Komika Muhadkly Acho melakukan debutnya di film ‘Gara-Gara Warisan yang rilis saat Lebaran nanti tanggal 30 April 2022.
Starvision kembali bergeliat di libur Lebaran tahun ini. ‘Gara-Gara Warisan’ menjadi film yang akan menyapa rakyat Indonesia saat libur hari raya. Muhadkly Acho, pria yang sudah pernah tergabung di tim penyutradaraan Ernest Praksa di ‘Milly & Mamet’ dan ‘Imperfect’ ditunjuk menjadi sutradara dan penulis naskah film itu.
Muhadkly Acho mengatakan kalau ‘Gara-Gara Warisan’ merupakan film yang hangat karena membawa pesan yang sangat penting, terutama mengenai kepercayaan dalam sebuah keluarga yang dihadapi sebuah ujian besar, dalam hal ini adalah warisan.
“Karena ini harus selalu jadi pertanyaan dalam diri kita, jika tiba saatnya warisan dibagi, sejauh mana keluargamu bertahan untuk tetap saling mencintai?” kata Muhadkly Acho dilansir dari rilisan pers yang diterima Cineverse (24/3).
Bercerita mengenai cikal bakal film, Muhadkly Acho mengatakan kalau premisnya sudah diceritakan oleh Ernest Prakasa sejak lama.
“Jadi, awalnya dulu itu Ernest Prakasa pernah punya premis film dengan judul GARA-GARA WARISAN. Tapi karena satu dan lain hal, ga diteruskan. Ernest sempat cerita ke gue soal premis ini,” ungkap Muhadkly Acho.
Menurutnya, premis tersebut sangat menarik karena dia merasakan sesuatu yang cukup personal dari cerita tersebut. Ia akhirnya ditunjuk sebagai penulis dan sutradara premis itu dan coba ia kembangkan menjadi sebuah film ‘Gara-Gara Warisan’.
Meski melakukan debut penyutradaraan, Muhadkly Acho merasa bersyukur bisa mendapatkan produser sekaligus mentor yang percaya padanya. Kepercayaan itu ternyata dimulai 8 tahun lalu saat ia berperan sebagai Ucup di ‘Bajaj Bajuri The Movie’ produksi Starvision.
Perlahan, ia mulai dikasih kesempatan masuk ke dunia belakang layar, mendampingi film-film Ernest Prakasa di Starvision. Meski tugas awal Muhadkly Acho sebagai comedy consultant, ia kemudian dipercaya lebih oleh Chand Parwez dan Ernest Prakasa untuk dilibatkan di hal-hal lain seperti editing.
Dirinya bahkan pernah dikirim ke Bangkok untuk menemani Bene Dion Rajagukguk, sutradara film ‘Ghost Writer’ untuk melakukan color grading agar ia bisa ikut belajar.
“Selama produksi Gara-Gara Warisan, mereka juga aktif memberi masukan mulai dari skrip dan lain-lain. Ernest juga selama shooting memantau di lokasi, jadi gue bisa nanya langsung kalau ada problem,” tutup Muhadkly Acho.
‘Gara-Gara Warisan’ dibintangi oleh Oka Antara, Indah Permatasari, Ge Pamungkas, Yayu Unru, Ira Wibowo dan Sheila Dara.
Film ini menceritakan kisah tiga bersaudara yang tidak pernah akur terpaksa bersaing memperebutkan warisan berupa sebuah guest house milik Dahlan (Yayu Unru), ayah mereka.
Adam (Oka Antara), anak sulung yang menyalahkan sikap keras ayahnya untuk kegagalan-kegagalan hidupnya. Laras (Indah Permatasari), anak tengah yang berjiwa independen dan idealis. Dan Dicky (Ge Pamungkas), anak bungsu kesayangan ayahnya yang dimanja sejak kecil dan tumbuh sebagai pemuda yang bengal.
Siapakah yang akan menjadi ahli waris pilihan? Perseteruan, dengki, dan dendam-dendam masa lalu, semua terungkap.