Film garapan Cornelio Sunny, ‘Death Knot’, meramaikan JFW di hari ke-2 dengan beberapa film Fund lainnya.
Diketahui Jakarta Film Week (JFW) memasuki hari ke-2, dimana sekarang diramaikan oleh film ‘Death Knot’ karya Cornelio Sunny yang terinspirasi dari mitos Gunung Kidul.
Untuk pemutaran film diadakan di dua tempat, CGV Grand Indonesia dan Metropole XXI, Jakarta. Film-film yang diputar di CGV Grand Indonesia, di antaranya, ‘Yowisben 3’, ‘You & I’, ‘Me and the Cult Leader’, ‘Money Has Four Legs’, ‘Cinta Bete’, ‘Death Knot’, dan kompilasi film Jakarta Film Fund. Ada juga sesi pemutaran film pendek, seperti ‘The Girls are Alright’, ‘Diary of Cattle’, ‘Elephant Bird’, ‘Glass Shards’, dan ‘Golden Frames in the Closet’.
Tak cuma pemutaran, namun diadakan juga sesi tanya jawab setelah pemutaran film. Salah satunya setelah pemutaran film ‘Death Knot’. Cornelio Sunny, selaku sutradara mengungkapkan film ini dibuat berdasarkan sebuah mitos di Gunung Kidul. “Fenomenanya ada, yang dikenal dengan istilah Pulung Gantung, di mana orang-orang percaya adanya pengaruh mistis yang membuat orang-orang di desa gantung diri di waktu-waktu tertentu,” ungkapnya.
Sementara di lokasi lain, di Metropole XXI, memutarkan film-film di antaranya, ’12×12 Untitled’, Aline’, ‘the Voice of Love’ dan ‘Recalled’. Semua tiket telah habis diminati penonton, yang sebelumnya dapat dipesan melalui LOKET.
Program lainnya yang juga hadir di hari kedua, yaitu Community sesi pertama. Acara ini diadakan secara online, mulai pukul 15.30 – 17.30, dengan tema Audience-Based Film Festivals. Beberapa pembicara yang mengisi acara ini antara lain Jamalludin Phonna dari Aceh Film Festival, Sukhadharmi dari UCIFEST, Nauval Yazid dari Europe on Screen dengan moderator Nada Bonang dari Komunitas Film.
Pembicaraan bersama ketiga narasumber ini, membahas tentang bagaimana pandemi membawa perubahan pada penyelenggaraan festival. Salah satu perubahan yaitu penyelenggaraan acara secara hybrid, alias offline dan online.
“Hybrid akan menjadi the new normal bagi festival film. Memang enggak ada yang menggantikan pengalaman menonton secara komunal, bersama penonton lain dan mengapresiasi bersama. Tetapi ketika online kita membuka diri ke penonton yang lebih luas dan
lebih beragam, dan banyak ide baru juga dari mengerjakan festival film secara online,” ungkap Nauval Yazid, dari Europe on Screen.
Jakarta Film Week akan diadakan mulai 18-21 November 2021. Acara diadakan secara offline di CGV Grand Indonesia, Metropole Cinema XXI dan Hotel Ashley Wahid Hasyim. Sementara seluruh pemutaran film online dapat ditonton secara eksklusif melalui Vidio.com. Semua pemesanan tiket dapat dilakukan melalui LOKET.