“Do you believe in destiny? Who cares about destiny? If someone shows up when you need them, you call that destiny.” – Go Moon Young.
Kalimat yang disampaikan Go Moon Young, si tokoh perempuan utama di sini, sontak menjadi heboh. Ada dua alasan, pertama kalimat itu terdengar keren. Kedua, kalimat itu diduga kuat memplagiat kata-kata terkenal dari almarhum member SHINee, Jonghyun.
Oke, mari kita kesampingkan pembahasan ini dulu dan fokus ke cerita dramanya, yuk!
Berdasarkan sinopsisnya, drama ini menceritakan kisah seorang perawat rumah sakit kejiwaan bernama Moon Sang Tae (Kim Soo-hyun) dan Go Moon Young (Seo Ye-ji) seorang penulis buku anak yang sangat sukses, tapi memiliki antisocial personality disorder.

Meskipun latar belakang mereka terlihat sangat berbeda, mereka memiliki satu kesamaan yang baru mereka sadari setelah bertemu satu sama lain, yaitu belum pernah merasakan dicintai.
Hidup bersama kakak yang mengidap autisme, Moon Kang tae harus mengambil alih peran ayah dan ibu sekaligus. Mereka selalu berpindah-pindah, terlebih ketika musim semi datang. Alasannya? Sederhana saja, ia trauma terhadap kupu-kupu.
Berbicara tentang trauma, Go Moon Young ternyata juga pernah mengalaminya setelah melihat sendiri ibunya meninggal di rumah mereka. Lebih parah lagi, ayahnya pernah melakukan percobaan bunuh diri bersama Go Moon Young. Karena itu, mereka saling membenci hingga Go Moon Young dewasa.

Kemudian, gimana first impression terhadap drakor yang lagi hot ini? Seperti yang bisa kita lihat di opening episode pertama, memang totally unexpected. Terasa segar dan well-made!
Meskipun dibintangi oleh dua aktor ternama, drama ini tampaknya tidak melalaikan aspek-aspek estetik lainnya dalam sebuah drama. Tidak terduga, mereka membuka episode pertama adegan dengan ilustrasi animasi.
Somehow, terasa ada feel Tim Burton di sini. Karakter kanak-kanak yang dark dan aneh memberikan efek ngeri. So peculiar.
Episode pertamanya tayang pada hari Sabtu, 21 Juni 2020 dan sekarang masih on-going hingga episode 16 nanti. Sampai episode 6, banyak adegan-adegan yang cukup mengerikan layaknya drama horor.

Drama ini bergenre Romance & Drama dan diproduksi oleh Studio Dragon yang sudah melahirkan banyak banget drama hits seperti yang terbaru “Crash Landing on You” (2019) dan “The King: Eternal Monarch” (2020).
Duduk di bangku sutradara adalah Park Shin Woo dan untuk penulis naskahnya dipercayakan kepada Jo Yong.
Kira-kira kamu tau nggak karya sutradara Park Shin Woo sebelumnya? Dia adalah sutradara dari drama “Hyde, Jekyll, Me” (2015) yang dibintangi oleh Hyunbin berpasangan dengan Han Ji-min. Yang terbaru, dia menyutradarai drama romantis “Encounter” (2018) yang dibintangi oleh Song Hye-kyo dan Park Bo-gum, lho!
Sementara untuk penulis, Jo Yong, drama ini adalah drama keduanya setelah debut dengan drama “Jugglers” (2017) yang dibintangi oleh Baek Jin-hee, Daniel Choi, dan Kang Hye-jeong.

Anyway! Pastinya para fans yang udah nggak sabar nonton proyek terbaru dari Kim Soo-hyun, aktor termahal Korea Selatan sejak tahun 2014. Apalagi kalau inget proyek terakhirnya di “Real” (2017), yang dihujat habis-habisan dan tertimpa banyak rumor sebelum dia menjalankan wajib militer.
Meskipun begitu, kemunculan Kim Soo-hyun sempat muncul jadi cameo di drama “Hotel Del Luna” (2019) dan “Crash Landing on You” (2019) mendapat respons positif. Tampaknya para fans udah lupa sih ya dengan kasus 3 tahun lalu itu.

Apakah banyak dari kamu yang udah familiar banget sama wajah Seo Ye-ji, tapi nggak tau namanya? Salah satu drama hits yang pernah dia bintangi adalah “Moorim School: Saga of The Brave” (2016), “Hwarang: The Poet Warrior Youth” (2016), dan “Save Me” (2017).
Proyek terakhir Seo Ye-ji bersama Lee Joon-gi di “Lawless Lawyer” (2018) juga dapet banyak banget pujian, lho.
Intinya, is it worth to watch? Yes! Definitely.
Director: Park Shin Woo
Casts: Kim Soo-hyun, Seo Ye-ji, Oh Jeong-se, Park Gyuyoung
Score: 8.0/10
Schedule: Netflix (Saturday-Sunday) – 21.00 WIB
The Review
It's Okay to Not Be Okay
Serial 'It's Okay to Not Be Okay' ini memang sangat menarik. Yaitu menceritakan perawat rumah sakit jiwa dan penulis buku anak, yang menderita antisocial personality disorder. Tapi ada satu persamaan mereka, yaitu belum pernah merasakan dicintai seseorang.