Film ‘Ticket to Paradise’ Hentikan Produksi Akibat COVID-19

‘Ticket to Paradise’ film komedi romantis ini, menyatukan kembali George Clooney dan Julia Roberts, setelah sebelumnya keduanya membintangi ‘Ocean’s Eleven’

 

Universal Pictures mengonfirmasi bahwa produksi film komedi romantis Julia Roberts dan George Clooney ‘Ticket to Paradise’ harus dihentikan sementara karena lonjakan kasus Covid-19 di Queensland, Australia.

Baik Roberts dan Clooney dilaporkan telah terbang kembali ke Amerika Serikat untuk sementara waktu. Laporan lokal mencatat bahwa penghentian produksi akan berlangsung selama tiga bulan meskipun sampai saat ini tidak jelas kapan produksi akan dilanjutkan.

Film itu sendiri sudah mulai diproduksi tahun lalu, hanya tinggal dua minggu lagi sampai penyelesaian.

Disutradarai oleh penulis sekaligus sutradara ‘Mama Mia! Here We Go Again’ Ol Parker, ‘Ticket to Paradise’ bercerita mengenai dua orang tua yang bercerai (Roberts dan Clooney) yang bergegas ke Bali untuk menghentikan putri kesayangan mereka agar tidak terburu-buru menikah. Sebab mereka tak ingin anak mereka mengulangi kesalahan orang tuanya.

Nantinya proses produksi akan menggunakan Kepulauan Whitsunday, menggantikan Bali, sementara lokasi lain yakni Brisbane dan di dekat Gold Coast.

Daily Mail Australia, mengatakan Clooney telah mencukur jenggot yang ia tumbuhkan khusus untuk film tersebut, kemudian berangkat dengan penerbangan menuju ke Honolulu, dan kemudian naik pesawat lain ke California.

George Clooney and Julia Roberts

‘Ticket to Paradise’ diproduksi melalui Working Title perusahaan yang berbasis di Inggris, Red Om Films milik Roberts, Smokehouse Pictures milik Cloone, dan didistribusikan oleh Universal Pictures.

Film ini juga mendapat dukungan pembiayaan dari Pemerintah Federal Australia, Screen Queensland’s Production Attraction Strategy, dan City of Gold Coast. Film ini sebelumnya dijadwalkan akan rilis pada 30 September 2022 namun digeser menjadi 21 Oktober 2022.

Pada saat adanya pendanaan negara dan lokasi di Queensland diberitakan pada bulan Maret tahun lalu, produksi film dan TV internasional menjadi booming di Australia.

Negara ini dengan cepat menerapkan langkah-langkah keuangan dan lokasi kerja yang memungkinkan industri produksi layar untuk bangkit kembali. Negara juga menetapkan kontrol perbatasan yang ketat guna mencegah varian virus Corona.

Namun, merebaknya varian Omicron telah menyebabkan jumlah kasus di Australia melonjak lagi, meskipun dampaknya bervariasi dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya.

Queensland kembali menetapkan kebijakan perbatasan internalnya pada pertengahan Desember, sebuah langkah yang diikuti oleh peningkatan tajam jumlah pasien yang terpapar varian baru ini.

Pihak berwenang pada hari Selasa melaporkan tingkat kematian tertinggi di negara bagian itu dalam gelombang omicron, dengan 16 kematian dan hampir 16.000 kasus baru.

Tetapi dengan tingkat vaksinasi yang tinggi (lebih dari 88% populasi di atas 16 negara bagian telah menerima dua suntikan), pemerintah setempat juga melaporkan jumlah rawat inap yang rendah. Para ahli telah memperkirakan gelombang akan mencapai puncaknya pada akhir Januari.

Exit mobile version