Hari keenam JAFF 16 didominasi dengan pemutaran dari program Asian Perspectives. Ikut tayang juga dalam program Classic, ‘Oldboy’ (2003)
Seperti ‘Aruna Vasudev – Mother Of Asian Cinema’ (2021), ‘Tiong Bahru Social Club’ (2020), ‘Wheel Of Fortune And Fantasy’ (2021), ‘Drive My Car’ (2021), ‘A Hero’ (2021) yang merupakan film pembuka JAFF 16 ‘Tenacity’ pada tanggal 27 November 2021 lalu, ‘The Coffin Painter’ (2021) tentang seorang lansia bernama Jia dan gadis remaja bernama Seven datang ke kota dan menjadi tetangga dengan kondisi yang berbeda.
Bermula dari keacuhan hingga menjadi keterikatan, mereka mencari kehidupan yang baru dari satu sama lain. Lalu ada ‘Nitram’ (2021) film Australia yang menceritakan tentang Nitram yang susah beradaptasi dan akhirnya bertemu dengan ahli waris yang kaya bernama Helen.
Namun, hubungan itu menemui akhir yang tragis, kesepian dan kemarahan Nitram tumbuh, kewarasannya mulai menurun dan menggiringnya ke arah bencana. Dilanjut dengan ‘Nine Hills One Valley’ (2021) tentang hasrat akan supremasi etnis dan munculnya politik identitas pada rakyat Manipur, India.
Dilanjutkan ‘Sometime, Sometime’ (2021) kisah tentang ibu dan anak, yang terlalu peduli terhadap satu sama lain, namun mereka harus berpura-pura tidak peduli. Dan ada ‘Marapu, Fire & Ritual’ (2020) yang mengadakan sesi tanya jawab selepas penanyangan.
Film ini bercerita tentang Poho Maga yang dirasuki roh jahat dan membunuh seorang pria, seekor kuda dan membakar desa suci yang berusia seribu tahun, lalu dipenjara akibat ulahnya tersebut. Ini adalah kisah singkat yang mengikuti Pak Ledi, paman Poho Maga, saat dia memperbaiki reputasi keluarganya yang sudah ternoda dengan merengkuh tanggung jawab untuk memperbaiki masa lalu.
Film lokal yang diproduseri Richard James Halstead ini mendapat pertanyaan atas kendala yang terjadi saat proses pengambilan gambar. “Iya proses ini menggunakan orang ketiga untuk menjadi penerjemah”, ucap Richard James Halstead, “bahkan menggunakan tiga lapis penerjemah untuk menerjemahkan upacara adat dari film tersebut”, kata Richard James Halstead melanjutkan.
Dari program Main Competition, penayangan A Little Bird Reminds Me (2020) menjadi film yang cukup diminati. Film yang mengisahkan perjalanan menuju kedewasaan yang mengikuti kegembiraan, kesedihan, dan perjuangan seorang bocah lelaki Tiongkok dan keluarganya selama dekade terakhir abad ke-20 ini menjadi salah satu film yang ditunggu-tunggu.
Selain itu, film ‘Penyalin Cahaya’ (2021) film yang sedang ramai diperbincangkan menjadi salah satu bintang utama pada perhelatan JAFF 16 ‘Tenacity. ‘Penyalin Cahaya’ yang berhasil menyabet dua belas penghargaan Piala Citra 2021 termasuk Film Terbaik ini memanen tepuk tangan meriah dari para penonton.

Para filmmaker yang menghadiri pemutaran perdana ‘Penyalin Cahaya’ (2021) mengaku terenyuh karena antusiasme penonton yang sangat antusias. “Kami ingin membuat suatu film yang empowering yang membuat kita selalu harus berpihak dan percaya kepada penyintas dan kita harus selalu melawan bentuk kekerasan seksual dalam bentuk apapun”, jelas Wregas Bhanuteja selaku sutradara ‘Penyalin Cahaya’ ketika mendapat pertanyaan mengenai filmnya.
Isu sosial yang sering terjadi pada masyarakat inilah yang membuat film ini mendapat tanggapan baik dari para penonton. ‘Penyalin Cahaya’ (2021) dijadwalkan akan tayang secara global di situs streaming pada Januari 2022 mendatang.