Collider berkesempatan untuk mewawancarai Joseph Gordon-Levitt, dan bercerita tentang perannya dalam serial ‘Super Pumped: The Battle for Uber’ juga harapannya untuk para penonton.
‘Super Pumped’ adalah serial drama antologi Amerika yang dibuat oleh Brian Koppelman dan David Levien, judul ini berasal dari buku nonfiksi dengan nama yang sama yang dibuat Mike Isaac pada tahun 2019. Waralaba pertama, dengan subjudul The Battle For Uber didasarkan pada buku Isaac dan ceritanya berpusat pada perjuangan mantan CEO Uber, Travis Kalanick, yang diperankan oleh Joseph Gordon-Levitt.
Serial tersebut nantinya juga akan dibintangi oleh Kyle Chandler dan Elisabeth Shue, dan telah ditayangkan perdana di Showtime pada 27 Februari 2022. Menjelang pemutaran perdana, serial ini diperbarui untuk musim kedua, yang akan didasarkan pada buku terpisah yang akan datang oleh Mike Isaac tentang Facebook.
Musim pertama akan melakukan perjalanan roller-coaster dari salah satu perusahaan paling sukses dan paling merusak di Silicon Valley, Uber, dari perspektif CEO perusahaan Travis Kalanick, yang akhirnya digulingkan dalam kudeta ruang rapat setelah pertempuran internal dan eksternal yang tegang dengan konsekuensi yang tidak terduga. Sementara itu, musim mendatang akan mengeksplorasi kisah bisnis lain yang telah memengaruhi dunia.
Joseph Gordon-Levitt berbagi cerita tentang dirinya selama bermain dalam serial ‘Super Pumped: The Battle for Uber’. Mari kita simak bersama, apa saja yang ia rasakan selama menjalani proyek serial tersebut.
Pada kesempatan pertama, Gordon Levitt mengungkap hubungannya dengan Rian Johnson. Dia mengungkap bahwa Johnson seperti keluarga, mereka sudah saling mengenal begitu lama. Ketika pertama kali bertemu, Levitt baru berusia 22 tahun. Johnson mengajari banyak hal dan sangat mendukungnya.
Levitt juga menambahkan bahwa, Johnson sangat murah hati kepadanya selama ini dengan baik hati meluangkan waktu dan memberi pengetahuannya. Johnson memiliki kerendahan hati seperti itu, dan hanya terbuka untuk berbagi apa yang dia ketahui dengan orang-orang di sekitarnya, dan Levitt telah menjadi penerima manfaat yang besar dari itu.
Pembahasan selanjutnya, membahas soal musik yang mengiring selama serial ini berjalan. Yakni musik Pearl Jam yang terdengar di musim pertama ini, dan Levitt menjawab bahwa sebenarnya itu semua ada di naskah. Ia ingat mengomentarinya saat itu, “Saya sebenarnya adalah penggemar berat Pearl Jam, dan ini adalah keselarasan yang aneh, tapi saya pikir saya mengerti. Saya pikir ini adalah ide yang sangat bagus, dan itu adalah sesuatu yang tidak akan pernah saya pikirkan sebelumnya.”
Levitt sedikit menceritakan peran nya sebagai Travis Kalanick dalam serial ini, Kalanick adalah contoh dari seseorang yang cukup keras kepala. Menurut Levitt itu sangat menarik, untuk melakukan itu. Rasanya katarsis dan mengasyikkan, sebagai seorang aktor untuk memiliki arena memanjakan sisi primal dari diri seorang Levitt.
Ia pikir penonton akan mendapatkan sensasi yang sama. Jadi, ia benar-benar berpikir ada sesuatu yang cukup menyenangkan tentang seorang Kalanick, dengan cara yang sedikit berbeda. Meskipun Levitt merasa, diri nya memahami bahwa itu adalah masalah nyata. Levitt sedikit memahami bahwa, Kalanick adalah orang yang berdampak negatif pada semua orang ini, dan itu tidak baik.
Ketika ditanya, bagaimana Levitt mendalami peran sebagai seorang Travis Kalanick ia menjawab, “Jadi, saya pergi dan berbicara dengan orang terdekat Kalanick dan saya memiliki perasaan yang jauh lebih kaya tentang dia daripada yang seharusnya saya miliki. Banyak hal yang saya temukan adalah bahwa orang-orang sebenarnya memiliki banyak perasaan positif terhadapnya. Orang-orang yang bertemu Kalanick benar-benar menang dan menginspirasi. meskipun dia intens dan jelas membuat beberapa keputusan yang dipertanyakan. Kompleksitas itu, bagi saya adalah apa yang membuat karakter menjadi hebat. Tidak ada yang sesederhana orang baik atau orang jahat. Manusia berantakan.”
Levitt sendiri mengungkapkan bahwa, dirinya belum pernah bertemu langsung dengan Travis Kalanick karena tidak memiliki kesempatan. Itu sebabnya ia menjadi sedekat mungkin, dengan berbicara dengan orang-orang yang dekat dengannya.
Bercerita soal karakter Kalanick, ada satu hal yang membuat Levitt dengan Kalanick mirip “Dia tidak pernah berhenti bergerak dan saya memiliki beberapa dari itu dalam diri saya. Ketika saya di telepon atau sesuatu, saya selalu mondar-mandir. Jika saya menulis, saya tidak pernah duduk dan menulis. Saya selalu mondar-mandir, lalu saya akan kembali ke keyboard dan menulis sesuatu.”
Selain berbicara tentang karakternya dalam serial tersebut, Levitt juga mengungkapkan harapannya terhadap penonton. Ia mengungkapkan bahwa, Brian dan David sebagai sutradara telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam membuat sebuah karya hiburan. Di mana kita hanya tinggal duduk dan menikmatinya, tetapi itu juga menanyakan beberapa pertanyaan penting tentang bagaimana dunia kita bekerja.
Bagi Levitt, ia akan mendorong audiens untuk tidak hanya menghakimi Travis Kalanick sebagai individu, tetapi lebih melihat sistem yang lebih besar di tempat dia bekerja. Levitt berpendapat “Permainan yang dibuat pengusaha untuk dimainkan adalah bahwa keuntungan mengalahkan segalanya. Anda harus menghasilkan uang dan Anda harus meningkatkan nilai bagi pemegang saham anda, dan itu adalah tanggung jawab anda.”
Jadi secara keseluruhan, Levitt akan benar-benar menunjukkan sisi pengusaha seorang Travis Kalanick. Bukan menampilkan sisi pribadi dari seorang Kalanick, sehingga ia mengharapkan penonton untuk bisa menikmati pertunjukkan yang seperti roller coaster. Tentang bagaimana kehidupan Kalanick untuk bisa mencapai kehidupannya yang sekarang.
Kiranya akan seperti apa Joseph Gordon-Levitt yang akan memerankan seorang Travis Kalanick? Mari nantikan informasi selanjutnya bersama Cineverse