Remake film ‘Train to Busan’ yang semulanya akan rilis 21 April 2023, telah diundur oleh Warner Bros ke waktu yang belum ditentukan.
Warner Bros telah menunda rencana pembuatan ulang ‘Train to Busan’ karena mereka dilaporkan telah menghapus film tersebut dari jadwal rilisnya.
Tanggal rilisnya kemudian diberikan kepada film adaptasi novel klasik Stephen King, ‘Salem’s Lot’, yang juga diumumkan telah ditunda dari tanggal rilis September tahun ke April tahun depan.
Film yang berpusat pada serangan zombie di atas kereta ekspres ini akan disutradarai oleh sutradara Indonesia, Timo Tjahjanto, pembuat film ‘V/H/S/94’, ‘The Night Comes for Us’, dan ‘May the Devil Take You’. Belum ada penjelasan mengapa remake film ini telah dihapus dari jadwal rilis.
Pembicaraan mengenai pembuatan ulang film ini telah berlangsung sejak film orisinalnya rilis. Kemajuan akan proyek tersebut akhirnya terjadi pada Desember lalu ketika mendapat judul ‘The Last Train to New York’ dan tanggal rilis, yaitu 21 April 2023.
Kemudian muncul pengumuman bahwa James Wan telah menandatangani kontrak untuk memproduksi dan Gary Dauberman ditunjuk untuk menulis naskahnya.
Kemudian pada Februari 2021 diumumkan bahwa Timo Tjahjanto akan mengarahkan remake ‘Train to Busan’ ini.
Yeon Sang Ho, kreator ‘Train to Busan’ dan sekuelnya ‘Peninsula’, mengatakan bahwa bahwa ia berharap remake yang kelak akan dibuat untuk memiliki konsep dan sesuatu yang baru, daripada hanya langsung membuat ulang filmnya dengan aktor Amerika.
“Kami menggunakan ungkapan atau kata ‘remake’, tapi saya tidak berpikir bahwa remake adalah sesuatu yang Anda hanya menerapkan teknologi yang lebih canggih untuk didasarkan pada karya asli,” katanya kepada TIME pada Desember 2021 lalu.
Film yang dihapus dari jadwal rilis bukanlah kejutan besar. Terlebih, sudah setahun lebih sejak pengumuman terbaru dari film ini keluar dan sudah kurang dari setahun jelang perilisan.
Belum juga muncul berita tentang para pemain yang bergabung dan tanggal syuting film ini dimulai. Satu hal pasti, film ini bukan dibatalkan karena Warner Bros sendiri hanya mengatakan bahwa film ini telah ditunda ke waktu yang belum pasti.
Biasanya, studio yang menaungi memberi para sineas di baliknya jangka waktu pra produksi yang lebih panjang lagi agar hasil akhirnya bisa maksimal.