Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • All
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
    Klinik Kecantikan Lumina Aesthetics Kini Hadir dengan Fasilitas dan Layanan Terlengkap di Bali

    Klinik Kecantikan Lumina Aesthetics Kini Hadir dengan Fasilitas dan Layanan Terlengkap di Bali

    Sambut Tahun Baru Cina, Studio Ghibli Buat Karakter Kerbau Injak Corona

    Sambut Tahun Baru Cina, Studio Ghibli Buat Karakter Kerbau Injak Corona

    Daft Punk

    Daft Punk Rilis Versi Ekstended Soundtrack Tron Legacy

    Last Of Us 2

    Ini Dia Daftar Lengkap Pemenang The Game Awards 2020

    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • All
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
    Klinik Kecantikan Lumina Aesthetics Kini Hadir dengan Fasilitas dan Layanan Terlengkap di Bali

    Klinik Kecantikan Lumina Aesthetics Kini Hadir dengan Fasilitas dan Layanan Terlengkap di Bali

    Sambut Tahun Baru Cina, Studio Ghibli Buat Karakter Kerbau Injak Corona

    Sambut Tahun Baru Cina, Studio Ghibli Buat Karakter Kerbau Injak Corona

    Daft Punk

    Daft Punk Rilis Versi Ekstended Soundtrack Tron Legacy

    Last Of Us 2

    Ini Dia Daftar Lengkap Pemenang The Game Awards 2020

    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
No Result
View All Result
Cineverse

Jigsaw, Ketika Sebuah Franchise Film Mulai Kehilangan Nyawanya

Juventus Wisnu by Juventus Wisnu
May 11, 2020
in Hype
Jigsaw, Ketika Sebuah Franchise Film Mulai Kehilangan Nyawanya
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Baca Juga:

‘Cop Secret’, Film Aksi yang Disutradarai Kiper Penepis Penalti Lionel Messi

Ingin Sukses Berbisnis? Tonton 7 Film Inspiratif Ini

“Salvation can be yours. An offering of blood will set you free. I want to play a game.” – John Kramer

Rasanya seperti baru kemarin saat film Saw pertama kali dirilis pada tahun 2004 dan menuai sukses yang luar biasa. Setelah itu, tahun demi tahun Lionsgate merilis film Saw terbarunya, hingga berhenti pada instalasi ketujuh, Saw 3D, pada tahun 2010. Bagaimanapun, 7 tahun setelahnya, franchise horor ini kembali melalui instalasi kedelapannya, Jigsaw.

Sayangnya, sama seperti franchise horor lainnya, Jigsaw tidak dapat memberikan kesuksesan yang berarti bagi franchise ini. Film yang hanya berdurasi 92 menit ini terasa sangat kurang, apalagi jika dibandingkan dengan film Saw VI (2009) yang dinilai lumayan memuaskan para pecinta horor karena plot twist­­-nya yang terasa original.

Memang, menonton Jigsaw akan terasa bagaikan melakukan sebuah perjalanan penuh nostalgia. Dimulai dari background musik yang terasa familiar dan dilanjutkan dengan adegan-adegan yang telah terbiasa disaksikan dalam franchise-nya, sebenarnya banyak yang dapat diolah dalam film ini.

Namun semuanya kandas dari segi para pemainnya yang terasa serba tanggung. Belum lagi, kurangnya adegan gore yang selalu menjadi ciri khas franchise Saw. Untungnya, film ini dapat Chillers saksikan tanpa perlu menyaksikan 7 film sebelumnya. Meski, setelah menonton Jigsaw, belum tentu juga Chillers berniat untuk menonton 7 film pendahulunya.

Film dibuka dengan adegan seorang penjahat yang dikejar-kejar oleh belasan polisi, sebuah adegan aksi yang jarang sekali terlihat dalam franchise Saw. Adegan pembuka yang cukup menjanjikan ini membawa secercah harapan dalam instalasi kedelapan Saw. Sayangnya, harapan tersebut kandas begitu film ini memperkenalkan deretan karakter yang sangat tanggung. Semuanya, tidak ada yang dapat dibandingkan dengan kepiawaian karakter Mark Hoffman yang diperankan dengan sangat apik oleh Costas Mandylor.

Seperti film-film pendahulunya, beberapa adegan dalam Jigsaw juga mengetengahkan prosedur kepolisian. Dimana polisi dan koroner berusaha memecahkan misteri para korban yang terperangkap dalam sebuah permainan mengerikan dalam rangka menebus dosa yang pernah mereka lakukan. Semuanya dilengkapi dengan suara khas Tobin Bell yang dipastikan dapat membuat orang yang mendengarnya merinding.

Sebenarnya, banyak hal yang dapat digali dalam film ini. Contohnya, referensi petunjuk mengenai warisan nama ‘Jigsaw’ dari John Kramer untuk pengikutnya. Atau petunjuk nyata akan adanya sekelompok orang yang memuja-muja ‘Jigsaw’.  Sungguh teramat disayangkan bahwa semuanya hanya divisualisasikan secara metafora saja, tanpa adanya sesuatu yang nampak riil. Belum lagi adegan akhirnya yang tampak seperti kehilangan momentum, meski susunan cerita dan petunjuk-petunjuk palsu telah disebar dengan cukup rapi dan menyakinkan.

Jigsaw mungkin tidak sejelek Saw 3D (2010), namun tetap merupakan sebuah film franchise yang seakan telah kehilangan jiwanya. Dengan kata lain, film yang disutradarai oleh Peter Sprieg dan Michael Sprieg (Daybreakers, Predestination) berdasarkan naskah yang ditulis oleh Josh Stolberg dan Peter Goldfinger ini terasa sangat hambar serta lebih cocok untuk dinikmati melalui DVD. Memang plot twist yang diletakkan di penghujung film terasa sedikit membantu, tapi tetap saja tidak dapat menyelamatkan film ini.

Bagi Chillers yang merupakan penggemar setia franchise Saw, Jigsaw merupakan salah satu film yang cukup pantas untuk dinikmati. Meski tidak memberikan sesuatu yang baru, paling tidak film ini dapat mengobati kerinduan para penggemar setianya, setelah abstain selama tujuh tahun. Jigsaw telah dapat dinikmati di bioskop-bioskop Indonesia, segeralah tonton film ini sebelum masa tayangnya berlalu.

Tags: Costas MandylorjigsawJohn KramerJosh StolbergMark HoffmanMichael SpriegPeter GoldfingerPeter SpriegsawTobin Bell
Juventus Wisnu

Juventus Wisnu

“Don't ask yourself what the world needs, ask yourself what makes you come alive. And then go and do that. Because what the world needs is people who have come alive.”

Related Posts

‘Cop Secret’, Film Aksi yang Disutradarai Kiper Penepis Penalti Lionel Messi
Hype

‘Cop Secret’, Film Aksi yang Disutradarai Kiper Penepis Penalti Lionel Messi

Cilers masih inget sama kiper Islandia yang menggagalkan penalti Lionel Messi di Piala Dunia 2018 lalu? Kini film yang ia...

by Juventus Wisnu
January 19, 2021
Ingin Sukses Dalam Berbisnis, Tonton 7 Film Inspiratif Ini
Hype

Ingin Sukses Berbisnis? Tonton 7 Film Inspiratif Ini

Apakah Cilers Ingin suskes berbsins? Berbisnis terkadang membutuhkan suatu inspirasi entah darimana datangnya. Salah satunya dari kisah-kisah para pengusaha sukses...

by Arif Firdaus
January 21, 2021
Netflix Hadirkan Film Sci-Fi Terbarunya, ‘Space Sweepers’
Hype

Film Petualangan Luar Angkasa ‘Space Sweepers’ Rilis Trailer Terbarunya

Netflix akan segera menghadirkan film Korea terbaru berjudul 'Space Sweepers' yang tayang pada tanggal 5 Februari 2021. Disutradarai oleh Jo...

by Juventus Wisnu
January 19, 2021
Prokes di CGV
Hype

Jaringan Bioskop CGV Sewakan Studio dengan Terapkan Prokes

Jaringan CGV Indonesia mulai menawarkan pelayanan untuk menyewa studio bioskop untuk menikmati seni dan budaya secara ekslusif tanpa kehadiran orang...

by Juventus Wisnu
January 19, 2021

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

SHOPEE X XIAOMI DEAL SHOPEE X XIAOMI DEAL SHOPEE X XIAOMI DEAL
ADVERTISEMENT

Cineverse

Entertainment news, film reviews, awards, film festivals, box office, entertainment industry conferences.

© 2020 Cineverse - All Right Reserved.

  • About Us
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Movies
  • Reviews
  • Hype
  • About Us
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech

© 2020 Cineverse – All Right Reserved.

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In