“Parents are just older weirdos doing the best they can. Just like us.” – Dawn Schafer.
Salah satu serial unggulan Netflix di awal bulan Juli ini adalah “The Baby Sitters Club”, yang aslinya merupakan adaptasi dari novel remaja yang berjudul sama karya novelis Ann N. Martin. Novelnya sendiri sangat populer terutama di kalangan remaja putri pada dekade 80-an.
The Baby Sitters Club terbit sebanyak 36 judul dan diterbitkan dalam kurun waktu antara 1986 sampai 2000 dan telah terjual sebanyak 176 juta kopi di seluruh dunia. Dan pada tahun 1990, untuk pertama kalinya kisah petualangan lima remaja putri ini diangkat ke dalam serial TV, dan sukses ditayangkan selama satu musim sebanyak 13 episode.
Kemudian di tahun 1995, seri buku ini diangkat kembali ke dalam layar lebar dan dibintangi oleh para aktris muda yang sedang nge-top saat itu, seperti Rachael Leigh Cook, Marla Sokoloff, Bre Blair, Vanessa Zima, Tricia Joe, Zelda Harris.

Dan kembali di tahun 2020, serial ini kembali di-reboot dan ditayangkan oleh Netflix sebanyak sepuluh episode.
Ketika seorang siswi kelas tujuh bernama Kristy Thomas melihat betapa putus asa ibunya untuk menemukan pengasuh untuk adik laki-lakinya, ia mendapat ide jenius untuk memulai klub pengasuhan anak. Ia merekrut sahabat-sahabatnya, Mary Anne Spier, Claudia Kishi dan gadis baru di sekolah mereka, Stacey McGill dan terakhir ikut bergabung juga gadis baru lainnya, Dawn Schafer.
“The Baby Sitters Club” berfokus pada kisah persahabatan dari Kristy, Mary Anne, Claudia, Stacey dan Dawn dan tentunya juga konflik-konflik yang terjadi di antara mereka berikut kisah petualangan mereka di kota Stony Brook, Connecticut.
Serial ini menyoroti sejumlah masalah sesuai realita yang berkembang pada saat ini, tentang feminisme, pentingnya membela diri mereka sendiri, konsep gender dan identitas, etika kencan dan masalah-masalah relevan lainnya. Semua itu dikombinasikan dengan begitu pas dengan kehidupan pra remaja dalam “The Baby Sitters Club” atau biasa disebut BSC ini.


Plotnya dengan cukup cerdik menyajikan cerita tentang persahabatan dan dinamika keluarga dan berhasil menemukan keseimbangan yang sempurna dalam menyajikan jalinan cerita di antara keduanya.
Serial ini cukup sukses memadukan unsur-unsur nostalgia dengan modernitas, dengan memasukkan banyak hal yang kekinian yang tidak bisa lepas dari segala hal yang berhubungan dengan media sosial, seperti Instagram, Tinder, dan Twitter.
Hal yang lain yang patut diapresiasi lagi adanya desain kostum yang modis dan stylish dan score musik yang bagus. Ditambah casting para pemainnya yang cukup ‘menyatu’ dengan karakter di serial ini, seperti Sophie Grace sebagai Kristy tampil sebagai gadis yang tomboy, penuh semangat dan setia kawan; tetangga dan sahabatnya Mary Anne, yang pemalu dan pendiam yang tinggal dengan ayahnya yang super disiplin; atau Claudia yang selalu tampil modis; ada juga Stacey yang penuh rahasia; dan Dawn, gadis yang baru saja pindah dari Los Angeles bersama ibunya.

Chemistry di antara mereka berlima tampil cukup ‘natural’ dan menyatu dengan mulus.
Terlepas dari perbedaan kepribadian, etnis atau status sosial, semua gadis tersebut memiliki satu kesamaan, mereka semuanya suka merawat anak-anak. Satu lagi kesamaan lain yang dimiliki mereka berlima dalam serial ini, bahwa masing-masing memiliki hubungan yang penuh problematik dengan satu atau kedua orang tuanya.
Menarik memang, karena serial ini tak hanya cocok ditonton oleh para remaja, tapi juga oleh para orang tua dan dewasa lainnya, karena tidak hanya mengeksplorasi konsep pengasuhan dengan cukup baik tapi juga banyak kisah menarik tentang para gadis yang saling menjaga satu sama lainnya.
Director: Lucia Aniello, Kimmy Gatewood, Heather Jack, Luke Matheny
Casts: Sophie Grace, Alicia Silverstone, Malia Baker, Momona Tamada, Shay Rudolph, Marc Evan Jackson, Anais Lee, Sophia Reid Gantzert, Xochitl Gomes
Duration: 252 minutes (10 episodes)
Score: 7.5/10
Editor: Juventus Wisnu
The Review
The Baby Sitters Club
Serial 'The Baby Sitters Club' merupakan serial legendaris yang mempunyai banyak penggemar sejak pertama kali muncul di medio 90-an.Kini serial ini kembali diremake dengan nuansa kekinian dan modern, yang tetap saja menghibur seperti pendahulunya.