Siapa saja yang sudah bertemu Badarawuhi Desa Penari di bioskop kesayangan kamu Cilers?
Film ‘KKN di Desa Penari’ yang telah menjadi perbincangan hangat sejak ceritanya muncul di Twiter oleh Simpleman. Cerita horor KKN ini diangkat menjadi film di tahun 2019 lalu terus menunda perilisan hingga menjelang lebaran tepatnya 30 April 2002. Film ini dibintangi oleh Tissa Biani, Achmad Megantara, Calvin Jeremy, Adinda Thomas, Aghniny Haque dan M Fajar Nugraha.
Film ‘KKN di Desa Penari’ sedang ramai diperbincangkan banyak orang, para penonton rela antri berjam-jam demi bisa menyaksikan di bioskop. Walau ditunda hampir 2 tahun, antusias penonton Indonesia masih tinggi dan juga bersamaan dengan libur lebaran.
Hingga hari ke-6, ‘KKN di Desa Penari’ sudah menarik 2 juta penonton lebih seluruh Indonesia. Berbagai review positif didulang, namun tak sedikit juga yang kebingungan dengan film horor yang disutradai Awi Suryadi ini.
Manoj Punjabi selaku produser mengeluarkan film ini dalam 2 versi. Uncut dan Cut. Apakah perbedaan yang mencolok dari keduanya? Apakah ini hanya trik marketing untuk penjualan yang digabungkan?
Cineverse telah menelaah perbeedaan mendasar dan mencolok 2 versi film ini. Bagi yang telah membaca thread atau buku dari Simpleman pasti akan merasa kecewa dengan visualisasi yang agak aneh ini. Terlebih 2 versi yang nampaknya hanya gimmick belaka.
Embel-embel adegan dewasa
Mungkin banyak penonton yang tertarik dengan adanya versi “Uncut” yang digadang-gadang menampilkan adegan dewasa yang vulgar. Apakah kenyataanya demikian? Tentu saja tidak, batasan perfilman Indonesia dari LSF sudah cukup ketat mengatur adegan-adegan yang boleh ditampilkan, bahkan untuk genre 17+.
Rating film dua versi ‘KKN di Desa Penari’ di buat berbeda agar lebih meyakinkan bahwa adegan dewasa yang tampil dalam veri “Uncut” benar-benar mengubah paradigma film. Mungkin bagi kalian yang menonton versi kedua versinya, tak begitu terganggu dengan adegan dewasa yang teralu dieluhkan.
Kepadatan cerita
Versi “Cut” lebih merangkum kengerian dari KKN di sebuah desa terpencil. Penonjolan nuansa horor pun hanya terasa pada sudut pandang Nur dan Widya. Kengerian hal mistis di desa terlalu hiperbola dengan beberapa aspek yang sangat berbeda dengan tulisan dan buku Simpleman sendiri.
Versi”Uncut” pun merupakan permintaan penggemar yang mau detail cerita tentang hal dewasa yang menjadi titik pesan moral dari film harus tampil. Penggemar yang mana? Penggemar “simpleman” atau penggemar film yang belum tayang? Bagaimana tahu para penggemar meminta versi lengkap, padahal belum tahu isi filmnya?
Manoj menuturkan dirinya khawatir jika tak tidak dimuat akan membuat penontonnya kecewa.
Mungkin kecewa telah menonton 2 versi yang notabene tak berbeda jauh. Jadi kecenderungan menonton kedua versi akan menonjolkan output sama. Cerita jelasnya masih dalam garis besar serupa tanpa “adegan dewasa” dan beberapa hal yang dipotong sebanyak 9 menit.
Klasifikasi usia
Seperti yang dikemukakan di atas, LSF pun ikut mengeluarkan rating berbeda untuk pengelompokan dua versi film ini. Perbedaan ‘KKN di Desa Penari’ versi uncut dan cut tak mengubah topik utama hal mistis di desa tersebut. Hal dewasa yang dilakukan dua sejoli tetep menjadi hal tabu yang menjadi ujung tombak munculnya teror mengerikan itu.
LSF memberikan rating 13+ untuk versi normal dan 17+ untuk versi Uncut. Jadi apakah adegan dewasa masih menjadi pertimbangan meluncurkan 2 versi?
Kekecewaan penggemar horor
Jika dikaitkan dengan kegusaran Manoj tentang penggemar yang akan kecewa jika versi uncut + adegan dewasanya tak dirilis. Mungkin ini jawabannya, di cuitan Twitter para penonton yang telah menyaksikan kedua versinya.
Seperti yang disampaikan oleh pemilik akun Twitter @flyins*****, “iya aku bingung uncut nya apaan dah”.
“Film horror tergaring, uncut sebelah mananya desah desah doang jadi mikir ini uncutnya sebelah mana?” tulis @nero****
“KKN Desa Penari, bedanya cut sama uncut disebelah mana nya ya? Uncut juga adegannya menurut aku gak terlalu anu banget soalnya,” cuit @cika****.
Sementara itu, akun Twitter @nero**** yang mengomentari cuitan YouTuber, Nessie Judge pun merasa bingung. Menurut penuturannya, hanya ada desahan saja.
Film horror tergaring, uncut sebelah mananya desah desah doang jadi mikir ini uncutnya sebelah mana???
— jiu (@nerolyk_) May 5, 2022
Bagi Cilers yang sudah menonton versi Uncut atau bahkan kedua versinya, bisa memberi komentar di bawah ya! Apakah 2 versi ini memiliki perbedaan yang membuat perspektif kalian memang patut untuk dibedakan?