Kim Hieora The Glory Diduga Merupakan Anggota Geng Bully

Kim Hieora baru-baru ini meraih popularitas lewat peran antagonisnya dalam The Glory dan The Uncanny Counter 2

kim hieora bully big sanji 2

© Netflix

Kim Hieora, pemeran pelaku bullying dalam drama The Glory, dikabarkan pernah bergabung dalam kelompok Bully di SMA.

 

Kabar mengejutkan datang dari dunia hiburan, ketika Dispatch mengungkapkan bahwa salah satu pemeran dalam drama The Glory, yaitu Kim Hieora, ternyata memiliki masa lalu sebagai pelaku bullying semasa sekolahnya.

Mirisnya, Kim Hieora terkenal karena aktingnya yang mencuri perhatian dalam memerankan pelaku bullying di The Glory.

Hal ini pun mengejutkan para penggemar drama Korea. Berikut ini adalah beberapa fakta terkait kasus Kim Hieora The Glory diduga merupakan anggota geng bully.

1. Kim Hieora dan kelompok “Big Sangji”

© Dispatch

Saat Dispatch merilis laporannya, mereka mengungkapkan bahwa pada tahun 2004, Kim Hieora tergabung dalam kelompok bernama “Big Sangji.”

Kelompok ini terkenal karena sering melakukan pemerasan terhadap siswa lain, dan uang yang terkumpul digunakan untuk keperluan hiburan anggotanya.

Selama melakukan pemerasan, anggota kelompok ini tidak segan untuk melakukan penyerangan fisik, pelecehan, dan menggunakan kata-kata kasar.

2. Dispatch datangi 10 alumni SMA Sangji

© Dispatch

Media ternama Korea Selatan mendapatkan informasi masa lalu Hieora sekitar Mei 2023. Dispatch bertemu 10 alumni Sangji Girls’ High School sekitar Mei sampai Juni.

Dispatch juga meminta pernyataan mereka dan mengakui bahwa Kim Hieora merupakan member Big Sangji. Setelah tuduhan terungkap, Kim Hieora membantah bahwa ia terlibat secara langsung dalam berbagai tindakan pemerasan atau kekerasan meskipun dia adalah anggota Big Sangji.

“Iya, aku memang bukan siswa teladan saat di sekolah. Aku suka main-main, tapi Big Sangji bukan grup bully. Saat itu, punya komunitas online dengan teman-temanmu adalah hal yang populer. Big Sangji adalah nama komunitas online. Itu bukanlah kelompok pelaku bully,” kata Hieora.

“Aku sering dipukuli oleh seniorku tanpa alasan, tetapi aku sendiri tidak pernah memukul teman-temanku atau juniorku,” tambahnya.

“Aku akui aku adalah penonton dari kejadian perundungan ini dan aku minta maaf. Tapi aku tidak ikut serta melakukan pelecehan verbal atau penyerangan,” lanjutnya.

Hanya saja hal ini dibantah salah satu saksi yang ditemui Dispatch. Seseorang yang menolak disebut namanya menyebutkan Big Sangji memang benar berisi para siswi tukang bully.

3. Kim Hieora diduga menyuruh adik kelasnya mencuri

© Netflix

Menurut pernyataan saksi X (nama disamarkan), ia mengungkapkan kalau dirinya dipaksa Kim Hieora untuk mencuri dari kelas lain.

X pada awalnya izin ke kamar mandi namun masuk ke kelas lain yang kosong karena pelajaran olahraga, lalu mencuri barang di kelas tersebut.

“Aku melakukannya karena eonnie (Kim Hieora) menyuruhku. Dia mau membayar biaya rumah sakit ibunya,” kata X, siswa kelas 2 SMP kala itu dan Hieora kelas 3 SMP.

Hieora dikatakan sampai dipanggil ke ruang guru namun mengelak keterlibatan. “Itu tidak berhubungan denganku,” terangnya.

4. Bukti lain dan penjelasan Kim Hieora

© Netflix

Selain itu, informan yang diwawancarai oleh Dispatch, C (nama disamarkan), mengungkapkan bahwa anggota “Big Sangji” sering membeli rokok dan alkohol dengan uang hasil rampasan dari siswa lain. Mereka juga menindas siswa lain yang menolak memberikan uang mereka.

Informan lain juga mengklaim bahwa Kim Hieora pernah menyuruhnya untuk membelikan rokok, dan ia juga diduga melakukan pemerasan uang kepada siswa lain untuk pergi ke karaoke.

Namun, Kim Hieora kembali membantah tudingan tersebut. Ia mengatakan bahwa idrinya bukanlah perokok. Dia juga menyanggah tuduhan bahwa ia pernah memeras uang siswa lain untuk pergi ke tempat karaoke.

“Aku juga tidak pernah merokok. Sebenarnya, aku mencoba membuat citraku menjadi kuat, tapi tubuhku tidak bisa menerima rokok. Kekasihku saat itu juga membenci gadis perokok,” ungkap Hieora.

“Aku pun senang karaoke, aku sering pergi karaoke. Ada momen di mana temanku membayar untuk itu. Aku tidak ingat bagaimana kami bisa mendapat uang. Intinya, aku tidak pernah mengambil uang orang untuk karaoke,” lanjutnya.

Hingga saat ini, belum ada konfirmasi dari pihak agensi mengenai kasus perundungan ini.

Exit mobile version