidupan Pernille Setelah Kasus Christina
Sebelum kredit muncul pada episode terakhir The Nurse, sebuah paragraf teks menjelaskan: “Semua perawat dari UGD saat itu telah pindah ke pekerjaan yang berbeda. Kecuali satu. Pernille Kurzmann masih bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Nykøbing Falster. Sekarang, namanya adalah Pernille Kurzmann Lundén.”
Pernille mengubah namanya setelah menikah dengan pacarnya, Niels Lunden, yang membantunya membawa Christina ke pengadilan. Pernille masih tinggal di Nykøbing Falster bersama anak-anaknya dan telah bekerja di rumah sakit sejak 2014 hingga sekarang.