The Lego Movie (2014) merupakan awal mula Lego memasuki layar lebar setelah sebelumnya malang melintang lewat serangkaian mini-seri dan film TV yang terbilang sangat sukses dan digemari para fans-nya. Film ini pun sangat sempurna dilihat dari berbagai macam aspek. Film yang sangat lucu dan dibuat dengan grafis animasi yang eye-popping ini merupakan film keluarga yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Begitupun dengan spin-off-nya, The Lego Batman Movie yang dirilis pada awal tahun 2017. Dengan sangat mudahnya, kedua film tersebut mengeruk keuntungan untuk Warner Bros dan bertengger di Box Office.
Dibandingkan dengan kedua film pendahulunya, The Lego Ninjago Movie terasa kurang sempurna. Bukan berarti film ini terasa tidak menghibur. Bagi para Chillers yang sudah mengikuti franchise The Lego Movie dari awal, pasti dapat menikmati film yang dirilis pada tanggal 20 Oktober 2017 ini. Bagaimanapun juga film ini masih terasa cukup fenomenal dan menghibur, walau terasa ada beberapa kekurangan di berbagai tempat.
The Lego Ninjago Movie berkisah mengenai enam orang ninja pelindung kota Ninjago yang menyamar sebagai murid sekolah biasa. Keenam remaja tersebut adalah Lloyd Garmadon (Dave Franco), Kai (Michael Peña), Jay (Kumail Nanjiani), Nya (Abbi Jacobson), Zane (Zach Woods), dan Cole (Fred Armisen). Setiap kali Lord Garmadon (Justin Theroux) menyerang dan berusaha untuk menguasai kota Ninjago, keenam ninja tersebut selalu menggagalkan rencananya dan berjuang demi menyelamatkan Kota Ninjago dengan gagah berani.
Merasa kesal karena rencananya selalu digagalkan oleh keenam ninja tersebut, Garmadon pun menciptakan sebuah robot super kuat yang mampu menghalau seluruh serangan Lloyd dan kawan-kawannya. Tentu saja enam ninja andalan Kota Ninjago tidak diam begitu saja. Dengan dipandu oleh Guru Wu (Jackie Chan), keenam ninja andalan Ninjago tersebut pun memulai petualangan untuk mencari senjata terkuat yang dipercaya dapat merebut kembali dan melindungi Ninjago.
Mengetahui hal tersebut, Garmadon pun membuntuti perjalanan para ninja dan gurunya, dengan tujuan untuk merebut senjata terkuat yang bakal mereka dapatkan. Satu hal yang tidak diketahui Garmadon adalah kenyataan bahwa Lloyd merupakan anaknya yang dibesarkan oleh Koko (Olivia Munn), mantan istrinya.
Meski beberapa dialog dan adegan dalam film ini masih terasa lucu, namun tidak dipungkiri bahwa The Lego Ninjago Movie tidak memiliki keseimbangan antara humor, drama, adegan aksi dan eksposisi yang hendak disampaikan. Hasilnya, walau hanya berdurasi 101 menit, film ini terasa lumayan panjang. Untuk setiap adegan aksi yang terlihat menyenangkan, akan ada percakapan yang terasa datar dan monoton.
Bukan berarti film ini merupakan film yang buruk. Bagaimanapun The Lego Ninjago Movie masih termasuk film yang fenomenal bagi anak-anak dan pantas dinikmati bersama keluarga. Drama keluarga yang terjadi dalam keluarga Gramadon juga terasa begitu emosional dan menyentuh. Selain itu, film ini juga dipenuhi dengan imajinasi tanpa batas yang merupakan trademark dari franchise The Lego Movie.
So, Chillers jangan ragu-ragu lagi untuk segera menyaksikan petualangan Lloyd dan kawan-kawannya di bioskop-bioskop terdekat.