Beberapa waktu lalu, Jakarta Fashion Week (JFW) dan Indonesia Fashion Forward (IFF) sukses menampilkan pergelaran busana di Seoul Fashion KODE 2017 dengan menggandeng Ria Miranda dan SOE, juga tampilnya Rani Hatta dan BATEEQ pada Amazon Fashion Week Tokyo 2017.
Untuk melanjutkan kesuksesan tersebut, pada tahun 2018 ini, JFW kembali berpartisipasi untuk mengikuti pekan mode Fashion KODE 2018. Sebuah pergelaran mode terbesar di Korea Selatan yang akan berlangsung pada 15-17 Maret mendatang, dengan menggandeng Kami, dan BATEEQ.
Pergelaran busana dari dua desainer lokal ini merupakan kolaborasi bersama Korea Creative Content Agency (KOCCA). “Kami sangat bangga sekali bisa mendapatkan kesempatan untuk mewakili Indonesia dengan memperkenalkan industri modest fashion ke Korea. Membawa modest fashion ke pasar Korea Selatan, merupakan tantangan tersendiri untuk Kami. Karena wanita muslim di Korea Selatan sendiri merupakan kaum minoritas dan tak banyak ditemui. Sehingga, hal ini menjadi pengalaman juga bagaimana Kami dapat masuk kepasar tersebut dan dapat memasarkannya secara berkesinambungan.” kata Istafina Candarini, Director dan Co-founder Kami dalam press conference di Senayan City, Jakarta (7/3).
Nantinya Kami akan mengeluarkan koleksi bertajuk ‘The Lazy Sunday Morning’, dengan motif dan tone natural dengan inspirasi home wear, lounge wear, seperti piyama dan kimono, dengan total 20 look di Fashion KODE 2018 nanti.
Untuk label BATEEQ sendiri, membawa pakaian batik ke Korea Selatan pastinya juga menjadi tantangan besar. “Saya sangat antusias, batik Indonesia itu tidak hanya motifnya saja yang bagus, tapi desainer nya pun juga.” jawab Michelle Tjokrosaputro, selaku Chief Executive Officer BATEEQ di acara yang sama.
BATEEQ nantinya akan membawa total 15 looks bertema wayang yang akan menggunakan material ramah lingkungan yang terbuat dari biji kapas atau disebut dengan bemberg. Nantinya, bemberg ini akan dikombinasi dengan kain lainnya seperti katun, polyester, dan wool.
Dua desainer IFF lainnya, yakni I.K.Y.K, dan NY by Novita Yunus juga akan memamerkan koleksi terbarunya di Amazon Fashion Week Tokyo 2018 pada 19-24 Maret mendatang.
Dalam show yang diadakan di Tokyo ini, I.K.Y.K akan menampilkan baju yang ramah lingkungan dengan menggunakan material bemberg.
“Untuk teknisnya, baju akan di-mix dengan teknik knitting yang digabungkan dari tenun dan bemberg, dan beberapa teknik akan diaplikasikan untuk menyatukan budaya Indonesia dan Jepang, seperti teknik shibori dari Jepang dan teknik tenun dan penggunaan kain solo dari Indonesia.” kata Anandia Putri selaku founder I.K.Y.K.
I.K.Y.K nantinya akan membawa 20 looks yang terinspirasi dari pegunungan Tapanuli, dengan warna-warna earthy yang dipadukan warna-warna bold seperti merah dan magenta.
NY by Novita Yunus juga akan hadir meramaikan Amazon Fashion Week Tokyo 2018 dengan mengusung teknik shibori yang akan dikombinasikan dengan batik Indonesia.