“Dammit, Hilde! Why can’t you be a little kid for once in your life?” – Matthew.
Seorang gadis kecil duduk di belakang mobil Volvo milik keluarganya, menulis semuanya di dalam notepad, dengan perekam suara digital dihidupkan, “Aku seorang reporter,” katanya dengan suara rendah. “Aku tahu tampaknya memang terlihat aneh, tapi aku sudah seperti ini selama yang bisa kuingat.”
Hilde Lisko (Brooklyn Prince), lantas teringat ketika ayahnya, Matthew (Jim Sturgess), membawa dirinya saat kecil ke sebuah TKP (Tempat Kejadian Perkara), saat ayahnya bekerja sebagai reporter investigasi untuk tabloid New York Sentinel. “Ayah saya mengatakan kalau kita menemukan kebenaran, itu yang membuatnya semua berjalan baik.”
Hilde sendiri bahkan memulai hobinya sebagai jurnalis dengan membuat buletin yang ia beri judul ‘The Bed Stuy Beat’. Tetapi sayang ketika dia berusia 9 tahun, sang ayah kehilangan pekerjaannya di New York dan mau tak mau ayahnya memindahkan keluarganya dari Brooklyn ke kota tempat dia dibesarkan di Erie Harbor, Washington.
Matthew membawa serta istrinya, Bridget (Abby Miller) dan putri mereka Izzy (Kylie Rogers), Hilde dan Ginny (Mila Morgan). Di Erie Harbor, mereka tinggal di rumah masa kecilnya, karena ayahnya tinggal di panti jompo.
Begitu dia tiba di kota, Hilde melihat keanehan di sekitarnya, dan insting jurnalisnya menggelitik perasaannya. Sang ayah mencoba memberitahukan kalau Erie Harbor itu adalah kota kecil, di mana tak ada peristiwa besar yang terjadi, dan meyakinkan Hilde untuk santai dan hidup sebagai anak normal di situ.
Tetapi apa yang ia lihat di jalan sebelum sesampainya ke rumah, membuatnya mencatat apa yang mesti ia lakukan. Salah satu tempat aneh pertama yang dia kunjungi adalah rumah Penny Gillis (Sharon Taylor), yang tampaknya sedang melakukan garage sale di depan rumahnya. Hilde melihat mesin yang belum pernah dilihatnya (Video Cassette Recorder/VCR-red) dan barang-barang menarik lainnya. Tetapi Hilde terkejut kalau Penny ternyata mengenal ayahnya kembali pada hari itu, dan dia sebenarnya menyimpan sesuatu untuk ayahnya saat dia kembali, yaitu sebuah sepeda yang ayahnya pakai saat ia kecil.
Tak lama ia kembali ke rumah, namun malam harinya ia melihat mobil polisi melaju di depan rumahnya. Ia mengikuti dan ternyata ada sesuatu di rumah Penny dan mengetahui kalau Penny ternyata sudah meninggal karena kecelakaan aneh, terjatuh saat memasang lampu kamar mandi.
Namun kepala Sheriff Frank Briggs Sr. (Louis Herthum) dan putranya yang menjadi wakil Sheriff, Frank Jr (Michael Weston), mengatakan kalau itu hanya kecelakaan biasa. Namun Hilde sekilas melihat ada jejak kaki yang tak biasa. Dia lalu pulang, dan membuat buletin baru yang ia namakan ‘The Magic Hour Chronicle’, dan menulis tentang kemungkinan Penny dibunuh.
Kisah tersebut sontak ramai beredar di seluruh sekolah, membuatnya menjadi sasaran cemoohan semua murid di situ. Kepala Sekolah Kim Collins (Joelle Carter) mencoba memberi tahu Bridget, bahwa putrinya dalam kesulitan, tetapi sang ibu yang juga pengacara, tahu kalau putrinya tak melanggar apa-apa dan menolak untuk menghancurkan impiannya menjadi seorang reporter.
Meski begitu, orang tuanya memutuskan menyembunyikan komentar menghina yang masuk, dan sayangnya Hilde malah marah karena ayahnya berusaha membohonginya, sesuatu yang ia tentang dari kecil.
Keesokan harinya, Hilde pergi ke kantor polisi untuk membaca laporan polisi tentang kasus tersebut. Ia kemudian mendapat bantuan secara sembunyi-sembunyi dari petugas Mackenzie “Trip” Johnson (Aziza Scott), dan mereka berdua menghubungkan Penny dengan penculikan 32 tahun yang lalu, yang saat itu ramai karena korban dan penculiknya tak diketahui hilang kemana. Hilde juga memperhatikan kalau foto TKP tentang VCR tersebut ternyata sudah tak ada alias sudah menghilang barangnya.
Sehari setelah itu, Hilde berdiri di atas meja kantin dan berkomentar tentang dirinya bersama teman-teman yang mendukungnya seperti Donny (Jibrail Nantambu) dan Spoon (Deric McCabe). Kim Collins segera memanggil Hilde ke kantornya, dan menemukan VCR yang hilang di rumah Penny di lemari kantor Collins yang terkunci.
Ketika ia membawanya pulang, Hilde dan kakaknya, Izzy memperhatikan ada rekaman dari tahun 1988 di dalamnya. Di sana, terlihat sebuah adegan penculikan, dan salah satu orang yang mengendarai sepeda malam itu adalah ayah mereka!
Sinopsis menarik dari episode 1 ini akan membuat kita meneruskan tiap episode yang ditampilkan, karena sebagai sebuah serial, “Home Before Dark”, sangat pintar dalam menguak masa lalu tiap karakternya, termasuk beberapa karakter utamanya yang ternyata juga gelap dan menyimpan misteri terpendam.
Nuansa yang ditampilkan memang termasuk gelap, tapi tak segelap “Riverdale” yang perannya mayoritas diisi remaja. “Home Before Dark” tetap fokus pada karakter Hilde dan keluarganya.
Episode 1 hingga 3, karakter Hilde mulai diperkenalkan dan memperoleh resistensi di lingkungannya. Makin diperdalam lagi dan memasuki episode 4, tensinya mulai meningkat ketika Hilde secara perlahan, memperoleh trust dari beberapa orang di sekitarnya dan memulai penyelidikannya yang lebih intensif.
Episode 5 hingga episode 7, kita akan dikenalkan dengan karakter baru yang terkait dengan kasus hilangnya Richie Fife, yang hilang 32 tahun yang lalu. Richie yang merupakan teman Matthew, terlihat jelas di kaset video yang hilang tersebut. Mulai dari adik Penny, Sam, yang terpaksa dipenjara karena tuduhan tersebut, hingga sejumlah flashback yang akan membawa kita saat ayah Hilde masih kecil dan masa lalunya bersama teman-temannya.
Wakil Sheriff, Frank yang tak percaya dengan ayahnya, membawa Sam menelusuri kejadian saat Richie menghilang, dan yakin kalau sebenarnya Sam tidak bersalah akan kejadian tersebut. Namun Sam berhasil melarikan diri, tapi ia tak melarikan seorang diri. Sam kemudian berhasil ditangkap, dan sebelum ditangkap, ia sempat menggambarkan kondisi Richie kepada Hilde. Hal itu yang menjadi catatan bagi Hilde dan ayahnya dalam menggambarkan kasus tersebut.
Di akhir episode ke-8, ada sesuatu menarik terkait dengan jaket Richie yang ditemukan Hilde dan ayahnya di cenayang yang membantu polisi, dan hasilnya sangat mengejutkan.
Dua episode terakhir, bukti tersebut ternyata mengarahkan mereka ke seseorang yang tak mereka duga sebelumnya dan menjelang konklusi, Hilde berhasil menguak sejumlah bukti dari orang tersebut dan menuntun mereka ke tempat asing yang jauh dari mana-mana.
Mungkinkah Richie Fife bisa ditemukan? Dan siapa saja orang-orang yang terlibat di dalam kejahatan tersebut?
Buat kalian yang menyukai drama misteri, serial ini sangat pantas menjadi rujukan. Walaupun karakter utamanya berusia 9 tahun, kisah ini terinspirasi dari kisah nyata yang dialami Hilde sendiri. Ia merupakan jurnalis termuda yang masuk anggota Society of Professional Journalists di Amerika Serikat. Dan kisahnya ini sekarang diproduksi Apple TV+ dalam serial yang terdiri dari 10 episode.
Untuk flashback-nya sendiri, semua ditampilkan dengan visual CG yang apik dan membantu kita membayangkan seperti apa kejadian waktu itu. Bisa dipastikan, buat kamu yang agak sulit merangkai cerita, visualisasi seperti itu akan mempermudah kita menyatukan kepingan yang sudah ada.
Serial ini tergolong aman untuk ditonton untuk segala usia, terlebih untuk anak-anak, karena tak mengumbar kekerasan atau adegan sadis lainnya. Begitu pula dengan adegan vulgar lainnya yang bisa dikatakan tidak ada satu pun nampak dalam serial ini.
Director: Jon M. Chu, Rosemary Rodriguez, Kat Chandler, Jim McKay, Kate Woods
Casts: Jim Sturgess, Brooklyn Prince, Kiefer O’Reilly, Abby Miller, Louis Herthum, Michael Weston, Kylie Rogers, Aziza Scott, Adrian Hough, Joelle Carter, Jibrail Nantambu, Deric McCabe
Duration: 486 Minutes – 10 Episode
Score: 8.0/10
The Review
Home Before Dark
Home Before Dark mengikuti perjalanan Hilde Lisko yang pindah mengikuti ayahnya, Matthew ke Erie Harbor, Washington, tempat ayahnya dibesarkan. Ternyata di tempat tersebut, ia menemukan kasus misteri pembunuhan yang telah terkubur selama 32 tahun, dan secara tak langsung melibatkan ayahnya. Bisakah Hilde memecahkan kasus tersebut dan menemukan siapa pembunuhnya? Serial yang sangat menarik ini hadir sebanyak 10 episode. Home Before Dark sudah bisa kalian tonton di Apple TV+ dengan biaya relatif terjangkau