Kemiripan Sekuel dari ‘Scream’ dan ‘The Matrix Resurrection’

Langkah tidak terduga dari Scream dan The Matrix Resurrection dalam menggabungkan warisan film sebelumnya ke dalam plot baru yang lebih fresh.

 

Satu bulan terakhir penggemar telah disuguhkan dua sekuel dari waralaba yang telah lama non-aktif yakni ‘Scream’ dan ‘The Matrix: Resurrections’. Langkah yang diambil oleh kedua film ini sama besarnya, sama tak terduganya.

Film sejenis ini biasanya selalu berhasil di pasar perfilman karena memiliki nilai jual yang tinggi, meskipun kelemahannya adalah formula yang berulang kali dicoba sehingga hasilnya membosankan.

Namun dengan segala resiko, mereka tetap mengeksekusi sekuel dengan menggabungkan warisan waralaba yang ada ke dalam plot yang mereka bangun. Dengan tujuan menghadirkan sesuatu yang baru, juga menghormati pengaruh film-film sebelumnya.

Fakta bahwa ‘Scream’ hadir kembali setelah Was Craven meninggal pada tahun 2015, sebenarnya bukan hal yang mengejutkan karena waralaba ini tetap berhasil menghibur seperti ‘Scream 5’ yang baru rilis.

‘Scream’ ini juga menjadi film pertama dalam waralaba yang berada di bawah arahan sutradara selain sutradara empat film pertamanya, Wes Craven.

Justru penggemar lebih terkejut akan kembalinya ‘The Matrix’. Beredar rumor bahwa Lana Wachowski memutuskan untuk membuat film setelah studio mengancam untuk menghidupkan kembali cerita tanpa Wachowski jika ia menolak. Film ini lebih filosofis dan tampil dengan cara yang berbeda dari ‘Scream’.

Sebenarnya pada 2003 lalu ‘The Matrix: Revolution’ telah menyelesaikan kisah Neo dan Trinity dengan pasti. Hingga tidak ada alasan bagi Wachowski untuk kembali ke waralaba.

Kemiripan ‘Scream’ dan ‘The Matrix Resurrection’

Dari sudut pandang pembuatan film dan cerita, kedua film di atas memiliki banyak kesamaan. Keduanya menggabungkan warisan dengan pemeran baru dalam sekuelnya. Selain karakter, waralaba ini juga menghadirkan semesta yang baru dan lebih luar biasa.

‘Matrix’ diperbarui menjadi dunia yang hidup dan penuh warna, berbeda dengan nuansa hijau dari trilogi aslinya. Tampilan ‘Scream’ juga lebih halus dibandingkan sebelumnya.

Meskipun menyajikan dua alur yang sangat berbeda, mereka sama-sama menyuguhkan kritik tajam terhadap keadaan modern pembuatan film waralaba. Sementara ‘Scream’ mengomentari kiasan dalam film horor, ‘The Matrix’ lebih mengurusi norma-norma sosial dengan mediasi filosofi yang lebih luas.

The Matrix Resurrection

© Warner Bros.

“Ada banyak alasan mengapa Warner Brothers memutuskan untuk merilis sekuel dari trilogi, hingga mereka ingin tetap melakukannya dengan atau tanpa kami. Bagi beberapa orang mungkin cerita itu telah berakhir, tapi sebenarnya kita semua tau bahwa cerita tidak pernah benar-benar berakhir, kan?” jelas Lana mengenai kembalinya ia ke ‘The Matrix’.

Gaya cerita yang baru dan orisinil merupakan gagasan yang dipertimbangkan dengan matang oleh mereka. Demi membuat penonton puas akan film baru sekaligus ajakan untuk bernostalgia.

Film Lana menghadirkan semua hal yang tidak diinginkan orang, menurut tim analisis. Ia akan menghadirkan film sentimental yang penuh kebebasan kreatif tentang kisah yang belum pernah penggembar bayangkan sebelumnya.

Scream

© Paramount Pictures

Kembalinya film ini tidak begitu mengejutkan, tapi kehadirannya tetap dianggap menyegarkan. Setelah mengolok kiasan horor di film pertama, membahas Hollywood toxicity di film ketiga, dan jahatnya internet di film keempat. Film kelima akan menggabungkan karakter lama dengan pemeran baru sebagai perbandingan.

‘Scream’ membahas bahwa obsesi nostalgia akan membawa racun yang lebih besar dari sebelumnya. Pembunuh di film ini – yang merupakan penggembar film Stab – tidak menyukai tambahan terbaru, sehingga mereka membuat film versi mereka sendiri, dengan melibatkan pembunuhan.

Di dunia nyata, mungkin penggemar toxic semacam ini tidak membunuh, tetapi mereka akan sungguhan menciptakan kekacauan.

Film ini menjadikan sutradara ‘The Last Jedi’, Rian Johnson sebagai sutradara Stab 8 dalam ‘Scream’ sebagai contoh terbesar dari fandom toxic.

Baik ‘The Matrix Resurrections’ dan ‘Scream’, kedua sekuel ini memberi terobosan baru dalam menceritakan cerita luar biasa dan layak untuk ditunggu oleh penggemarnya.

Exit mobile version