Terkenal dengan kepiawaiannya mengarahkan film horor, berikut ini lima film kebanggan Derrickson sepanjang karirnya.
Adakah yang mengenal film-film horor klasik seperti ‘The Exorcism of Emily Rose’? atau bahkan ‘Sinister’ hingga ‘Doctor Strange’ pertama di tahun 2016? Jika sudah pernah melihatnya, maka para penonton tentu tidak asing dengan tokoh Scott Derrickson.
Tampil sebagai sutradara yang kerap mengarahkan film-film horor, Scott Derrickson sendiri sudah banyak menelurkan karya. Aktif sejak tahun 1995, ia sudah banyak menulis serta mengarahkan beberapa film.
Adapun sekarang, Derrickson juga menjabat sebagai sutradara, penulis, dan produser di proyek terbaru yang membawa kembali dirinya ke genre horor dalam film ‘The Black Phone’
The Exorcism of Emily Rose (2005)
Film Derrickson pertama yang membuatnya terkenal, bisa dibilang merupakan ‘The Exorcism of Emily Rose’. Rilis pada tahun 2005 silam, Derrickson membawakan film bergenre horor yang dibalut dengan drama hukum.
Dibintangi oleh Laura Linney dan Tom Wilkinson, ‘The Exorcism of Emily Rose’ menceritakan tentang perjalanan seorang agnostik bernama Erin Bruner (Linney), yang bekerja sebagai penasihat pembela.
Suatu ketika, ia mendapatkan sebuah kasus unik di mana Erin akan mewakili seorang imam paroki (Wilkinson), yang dituduh oleh negara bagian atas kasus pembunuhan tak disengaja, setelah ia melakukan pengusiran setan.
Sinister (2012)
Untuk film yang satu ini, Derrickson sukses menuai ulasan atau respon positif dari kritikus dan para penonton. ‘Sinister’ sendiri merupakan film horor-supernatural yang dibintangi oleh Ethan Hawke sebagai seorang penulis novel kriminal.
Karena mengalami writer’s block untuk buku terbarunya, Ellison (Hawke) akhirnya memutuskan pindah ke sebuah rumah misterius. Di rumah tersebut, pernah terjadi pembunuhan sadis di mana seluruh anggota keluarga yang tinggal sebelum mereka, meninggal secara tak terduga.
Semakin lama berada di rumah tersebut, Ellison baru menyadari bahwa kekuatan yang ada di tempat barunya dapat membahayakan nyawa keluarganya juga. Meski cukup klise, namun film ‘Sinister’ sukses tampil di box office.
Deliver Us from Evil (2014)
‘Deliver Us from Evil’ adalah film horor-supernatural yang dirilis oleh Derrickson sekitar dua tahun kemudian. Seperti ‘The Exorcism of Emily Rose’, ‘Deliver Us from Evil’ kabarnya juga terinspirasi dari kisah nyata.
Dibintangi oleh Eric Bana, Edgar Ramírez, Sean Harris, Olivia Munn, dan Joel McHale, film ini mengikuti kisah Ralph Sarchie (Eric Bana), seorang polisi New York yang terjebak dalam kejahatan tidak biasa.
Dibantu oleh seorang pendeta untuk melawan sosok roh jahat, keduanya bahu membahu menyingkirkan malapetaka yang akan terjadi.
Doctor Strange (2016)
Keluar dari zona nyaman, Scott Derrickson secara tak terduga mengarahkan sebuah film pahlawan garapan Marvel, ‘Doctor Strange’. Film ke-14 di MCU ini didasarkan dari karakter Marvel Comics, di mana bintang utamanya diperankan oleh Benedict Cumberbatch sebagai ahli bedah saraf yang bernama Stephen Strange.
Usai mengalami kecelakaan yang mengakhiri kariernya, Strange mencoba mencari alternatif lain demi bisa kembali ke kehidupannya dahulu. Namun dalam perjalanan penyembuhan fisik dan spiritual, Strange justru belajar lebih dalam ke dunia seni mistik.
Film ini juga sukses di box office dan mendapat pujian dari berbagai aspek, termasuk pemeran, efek visual, serta skoring musik. ‘Doctor Strange’ bahkan menerima nominasi dalam ajang Academy Awards untuk kategori Efek Visual Terbaik.
The Black Phone (2022)
Sempat berpindah haluan untuk sesaat, nyatanya Derrickson kembali lagi ke dunia horor. Demi fokus mengarahkan film terbaru ini, sang sutradara akhirnya harus melepas sekuel ‘Doctor Strange’ yang dialihkan kepada Sam Raimi.
‘The Black Phone’ juga menjadi ajang reuni bagi penulis serta bintang Ethan Hawke. Sukses tampil di film ‘Sinister’, kali ini Ethan Hawke berperan sebagai tokoh jahat bernama The Grabber.
Film ini bercerita tentang seorang bocah lelaki 13 tahun bernama Finney Shaw (Mason Thames) yang diculik oleh pembunuh berdarah dingin. Ia terperangkap di ruang bawah tanah kedap suara, di mana suara apapun tidak dapat terdengar.
Cerita mulai memasuki dunia supernatural ketika Finney tiba-tiba mendengar suara berdering dari sebuah telepon hitam. Padahal, telepon hitam itu seharusnya bahkan tidak bisa berfungsi, namun benda tersebut dapat bersuara nyaring entah bagaimana caranya.
Menjawab panggilan tersebut, Finney kemudian mulai berkomunikasi dengan para korban The Grabber sebelumnya, dan mencari cara untuk melarikan diri.