Film ‘Gara-Gara Warisan’, Ketika Warisan Mengubah Keadaan 

Starvision merilis film terbarunya bersama Muhadkly Acho sebagai sutradara di ‘Gara-Gara Warisan’ yang mengharukan sekaligus menghibur.

 

Film ‘Gara-Gara Warisan’ mengisahkan sebuah keluarga dengan tiga orang anak dengan konflik masing-masing yang cukup dekat dengan permasalahan banyak orang di Indonesia. Film yang akan ditayangkan saat libur lebaran ini menjadi film yang siap menghibur keluarga Indonesia dengan humor dan drama yang cukup mengharukan. 

Saat konferensi pers yang dilakukan pada 19 April kemarin, sutradara film ini, Muhadkly Acho, mengungkapkan bahwa ide cerita ‘Gara-Gara Warisan’ sebenarnya adalah ide kasar yang diungkapkan Ernest Prakasa padanya saat mereka bekerja sama dalam suatu film. ‘Gara-Gara Warisan’ akhirnya menjadi debut penyutradaraan Acho yang sekaligus menulis ceritanya. 

Sedangkan Ernest Prakasa dan Chand Parwez berperan sebagai produser untuk film ini. Ernest juga ternyata mendapat peran dalam film ‘Gara-Gara Warisan’ bersama pemain lainnya, yaitu, Oka Antara, Indah Permatasari, Ge Pamungkas, Yayu Unru, Ira Wibowo, Sheila Dara, Lukman Sardi, Lydia Kandou, Aci Resti, Lolox, Ence Bagus, Dicky Difie, dan Hesti Purwadinata. 

Dengan banyaknya pemain yang memiliki latar belakang sebagai komika ini, tidak heran jika banyak adegan humor yang menjadi pelengkap cerita. Mengisahkan sebuah keluarga dengan tiga bersaudara, Adam (Oka Antara), Laras (Indah Permatasari), dan Dicky (Ge Pamungkas), yang tidak cukup akur terpaksa memperebutkan warisan sebuah guest house milik ayah mereka, Dahlan (Yayu Unru).

Ketiga anak ini memiliki karakter yang berbeda dan bertolak belakang, sehingga sulit bagi mereka untuk mengerti satu sama lain. Masa lalu yang kurang baik, dengan penyesalan dan dendam yang mereka rasakan dengan perlahan terungkap dengan deretan kejadian yang cukup menyakitkan. Lalu, siapakah yang pantas menjadi ahli waris?

Acho juga menambahkan bahwa film pertamanya ini cocok ditonton dalam suasana lebaran. Menurutnya, karena pandangan warisan bisa dari orang tua, anak, menantu, maupun mertua, premis ini bisa diterima oleh seluruh anggota keluarga untuk dijadikan hiburan lebaran.

“Film ini juga akan terasa hangat, karena membawa pesan yang buat saya sangat penting tentang kepercayaan dalam sebuah keluarga, ketika dihadapkan pada sebuah ujian besar, dalam hal ini warisan. Karena ini harus selalu jadi pertanyaan dalam diri kita, jika tiba saatnya warisan dibagi, sejauh mana keluargamu bertahan untuk tetap saling mencintai?,” tambah Acho.

Ernest Prakasa yang juga hadir pada acara tersebut mengungkapkan bahwa ia memberikan kepercayaan penuh kepada Acho untuk menggarap ide cerita ‘Gara-Gara Warisan’ karena ia dan Acho pernah beberapa kali bekerja sama. 

“Saya percaya karena dia sudah duduk di samping saya di dua film sebagai konsultan komedi. Masukan-masukannya saya percaya. Perspektif dan sense dalam mengomentari keputusan-keputusan saya, bisa membuat saya membaca kalau dia udah di jalur yang benar dan sudah siap,” ungkap Ernest.

Sedangkan Chand Parwez menyatakan bahwa film ini menjadi andalan Starvision karena ceritanya yang dekat dengan keseharian dan memiliki porsi yang pas antara drama dan komedinya. 

“‘Gara-Gara Warisan’ adalah film yang dekat dengan keseharian, mengangkat isu yang seringkali memecah belah keluarga, melalui film ini kita akan belajar menghargai nilai kekeluargaan, dan menariknya disajikan dengan takaran pas antara drama dan komedi yang fresh seputar keseharian di Guest House. Diharapkan banyak penonton Indonesia yang merasa dekat dan menjadikan film ini sebagai refleksi dan hiburan di saat lebaran.” tambah Parwez.

Para pemain juga sepakat bahwa berada dibawah arahan Acho menjadi pengalaman yang menyenangkan karena Acho dengan caranya sendiri mengarahkan para pemain dengan baik sehingga proses syuting terasa menyenangkan.

Film ‘Gara-Gara Warisan’ dari Starvision akan dirilis pada 30 April 2022 di bioskop Indonesia.

Exit mobile version