Indiana Jones and the Dial of Destiny Sukses di Amerika

The Dial of Destiny sempat jeblok di China dan di banyak negara lainnya

indiana jones and the dial of the destiny poster

© LucasFilm

Indiana Jones and the Dial of Destiny berhasil mengumpulkan 11,8 juta di box office Senin, yang membuatnya setara dengan jumlah yang diperoleh Black Panther: Wakanda Forever dan Thor: Love and Thunder.

Setelah apa yang dianggap sebagai akhir pekan pembukaan yang menyedihkan, Indiana Jones and the Dial of Destiny telah berhasil mengumpulkan 11,8 juta yang lumayan di box office Senin, yang membuatnya setara dengan jumlah yang diperoleh oleh sesama film Disney, Black Panther: Wakanda Forever dan Thor: Love and Thunder. Film ini berada di jalur pembukaan 130 juta dolar AS di seluruh dunia setelah debutnya minggu lalu.

Film yang disutradarai James Mangold ini menampilkan Harrison Ford untuk terakhir kalinya mengenakan topi fedora-nya yang khas dan menggunakan cambuknya untuk terakhir kalinya dalam peran ikonik miliknya sebagai arkeolog sekaligus juga petualang.

The Dial of Destiny menghabiskan biaya pembuatan yang terbilang besar, yaitu sekitar 295 juta dolar AS. Dalam film ini, Ford beradu akting dengan Phoebe Waller-Bridge, Antonio Banderas, John Rhys-Davies, Toby Jones, Boyd Holbrook, Ethann Isidore, dan Mads Mikkelsen.

Indiana Jones and the Dial of Destiny merupakan sekuel dari Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull tahun 2008. Sekuel ini masuk dengan luar biasa di Amerika Utara, meraup 100 juta dolar AS yang luar biasa dalam tiga hari pertama, tanpa memperhitungkan inflasi.

Karena hari ini tanggal 4 Juli, Senin dipandang sebagai hari libur de facto bagi sebagian besar orang Amerika, yang merupakan pendapatan yang lebih besar dari biasanya. Pada akhir Selasa, perkiraan memperkirakan film tersebut akan menghasilkan sekitar 82,5 juta dolar AS di dalam negeri.

Itu kabar baik untuk Disney, karena film tersebut anjlok di China di mana ia mengalami bencana saat akhir pekan pembukaan dengan mendapat pemasukan hanya 2,3 juta dolar AS.

Indiana Jones and the Dial of Destiny menemukan saat Indy, panggilan akrab Indiana Jones, sedang berada di ambang pension mengajar di sebuah kampus. Indy kini hanyalah seorang pria yang hidupnya kian terpuruk dan tak mempunyai siapapun yang menemani hidupnya.

Petualangannya mencari artefak hanyalah euforia masa lalu saja. Namun, semua itu berubah ketika putri baptisnya yang telah lama hilang, Helena, muncul dengan pemikiran soal artefak kuno yang dikenal sebagai Dial of Destiny, yang dibuat oleh Archimedes.

Musuh lama Indy, Nazi, tidak jauh di belakang dan tak lama kemudian perlombaan melawan Nazi dan perjalanan lintas waktu terjadi saat Indy berusaha untuk mempertahankan alat tersebut, yang ingin digunakan Nazi untuk mengubah jalannya sejarah demi keuntungan mereka sendiri.

Film terakhir ini memang sangat luar biasa, terlebih melihat usia Harrison Ford yang telah menginjak 80 tahun. Kita tak akan pernah menyaksikan film seperti ini lagi di sepanjang hidup kita.

Indiana Jones and the Dial of Destiny sedang diputar di bioskop Indonesia. Jadi buat Cilers yang belum menonton, tak usah ragu melihat film ini.

Exit mobile version