Jose Fernandez, perancang kostum ‘Batman & Robin’ menjelaskan alasan di balik keputusannya memasukkan puting ke desain baju Bruce Wayne dan Dick Grayson.
‘Batman & Robin’ yang rilis pada tahun 1997 meninggalkan kesan yang berbeda dari film-film Batman lainnya.
Kesan itu datang dari kostumnya yang disebut orang-orang kontroversial karena menunjukkan bentuk puting manusia.
Perancang kostum Jose Fernandez menjelaskan bahwa ia memasukkan desain puting ke kostum Batman dan Robin agar terlibat lebih seperti anatomi tubuh manusia.
Dalam sebuah wawancara dengan MEL Magazine, Jose Fernandez berbicara tentang desain kontroversial itu yang telah mendominasi diskusi seputar film tersebut sejak rilis pada tahun 1997.
“Itu bukan fetish bagi saya. Itu lebih seperti baju besi Romawi – seperti Centurions,” kata Fernandez dikutip dari The Hollywood Reporter, Kamis (09/06).
“Di komik, karakternya selalu terlihat seperti telanjang dengan [badang yang dipakaikan] cat semprot. Itu semua tentang anatomi, dan saya suka memperlihatkan anatomi.”
Fernandez sebelumnya bekerja sama dengan Tim Burton di ‘Batman Returns’ untuk membuat prototipe dari kostum Catwoman.
Awalnya, puting di kostum Batman di film ‘Batman & Robin’ tidak begitu terlihat seperti di ‘Batman Forever’. Namun, sutradara Joel Schumacher menyukai desain putingnya dan menginginkan itu bisa lebih terlihat lagi.
“Schumacher ingin [desain] putingnya diasah menjadi lebih tajam. Mereka juga dilingkari, baik di luar maupun di dalam — semuanya dibuat menjadi [salah satu] fitur batsuit.”
“Saya tidak ingin melakukannya, tapi dia bosnya, jadi kami menajamkan putingnya, melingkari, dan semuanya menjadi agak konyol.”
Ketika ditanya mengapa kostum Batgirl tidak menampilkan puting yang jelas seperti Batman dan Robin, Fernandez mengakui bahwa awalnya memang ada wacana seperti itu, tetapi urung terjadi.
“Setelah saya memahatnya, semua orang menyadari, mungkin tidak. Itu agak cabul, jadi kami melepas putingnya [dari desain kostum Batgirl],” lanjut Fernandez.
Puting di kostum hanyalah salah satu dari banyak masalah utama dengan film Batman di bawah arahan Schumacher.
‘Batman Forever’ dan ‘Batman & Robin’ memiliki nada film yang lebih ringan dibanding versi sebelumnya yang disutradarai oleh Tim Burton.
Awalnya, perubahan itu memang tampak bagus karena pemasukan ‘Batman Forever’ berhasil mengalahkan ‘Batman Returns’ karya Burton.
Namun, akibat rangkaian masalah seperti iklan di dalam film dan jumlah musuh yang bejibun, ‘Batman & Robin’ menuai ejekan dari publik.