‘Bloodride’, Serial Horor Netflix Terbaru dari Norwegia dengan 6 Cerita Soliter

“Bloodride” atau dalam judul aslinya berjudul “Blodtur” adalah seri antologi horor terbaru dari Norwegia keluaran Netflix. Terdiri dari enam episode, masing-masing episode tidak terkait satu sama lain, di mana satu episode merupakan satu cerita tersendiri.

Dirilis pada minggu kedua Maret 2020, “Bloodride” mempunyai genre horror ‘hybrid’, dengan menampilkan sub genre slasher/gore, thriller dan psychological. Beberapa episodenya mungkin sedikit mengingatkan pada serial “Twilight Zone” yang pernah populer pada tahun 90-an dan juga pada serial “Tales from the Crypt” yang juga ngetop pada dekade 80-an.

Episode 1 berjudul ‘Ultimate Sacrifice’, menceritakan sebuah keluarga yang terpaksa pindah dari kota ke desa terpencil di Norwegia karena masalah keuangan. Meskipun sang ayah Leon (Bjornar Teigen) dan putrinya Katja (Emma Spetalen Magnusson) secara cepat bisa beradaptasi dengan kehidupan barunya di pedesaan tapi tidak dengan sang ibu, Molly (Ine Marie Wilmann) yang begitu cepat membenci kehidupan barunya di desa, dan menuntut untuk kembali pindah ke kota.

Tapi dengan cepat pula Molly segera menyadari di mana semua tetangganya tampaknya memiliki obsesi aneh dengan hewan peliharaan mereka. Seorang dari mereka lalu memberi tahu rahasia bahwa ada batu peninggalan bangsa Viking di hutan yang memiliki kekuatan sihir. Dan dengan mengorbankan hewan kesayanganmu di atas batu tersebut, bisa mendatangkan kekayaan.

‘Ultimate Sacrifice’ adalah kisah tentang keserakahan dan tampaknya terinspirasi dari “Pet Cemetery” karya Stephen King, kisah ini adalah penggabungan dari horor dengan mitologi Viking ditambah dengan keunikan gaya hidup Norwegia, di mana harus diakui memang peran sang ibu, Molly yang diperankan oleh aktris Ine Marie Wilmann lebih menonjol dibanding yang lainnya. Ine Marie bermain cukup bagus dengan karakter perannya yang glamor, depresi dan serakah.

Erik (Erlend Rodal Vikhagen) telah menghabiskan tiga tahun terakhir ini di rumah sakit jiwa, Setelah dibebaskan kedua saudara laki-lakinya yang menjemputnya, Georg (Harald Thompson Rosenstrom) dan Otto (Benjamin Helstad) mengajaknya untuk merayakan kebebasan Erik di pondok keluarga mereka di hutan. Di perjalanan mereka kemudian mengajak Monika (Mette Spjelkavik Enkosen) yang diberi tumpangan oleh mereka bertiga. Dan yang terjadi selanjutnya adalah di mana seharusnya terjadi perayaan yang epik dengan cepat berubah menjadi tragedi.

Ini adalah episode ke-2 dalam serial “Bloodride” yang berjudul ‘Three Sick Brothers’. Episode ini boleh dibilang bergaya slasher psikologis, ceritanya berdasarkan seseorang yang mengalami gangguan mental yang cukup akut. Dan mungkin ada kemiripannya dengan film yang dibintangi John Cussack, “Identity” yang dirilis tahun 2003. Episode ini boleh dibilang memainkan logika para penontonnya karena mengaburkan batasan antara kenyataan dan ilusi, dengan kemungkinan peristiwa tersebut benar-benar terjadi hanya di alam pikiran si pelaku yang mengalami gangguan mental.

Episode ke-3 dengan judul ‘Bad Writers’, bercerita tentang seorang gadis yang bernama Olivia (Dagny Backer Johnsen) yang mengikuti kelas penulisan dan bertemu dengan Alex (Henrik Rafaelsen) yang tampaknya terobsesi dengannya. Alex banyak menulis cerita tentang Olivia. Ketika dia pulang, dia mendengar teman sekamarnya berencana hendak membunuhnya. Episode ini intinya adalah mempertanyakan tentang realita dan imajinasi. Ini adalah episode di mana ceritanya penuh lika-liku, cukup untuk membuat yang menonton penuh dengan kebingungan untuk membedakan mana yang nyata dan mana yang merupakan hanya sekedar khayalan. Namun di balik kesemuanya itu terkadang memang kebenaran ternyata jauh lebih menakutkan.

Episode ke-4 berjudul ‘Lab Rats’, kisahnya bertutur tentang Edmund (Stig R. Amdam) seorang konglomerat sukses yang bisnisnya bergerak di bidang farmasi, perusahaan farmasinya telah sukses mengembangkan obat yang mampu mengatasi depresi secara efektif. Edmund melakukan perayaan dengan mengundang beberapa karyawannya untuk makan malam di rumahnya. Tetapi ketika salah seorang tamunya akhirnya mencuri obat yang baru ditemukannya. Ia kemudian mengurung tamu-tamunya ke dalam ‘kotak percobaan’ untuk memaksa pelakunya agar mengakui perbuatannya.

Ini merupakan cerita klasik ala Agatha Christie dengan sub-genre ‘whodunit’ yang kini sedang populer lagi, tentang orang-orang yang berkumpul di suatu di tempat kemudian melakukan tindak kejahatan dan yang pasti salah seorang dari mereka merupakan pelaku kejahatan dan di pihak yang lain ada yang berusaha untuk mengungkapkan misteri kejahatan ini.

Ketegangan dalam drama kriminal di episode ini terasa bahkan sejak dimulainya cerita ini terjadi dalam perjamuan makan, walaupun banyak cerita dengan plot seperti ini sudah berkali-kali dipakai, tapi tetap saja menarik rasanya untuk diikuti sampai tuntas demi memuaskan rasa penasaran yang menontonnya.

Sanna (Ellen Bendu) merupakan guru sekolah dasar di sebuah sekolah yang baru saja kembali dibuka untuk pertama kalinya sejak empat puluh tahun yang lalu ditutup. Dia berusaha mengungkap misteri tentang empat saudari yang hilang di akhir tahun 70-an, meskipun telah diberi peringatan Sanna bersikeras melanjutkan rencananya, bahkan ia kemudian berhasil membangkitkan kembali ke empat saudari tersebut.

Namun ketika anak-anak yang diketahui dibunuh atas perintah seluruh kota karena suatu alasan, segala sesuatunya telah terlambat untuk Sanna sadari. Sekali lagi ini merupakan cerita horor yang bergaya klasik tentang seseorang yang pertama kalinya mendapatkan pengalaman supranatural dan tentang misteri mistis itu sendiri. Cerita tentang orang baik yang penuh percaya diri akan tindakannya dan tidak peduli peringatan bahaya dari pihak-pihak yang lebih berpengalaman yang pada akhirnya harus menderita akibat tindakannya itu sendiri.

Episode ke-5 yang berjudul ‘Old School’ ini, banyak memakai teknik jumpscares untuk lebih menakut-nakuti dan keseraman yang terjadi akibat dari kemunculan makhluk-makhluk gaibnya.

Kisah terakhir di serial ini berjudul ‘Elephant in The Room’, berkisah tentang dua orang karyawan baru di sebuah kantor yang sedang mengadakan pesta kostum bertema binatang dan mereka mendengar dari karyawan lainnya tentang misteri kecelakaan yang mengerikan yang terjadi pada salah satu rekan kerja wanita mereka.

Dua detektif amatir ini berusaha menyelidiki peristiwa tersebut, apa yang sebenarnya dialami wanita tersebut? Ketika mereka mulai menemukan kebenarannya ternyata kadang semuanya tidak seperti yang kita lihat. ‘Elephant in The Room’ memadukan komedi satir dengan sedikit bumbu romantis dicampur dengan intrik investigasi. Ceritanya cukup terjaga antara ketegangan yang terjadi dan unsur komedinya.

‘Ultimate Sacrifice’, ‘Bad Writers’ dan ‘Three Sick Brothers’ lebih menonjolkan dari sisi narasi ceritanya sebagai pengganti pengembangan karakternya, hasilnya cukup baik, dengan run time yang terbatas, berhasil membangun suasana seram yang cukup mencekam. Walau dalam ‘Ultimate Sacrifice’, alur ceritanya sendiri mudah diprediksi, tapi tetap saja menarik untuk ditonton terutama kita bisa melihat tentang gaya hidup orang Norwegia.

‘Bad Writers’ sendiri cukup untuk membuat kebingungan karena penuh ‘twist’ dan tak gampang ditebak, sedangkan di ‘Three Sick Brothers’ merupakan episode yang cukup rumit dibanding yang lainnya, dengan twist yang dibangun berlapis-lapis, mempermainkan logika kita yang menontonnya.

Dalam ‘Lab Rats’ dan ‘Old School’ yang ada adalah lebih menonjolkan sisi ketegangan dengan gaya yang berbeda. ‘Old School’ lebih menonjolkan ketegangan ala horor klasik yang bertumpu pada jumpscares sedangkan ‘Lab Rats’ lebih menonjolkan pada pengungkapan kasus yang penuh tipu muslihat.

Yang berbeda di antara ke-enam episode dalam serial horor ini ada pada ‘Elephant in The Room’, yang memadukan unsur komedi dan cerita detektif dengan takaran yang pas, walaupun pada awal film ceritanya berjalan sedikit lambat tapi selanjutnya ceritanya sendiri berjalan penuh dengan intrik.

Director: Geir Henning Hopland, Atle Knudsen

Cast: Stig R.Amdam, Anne Bache Wiig, Ellen Bendu, Bjorn Birch, Pia Borgli, Simen Bostad, Ingrid Jorgensen Dragland, Dag Havard Engebraten, Mette Spjelkavik Enoksen, Benjamin Helstad, Dagny Backer Johnsen, David Haack, Ine Marie Wilmann, Erlend Rodal Vikhagen, Emma Spetalen Magnusson, Harald Rosenstrom, Henrik Rafaelsen, Jasmine Haugen, Molly Gavin, Bjornar Teigen

Duration: 174 Minutes

Score: 6.5/10