Cynthia Erivo & Alia Shawkat Gabung Film Anthony Chen, ‘Drift’

Cynthia Erivo akan menjadi pemeran utama bersama Alia Shawkat dalam film debut bahasa Inggris Anthony Chen, ‘Drift’.

 

Sutradara Singapura yang filmnya pernah meraih Best Feature Film di Golden Horse 2013 (Ilo Ilo), ‘Anthony Chen’, saat ini sedang berada di Yunani untuk melakukan produksi debut film bahasa Inggrisnya, ‘Drift’.

Chen akan bergabung bersama bintang peraih nominasi Oscar Cynthia Erivo (Harriet, Bad Times at the El Royale) dan Alia Shawkat (Arrested Development, Search Party).

Berdasarkan novel Alexander Maksik tahun 2013 berjudul A Marker to Measure Drift, ‘Drift’ menceritakan seorang pengungsi muda Liberia bernama Jacqueline (Erivo) yang baru saja melarikan diri dari negaranya yang dilanda perang ke sebuah pulau di Yunani.

Di situ, ia bekerja dengan memberi pijatan kepada turis dengan imbalan satu atau dua euro untuk melawan rasa laparnya, sementara perjuangannya sehari-hari untuk bertahan hidup membuat kenangan yang menghantuinya hilang.

Lalu, ia bertemu dengan seorang pemandu wisata (Shawkat) dan keduanya menjadi dekat karena mereka masing-masing menemukan harapan pada satu sama lain.

© 20th Century Studios

Film ini menyatukan kembali produser ‘Call Me By Your Name’, Emilie Georges dan Peter Spears dan produser eksekutif Naima Abed.

Spears memenangkan Oscar di nominasi Best Film tahun lalu untuk ‘Nomadland’ karya Chloé Zhao.

Chen menyebut ‘Drift’ adalah kisah yang menarik dan menceritakan tentang kekuatan jiwa manusia selama masa-masa terburuk.

“Merupakan pengalaman emosional mengembangkan film ini dalam beberapa tahun terakhir, terutama selama masa pandemi yang penuh tantangan” katanya dikutip dari Deadline.

“Saya senang melakukan debut film fitur bahasa Inggris saya bersama dengan orang penuh bakat luar biasa, Cynthia dan Alia.”

© HBO Max

Erivo mengaku bahwa setelah ia membaca naskah ‘Drift’, aktris berusia 35 tahun itu tersentuh oleh dualitas yang ada pada diri karakter Jacqueline.

Jacqueline mampu merpresentasikan rasa sakit dan penuh harapan seorang imigran, khususnya pengalaman imigran kulit hitam di luar negeri.

“Sayangnya, subjek ini menjadi semakin relevan dan berhubungan dengan masa kini. Terlalu sering pengalaman imigran diceritakan hanya sebatas dari berita saja, tidak dari sisi humanisme para individu yang terlibat,” ungkap Erivo.

“Harapan saya adalah proyek ini dapat menunjukkan perjuangan mereka dengan empati dan perhatian yang layak.”

Exit mobile version