WOW tak terasa sudah hampir memasuki akhir tahun 2019. Ini artinya, adalah waktunya bagi kita untuk meretrospeksi apa-apa saja yang terkeren di sepanjang tahun ini.
Dan tentunya untuk memulai proses retrospeksinya, kita sangatlah wajib untuk memulainya dengan menyimak ulang film-film mana sajakah yang paling mencuri perhatian di tahunnya.
Bisa dikatakan secara keseluruhan, industri perfilman Hollywood memberikan keseimbangan yang pas antara rilisan film yang keren banget dan film yang tidak begitu kerennya. Dan berikut terlebih dahulu adalah 10 yang menurut kami keren dan membuat kami tidak ingin berpisah dengan tahun 2019.
Perlu diingat daftar ini memuat film yang dirilis baik yang di teater Indonesia maupun Netflix. Juga, rilisan film Hollywood dan film Indonesia.
10. Kucumbu Tubuh Indahku
Dari membaca judulnya saja, rasa ketertarikan dan ketidakpastian, langsung muncul untuk segera menyaksikan film arahan Garin Nugroho (Daun di Atas Bantal) ini. Terlebih setelah menyaksikan cuplikan trailer-nya.
Ketidakpastian yang dimaksud mengacu pada 2 sisi:
A. Apakah film yang mengisahkan kehidupan kelam sekaligus dualitas identitas seksual yang dialami oleh penari Lengger, Juno (Muhamad Khan), benar-benar akan aman-aman saja ketika dirilis nanti dan;
B. Apakah film ini benar-benar bisa menampilkan kisah layak tonton (baca: berkelas) terlepas, temanya yang kontroversial itu?
Dan faktanya, film yang juga memiliki judul Memories of My Body ini, sukses menunjukkan kalau filmnya bisa menampilkan film yang berkelas dan bukan hanya ingin menunjukkan keberanian dan kenekadan ide gila Garin saja.
Terbukti, film ini di awal Desember 2019 ini, sukses mendominasi Piala Citra 2019 termasuk film terbaik di tahun ini.
Lebih gilanya, film ini juga sukses didapuk sebagai perwakilan dari Indonesia untuk berkompetisi di ajang penghargaan perfilman dunia, Academy Awards alias Oscar 2020. Salut Mr. Garin!. (Baca Juga: ‘Kucumbu Tubuh Indahku’, Riuh Laku Juno Lewat Liuk Tubuhnya)
9. Keluarga Cemara
Kalau dipikir, Hollywood saja kerap gagal untuk mengadaptasikan serial TV hit ke dalam versi layar lebarnya. Jadi dimana logikanya adaptasi serial stasiun TV swasta hit Indonesia ini, bakalan bisa sukses?
Well, gokilnya Keluarga Cemara sukses membabat pernyataan tersebut. Adpatasinya ini benar-benar sukses menghidupkan kesan nostalgis yang dirasakan oleh audiens setial serial televisinya di dekade 90-an silam.
Tidak hanya performa cast-nya yang keren (terutama Rinngo sebagai si Abah), adaptasinya juga sukses mempertahankan tema esensi serinya yaitu, bersabar dan bersyukur atas cobaan yang diberikan yang kuasa terhadap diri kita. (Baca Juga:‘Keluarga Cemara’, Remake Serial Legendaris yang Penuh Suka Duka).
8. The Irishman
Martin Scorsese, Mafia, Robert DeNiro, Al Pacino, dan Joe Pesci. Apakah kami harus menjelaskannya lebih jauh lagi? Oke, kami jelaskan saja sedikit lagi mengapa The Irishman sangat memukau.
Faktanya, tangan dingin Scorsese lagi-lagi sukses meramu kisah keterlibatan Kepala Serikat Buruh top 60-an, Jimmy Hoffa (Pacino) dengan lingkaran mafia khususnya, hitman sekaligus bodyguard-nya, Frank Sheeran (DeNiro) dengan sangat keren dan dewasa.
Yap itu kata kuncinya Chillers, DEWASA! The Irishman adalah film Pacino yang terlihat dan terasa sangat dewasa. Tak perlu banyak ABCD, Scorsese langsung saja tembak sana sini yang alhasil, membuat durasi 3,5 jam tidak terasa sama sekali. (Baca Juga:‘The Irishman’, Cerita Lain dari Jimmy Hoffa dan Pembunuhnya).
7. Knives Out
Setelah dicerca atas hasil kerjanya yang sangat mengecewakan fanboy-nya di Star Wars: The Last Jedi (2017), tak ayal sutradara Rian Johnson, harus segera balik ke trek awalnya. Dan untungnya, Knives Out sukses menjadi trek yang mulus nan tepat.
Tidak mudah untuk menampilkan sebuah film ber-genre detektif (whodunit) yang benar-benar asyik dan engaging dari awal sampai akhir.
Karena seperti kita ketahui, sudah banyak banget film-film yang serupa. Terlebih, film ini memasang nama-nama pentolan Hollywood.
Tapi faktanya Johnson sukses mengerjakan semuanya dengan sangat baik. Ia tahu banget bagaimana cara mengatur tensi dan ekspektasi audiens-nya. Alhasil, membuat Knives Out menjadi sebuah tontonan yang sangat mengasyikan dari awal hingga akhir. (Baca Juga:‘Knives Out’, Pembunuhan Misterius Novelis Ternama yang Sangat Cerdas).
6. Ready Or Not
Semenjak membaca premis dan menyaksikan trailer filmnya, tak dipungkiri kami sudah langsung tertarik banget. Pasalnya plot-nya mengingatkan kami dengan The Hunger Games (2012) dan beberapa kisah sci-fi horor kelas B.
Dan faktanya, memang hal inilah yang sangat terasa ketika menyaksikan filmnya. Sadis, gokil, ngelenyeh, namun tetap terasa sangat fun di saat yang sama. Terkadang sebuah film yang keren tidaklah harus selalu yang “berat” baik tema maupun presentasinya.
Walau sangat enteng dicerna, asalkan memberikan sensasi asyik nan nikmat, maka filmnya bisa dikatakan sebagai film yang sukses. (Baca Juga:‘Ready or Not’, Tradisi Petak Umpet yang Bersimbah Darah).
5. Toy Story 4
Rasanya kita semua setuju ketika kami mengatakan bahwa Toy Story 3 (2010) adalah akhir yang sempurna dari franchise animasi hit Pixar ini.
Berdasarkan pernyataan tersebut, tak heran jika banyak yang skeptis ketika mendengar pengumuman produksi film keempatnya ini.
Akan tetapi lagi dan lagi, franchise ini masih sukses saja memperlihatkan tajinya. Toy Story 4 dengan premis kembalinya kekasih Woody (Tom Hanks), Bo Peep (Annie Potts), sutradara Josh Cooley dan penulis naskah veteran animasi Pixar, Andrew Stanton (Finding Dory), sukses mengisahkan premisnya dengan sangat baik.
Tidak ada yang terasa dipaksakan. Dari awal sampai akhir baik kisah maupun konfliknya, terasa sangat alami (natural).
Dan ketika ending-nya ditampilkan, kita makin menyadari kalau Pixar memang tidak salah sama sekali ketika memutuskan untuk memproduksi film keempatnya ini. (Baca Juga:‘Toy Story 4’, Sekuel Masterpiece yang Penuh dengan Kejutan).
4. Marriage Story
Sama hal-nya seperti Knives Out, film bertemakan perceraian antar pasangan dan rebut-rebutan anak sudah banyak banget. Kramer VS Kramer (1979) adalah contoh yang paling keren dan sempurnanya.
Sehingga tak heran apabila banyak audiens yang langsung merasa penasaran apakah Marriage Story setidaknya, bisa menyamai kualitas film yang digawangi oleh Dustin Hoffman (Rain Man) dan Meryl Streep (The Deer Hunter) tersebut.
Tidak hanya menyamai, film arahan Noah Baumbach (Margot at the Wedding), ini bahkan melebihi Kramer VS Kramer. Hal ini dikarenakan Baumbach menampilkan kisahnya dengan sangat natural dan realistis.
Chemistry antara Adam Driver (Star Wars: The Rise of Skywalker) dan Scarlett Johansson (Lucy), benar-benar sangat mentah, perih, lucu, namun tetap realistis. Memang sangat sulit bagi film-film Netflix untuk bisa dinominasikan di ajang penghargaan Oscar.
Tapi mari kita berdoa saja semoga pada tanggal 9 Februari 2020 mendatang, pihak Akademi mau “melunak” dan mau untuk mempertimbangkan film ini dan The Irishman di beberapa kategori utamanya. Amin semoga saja. (Baca Juga:‘Marriage Story’, Rumit dan Lelahnya Sebuah Proses Perceraian).
3. Joker
Bagi sebagian besar fans adaptasi film live-action Batman, tak dipungkiri sosok almarhum Heath Ledger (The Dark Knight) adalah sosok aktor yang sempurna dalam memerankan si villain badut kriminil gila ikonik, Joker.
Sehingga ketika mengetahui bahwa film solonya diproduksi dengan Joaquin Phoenix (Gladiator) sebagai Joker barunya, tak pelak rasa skeptis pun muncul (terlepas sadar juga kalau Phoenix adalah aktor mumpuni).
Namun skeptis tersebut sirna total ketika akhirnya menyaksikan filmnya. Tidak hanya Phoenix tampil dengan sangat menyedihkan dan kacau, sutradara Todd Phillips (The Hangover) sukses menampilkan riwayat si badutnya dengan pendekatan yang lebih mengedepankan aspek psikologis sekaligus studi karakter yang sangat mendalam.
Tak heran dan tak berlebihan rasanya jika Joker, adalah satu-satunya film yang saking kerennya, bisa juga digunakan sebagai bahan tesis bagi mahasiswa-mahasiswa psikologi yang akan menghadapi tugas akhirnya. (Baca Juga:‘Joker’, Asal-Usul Miris Si Pangeran Kriminal Kota Gotham).
2. Parasite
Walau kami terpukau banget dengan Joker, namun apabila ingin membicarakan film terbaik di tahun ini, maka film asal Korea Selatan karya Bong Joon-Ho (Okja) inilah yang mencuri perhatian seluruh moviegoers di seluruh dunia di tahun ini.
Tak heran. Pasalnya, Joon-Ho sukses meramu filmnya dengan serealistis dan sekeren mungkin. Padahal kalau kita mau telaah secara mendalam, premis kisah Parasite, sangatlah biasa bahkan, seperti kisah-kisah sinetron Indonesia kebanyakan.
Tapi ya itu tadi Chillers. Joon-Ho benar-benar tahu dengan ide kisah miliknya luar dalam sehingga, bisa menyulap kisah yang biasa menjadi sangat luar biasa. Apabila Chillers mungkin belum menyaksikan Parasite, waduh kemana aja nih kalian? WAJIB BANGET!. (Baca Juga:‘Parasite’, Kegetiran Sebuah Keluarga Di Antara Konflik Sosial).
1. Avengers: Endgame
Ketika Avengers: Infinity War (2018) sukses “menggantung” kita dengan ending-nya yang greget nan depresif itu, tak dipungkiri kitapun menjadi tidak sabaran untuk segera menyaksikan perlawanan akhir “Earth’s Mightiest Heroes terhadap si villain ungunya, Thanos (Josh Brolin).
Walau greget tak sabaran,di saat yang sama rasa skeptis kalau-kalau filmnya gagal mengeksekusi finale-nya juga sangat terasa. Tapi pada akhirnya duo sutradara Joe & Anthony Russo (Captain America: Civil War), sukses mengeksekusinya dengan sangat baik lagi surprising.
Ditambah lagi film ini menampilkan salah satu elemen yang paling disukai hampir sebagian besar moviegoers, time-travel yang mana, dieksekusi dengan sangat fun dan tidak terasa memaksa. Endgame tidak hanya menjadi film superhero terbaik, namun juga merupakan film terbaik secara keseluruhan di tahun 2019 ini. (Baca Juga:‘Avengers: Endgame’, Akhir Perjalanan Panjang Superhero Marvel).
Di luar 10 besar itu, kami juga memasukkan dua film lainnya sebagai special contender, yaitu “The Two Popes” (2019) karya Fernando Meirelles yang masuk ke Netflix pada 20 Desember 2019 kemarin dan “Dua Garis Biru” (2019) karya Gina S. Noer yang baru-baru ini mendapatkan dua Piala Citra 2019 dari aktris pendukung terbaik dan skenario asli terbaik.
Itulah tadi 10 film yang menurut kami adalah yang paling keren nan terbaik di tahun 2019. Apakah Chillers setuju dengan 10 film di daftarnya?