Beberapa karya Javier Olivares yang terkenal, ‘El Ministerio Del Tiempo’ (2015), ‘Infidels’ (2009) dan ‘Víctor Ros’ (2014).
Hai, Cilers!
Kabar terbaru, perusahaan produksi El Estudio telah memperoleh hak atas novel The Last Crypt karya penulis Fernando Gamboa. Mereka juga akan bekerja sama dengan showrunner asal Spanyol sekaligus produser serial ‘The Ministry of Time’ (2015), Javier Olivares, untuk mengembangkan novel menjadi serial TV kelas atas atau premium. Sementara itu, Eulogio Romero (‘Mitos y Leyendas’) akan menjadi produser eksekutif dalam serial adaptasi ini.
The Last Crypt merupakan novel pertama dari trilogi The Crypt yang berkisah tentang penyelam bernama Ulises Vidal ketika menemukan lonceng perunggu kecil yang terkubur di terumbu karang dekat Pulau Utila di Honduras. Dengan bantuan dari profesor sejarah abad pertengahan, yaitu Eduardo Castillo, mereka pun mengetahui bahwa lonceng itu adalah Artefak Templar.
Dengan harapan dapat menemukan harta karun Templar yang terkenal, keduanya bergabung bersama Arkeolog asal Meksiko, Cassandra Brooks, dan memulai petualangan mengelilingi dunia sehingga akan membuat Indiana Jones merasa tersaingi.
Dalam sebuah wawancara yang membahas tentang pengumuman pembuatan serial ‘The Last Crypt’, Olivares mengungkapkan beberapa pengalamannya, “Film pertama yang saya tonton sebagai seorang anak adalah ‘King Solomon’s Mines’. Buku pertama masa kecil yang saya baca, yaitu karya Emilio Salgari dan Jules Verne. Saya tumbuh dengan seribu petualangan di kepala saya yang memicu lahirnya imajinasi saya.”
Sementara itu, sang penulis novel, Fernando Gamboa juga berbagi inspirasi serupa dari masa mudanya sendiri, “Mengingat film-film hebat dan serial petualangan masa kecil dulu, membuat saya merasa terdorong untuk bepergian dan menjelajahi tempat-tempat yang jauh setelah saya beranjak dewasa. Puluhan tahun kemudian, perjalanan masa muda itu menuntun saya untuk menulis novel pertama saya, yaitu The Last Crypt yang sudah menjadi best seller internasional. Adanya perjanjian dengan El Estudio, Javier Olivares, dan Eulogio Romero akan mengubah cerita dalam novel ini menjadi sebuah serial yang hebat dan penuh petualangan.”
Serial ‘The Last Crypt’ adalah jenis produksi internasional ambisius yang merupakan sebuah usaha patungan antara legenda produser asal Spanyol, Enrique Lopez Lavigne (‘28 Weeks Later,’ ‘The Impossible’), Pablo Cruz (‘Fear The Walking Dead,’ ‘Sin Nombre’), dan Diego Suarez Chialvo (‘Our Lady,’ ‘Veronica’) dengan lokasi kantor di Meksiko, Los Angeles, dan Madrid.
Ketika El Estudio diluncurkan pada 2019, perusahaan produksi tersebut sudah melakukan lebih dari 60 proyek dalam pengembangan atau produksi serta menjalin hubungan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar, seperti Sony Pictures International Production, Netflix, HBO, Lionsgate, Viacom International Pictures, Movistar Plus, dan Beta Film.
El Estudio didukung oleh Inicia, perusahaan induk dari Lantica Media yang memiliki dan mengoperasikan Pinewood Dominican Republic Studios. Lopez Lavigne, Cruz, dan Suárez telah menghasilkan total 45 film dan 10 serial selama beberapa tahun terakhir. Film-film mereka bahkan mengumpulkan anggaran hingga 620 juta dolar Amerika Serikat di box office global.
“Ketika kami melihat gambaran alam semesta yang menarik dari The Last Crypt, kami langsung tahu bahwa itu adalah kisah petualangan hebat dan epic dalam skala global yang ingin kami cari dengan beberapa dengan melibatkan negara Spanyol, Meksiko, dan Amerika. Adanya novel ini tampaknya dibuat khusus untuk membangkitkan semangat El Estudio,” kata Suarez Chialvo selaku CEO El Estudio.