Ini Kata Titi Kamal & Syifa Hadju Soal ‘Jailangkung: Sandekala’

Titi Kamal dan Syifa Hadju bermain pertama kalinya di film arahan Kimo Stamboel.

 

Official teaser ‘Jailangkung: Sandekala’ yang baru saja dirilis turut menghadirkan beberapa bintang top Tanah Air seperti Titi Kamal dan Syifa Hadju.

Titi Kamal, berperan sebagai Sandra, akan bekerja sama dengan sutradara Kimo Stamboel untuk pertama kalinya dalam karir perfilman dia.

“Begitu baca skenarionya, aku merasa harus ikutan film Jailangkung: Sandekala karena jalan ceritanya menarik. Ini juga pertama kali aku diarahkan Kimo,” kata Titi dikutip dari rilisan pers yang diterima Cineverse, Senin (01/08).

“Film mas Kimo seperti Ratu Ilmu Hitam, aku suka banget. Aku jadi ingin tahu bagaimana proses kerjasama dengan Kimo dan pemain lainnya Syifa, Dwi dan Muzakki.”

Untuk Syifa Hadju yang juga pertama kali bermain di film karya Kimo, ia merasa ini menjadi hal yang tidak terlupakan baginya.

“Bisa dibilang Jailangkung film semi action bagi aku. Selama masa persiapan, aku harus ikut kelas workshop karena di film ini ada adegan-adegan yang cukup rumit mengingat karakter Niki itu berpetualang banget, berkelana kemana-mana jadi secara fisik aku harus siap,” kata Syifa.

Syifa mengungkapkan alasan ia bergabung di ‘Jailangkung: Sandekala’ adalah adanya Kimo di kursi sutradara film ini.

“Aku punya visi sendiri saat baca skenarionya, apalagi aku tahu disutradarai mas Kimo jadi aku bisa memvisualisasikan sendiri bakal seseram dan sehoror apa nanti filmnya begitu jadi,” tutup Syifa.


‘Jailangkung: Sandekala’ disutradarai oleh Kimo Stamboel dan skenarionya ditulis oleh Kimo sendiri bersama Rinaldy Puspoyo.

Film ini bercerita tentang keluarga Adrian (Dwi Sasono) bersama istrinya Sandra (Titi Kamal) dan dua anak mereka Niki (Syifa Hadju) dan Kinan (Muzakki Ramdhan).

Mereka sedang melakukan perjalanan liburan ke luar kota. Tak disangka petaka datang ketika mereka membuat tur ke sebuah area danau wisata.

Di situ, Kinan tiba-tiba secara misterius menghilang tanpa jejak saat matahari terbenam.

Panik bukan kepalang, keluarga Kinan pun harus mencari keberadaan anggota terkecilnya cepat-cepat karena ada cerita setempat yang menyebutkan bahwa apabila ada anak yang hilang ketika matahari terbenam, lalu terdapat anak hilang lagi, anak yang pertama hilang itu akan ditemui dalam keadaan meninggal.

Exit mobile version