“I’m hearing things, I’m seeing things, faces, demons, they’re coming after me.” – Jacob.
Mendengar judul film cult classic ini di-remake pada tahun tahun 2019 silam, agak sulit dipercaya, mengingat remake film seperti ini biasanya tak berlangsung mulus. Akan ada banyak sekali pertentangan terkait komparasi antara film orisinil dengan film terbarunya. Terlebih film orisinilnya disutradarai oleh Adrian Lyne, seorang sutradara provokatif yang awal karya-karyanya dipengaruhi aliran New Wave dari Prancis.
Di film orisinil “Jacob’s Ladder” (1990), kita akan mengupas lebih dalam tentang seorang veteran perang Vietnam, Jacob Singer (kala itu diperankan sangat baik oleh Tim Robbins-red), yang selalu dihantui oleh mimpi buruk berkepanjangan yang datang silih berganti tanpa kenal waktu, akibat terpengaruh obat-obatan penghilang depresi.

Memang saat itu, film yang bergenre horor psikologis ini berhasil lewat visualisasinya yang liar dan otentik tanpa post-pro CG (Computer Graphics-red) sama sekali. Tema yang diusung pun sebenarnya agak jauh dari genre film-film Lyne sebelumnya yang lebih seksi dan sensual, misalnya seperti “9 ½ Weeks” (1986) atau “Fatal Attraction” (1987), dan secara komersial lebih menjual.
Kini di reboot terbaru dari David M. Rosenthal (A Single Shot), cerita tak sepenuhnya mengikuti kisah aslinya yang fokus pada karakter Jacob (Michael Ealy), namun justru melebar ke karakter baru yang ditambahkan ke dalam film ini.
Michael Ealy memerankan Jacob Singer, seorang dokter bedah di Afghanistan. Suatu hari dia dihantui kenangan saat berada di ruang operasi, ternyata saudaranya, Isaac (Jesse Williams), seorang prajurit, meninggal dunia.

Setelah pulang ke Amerika, Jacob kembali ke rumah bersama istrinya, Samantha (Nicole Beharie) dan anaknya yang belum lama lahir. Ia pun bekerja di Rumah Sakit Veteran, dan tak lama ia mulai mengalami mimpi buruk yang menakutkan.
Paul Rutiger (Joseph Sikora), salah satu teman adiknya, menghampiri dirinya di luar gedung, dan mengatakan kalau ada sesuatu yang membisiki dan mengejar dia selama ini.
Keesokan harinya, Jacob seperti dikejar orang dengan mobil dan hampir menabraknya. Namun ketika ia menggali lagi lebih jauh, Jacob lalu mendapatkan petunjuk bahwa saudaranya, Isaac (Jesse Williams), sebenarnya masih hidup di salah satu terowongan bawah tanah bersama para gelandangan. Tak lama ia lalu membawa Isaac pulang ke rumah.

Jacob kemudian mendapati kalau Isaac menyimpan sejenis obat yang setelah diselidiki ternyata merupakan obat uji coba untuk mengobati para veteran perang dengan gangguan PTSD (Post Traumatic Post Syndrome) atau biasa dikenal dengan stress pasca trauma. Obat ini ternyata membuat kecanduan yang membuat batas antara realita dan fantasi seseorang menjadi buram dan kabur.
Setelah paruh kedua, film ini malah memutar arahnya dengan sebuah twist yang tak disangka-sangka oleh Jacob sendiri, maupun kita yang menonton film ini.
Tidak disangka, sebenarnya film ini memberikan perspektif yang segar dari apa yang ditampilkan Lyne di versi aslinya. Namun kelemahan remake film seperti ini adalah seperti terburu-buru untuk membuat sesuatu yang baru, dengan naskah berbeda, pemilihan cast yang mungkin kurang tepat, atau malah visi dari sutradara yang tak dapat melampaui sineas film aslinya.

Perbedaan signifikan yang nampak dari menit pertama film ini adalah cara penyampaian yang jumping antara satu scene ke scene lainnya, tanpa irama yang jelas, mau menuju ke arah mana sebenarnya film ini.
Berbeda saat versi aslinya, yang fokus ke karakter Jacob, dan bukan orang lain. Di film garapan Rosenthal ini seolah-olah Jacob terbangun dengan identitas baru. Dia sendiri bingung kenapa malah dirinya yang menjadi ‘teror’ jumpscares dari halusinasi dan serangan yang ia alami di jalan, padahal ia bukan seorang pemakai obat-obatan.
Halusinasi berkepanjangan ini ternyata membiaskan plot yang bergeser kesana kemari, yang menyebabkan beberapa eksekusi scene-nya seperti dipaksakan, dan malah menjadi misteri tersendiri ketimbang fokus dengan apa yang dialami Jacob.
Kelemahan ini tak semata salah Michael Ealy. Ia termasuk aktor watak yang mempunyai jam terbang panjang dengan membintangi lebih dari 50 film dari berbagai jenis genre. Banyak orang beranggapan kalau film jelek itu akibat aktingnya kurang bagus atau peran itu tak cocok dengan karakter aktor tersebut.

Akting yang dilakukannya tergolong bagus, namun naskah dan editing yang buruk, miskin visi dari sutradara, justru membuat film reboot ini menjadi tersia-siakan. Bila kita sebagai penonton yang baru menyaksikan film ini, akan merasakan film ini masih oke untuk ditonton, efek CG-nya halus, alurnya unik dan twist-nya mengejutkan.
Namun sekali lagi, buat kita yang sudah menonton versi orisinilnya di tahun 1990, akan merasakan perbedaan nuansa kedalaman dari sang aktor utama (Tim Robbins) yang bisa diekspos habis-habisan oleh visi jenius sutradaranya dalam menginterpretasi sisi kelam dan menyakitkan dari penderita PTSD.
Film yang tak biasa ini sudah bisa kamu saksikan di KlikFilm.
Director: David M. Rosenthal
Casts: Michael Ealy, Jesse Williams, Nikki Beharie, Guy Burnet, Joseph Sikora, Karla Souza, Ritchie Coster, Jon Eyez
Duration: 89 Minutes
Score: 5.0/10
The Review
Jacob's Ladder
'Jacob's Ladder' merupakan remake dari karya cult klasik Adrian Lyne yang legendaris. Menceritakan Jacob Singer yang berusaha mempertahankan kewarasannya setelah adiknya pulang dari perang di Afganistan. Terus menerus mengalami mimpi buruk dan halusinasi, Singer dengan cepat hancur ketika dunia dan orang-orang di sekitarnya berubah menjadi sesuatu yang mengganggu dan menakutkan. Film unik dan menarik ini telah tayang di KlikFilm.