Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Cineverse
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech
No Result
View All Result
Cineverse

‘Clemency’, Moralitas Hukuman Mati yang Dipertanyakan Seorang Sipir

Juventus Wisnu by Juventus Wisnu
June 16, 2020
in Featured, Movies, Reviews
Clemency

© Courtesy of Sundance

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

“You want to play this good guys and bad guys? You know I’m one of the bad guys.” – Bernadine.

 

Kehidupan di sebuah penjara memang tak pernah menyenangkan. Bukan hanya bagi tahanannya saja, namun bagi yang bekerja di tempat itu. Bernadine Williams (Alfre Woodard), seorang kepala penjara hingga saat ini telah mengeksekusi banyak terpidana mati, dan semakin hari hidupnya semakin sulit untuk ia hadapi.

Menit pertama dimulai, sebuah adegan yang menggambarkan seorang tahanan bernama Victor Jimenez (Alex Castillo), akan disuntik mati. Victor ditaruh di sebuah ruangan, dengan kursi bergesper seperti orang akan disalib.

Kemudian saat akan disuntik, paramedis tak bisa menemukan arterinya, para saksi, keluarga dan wartawan yang menonton di balik ruangan, histeris dan panik. Bernadine terpaksa menutup tirai, agar mereka tak bisa melihatnya.

Prosesinya pun sangat miris. Sebelum menit terakhir dimulai, Bernardine sempat menanyakan apakah ia bisa mendapatkan sesuatu untuknya. Hal kecil tanpa emosi yang memaksa kita untuk ikut merasakan derita Victor.

Clemency
© Neon

Bunyi gesper dikencangkan, bunyi detak jantung lewat mesin pengukur, suara napas tercekik, menjadi sesuatu yang menyakitkan bagi orang yang menonton prosesi itu, tapi tidak untuk mereka yang ada di ruangan eksekusi tersebut.

Victor akhirnya bisa disuntik di bagian kaki, namun tak lama ia mengalami kejang-kejang sebelum akhirnya dinyatakan meninggal.

Proses memilukan dan menyayat hati ini membuka film karya Chinonye Chukwu sebelum kita masuk ke dalam permasalahan sebenarnya.

Bernadine, seorang kepala sipir yang tampil dengan muka tanpa emosi. Ia selalu bangga dalam pekerjaannya dan menganggapnya profesional dalam hal tersebut. Ketika sesampainya di rumah, tampilannya pun tetap tak berubah, dingin kepada suaminya sendiri, dan tak menganggapnya ada. Tak pelak hal tersebut mengundang pertanyaan bagi suaminya, Jonathan (Wendell Pierce), seorang guru yang menganggap getaran cinta mereka sudah hilang. Suaminya tak tahan lagi, lantas keluar rumah dan menginap di motel.

Di penjara pun, ia memberi pelatihan kepada para penjaganya untuk berlatih satu sama lain, mengikatkan dirinya ke kursi kematian itu, dengan rasa tenang luar biasa.

Namun narapidana berikutnya yang menunggu kematian, Anthony Woods (Aldis Hodge), seorang pembunuh polisi, orangnya sangat pendiam, dan suka menggambar burung, yang gambarnya ia tempel dalam dinding penjara.

Clemency
© Neon

Ia hanya berbicara kepada pengacaranya, Marty Lumetta (Richard Schiff) dan pendetanya, David Kendricks (Michael O’Neill), yang kadang-kadang memberikan ketenangan padanya.

Ketegangan ini berlangsung berhari-hari, dengan sejumlah demo yang ada di luar penjara yang meminta agar Anthony dibebaskan. Sekarang waktu yang tersisa tinggal 11 jam, dan masih menunggu kabar dari kantor gubernur, apakah bisa ditunda atau dilanjutkan.

Nantinya ada seseorang dari masa lalu Anthony datang mengunjungi, namun karakter ini tak memberi arti sedikit pun, terlebih harapan, malah menghancurkan psikis Anthony yang makin terkikis seiring waktunya yang sudah menipis.

Perlawanan bukannya tak ada. Marty secara terus menerus menantang kepatuhan Bernadine terhadap hukum, juga dari ibu korban yang meminta sedikit hati nurani untuk datang saat eksekusi, tapi semua itu tak diizinkan.

Ironis memang, hati nurani memang tak dapat ditempatkan pada tempat ia menjabat. Di satu sisi ia bertindak sesuai tugas dan kewajibannya, namun hal itu terus menghantui kehidupan pribadinya yang sudah mulai goyah.

Clemency
© Neon

Untuk aktingnya, tak perlu dipertanyakan lagi. Alfre Woodard dan Aldis Hodge telah menunjukkan kualitasnya selama ini. Film nya sendiri memang membuat depresi yang menonton, tanpa ada background music, dan jujur saja akan membuat kita mengantuk karena alurnya yang cenderung lambat.

Naskahnya sendiri sangat baik. Yang jelas pertahanannya sudah hancur, mentalnya ambruk menghadapi semua yang ia pikir hanya sebuah rutinitas belaka, dan perlahan-lahan iblis menguasai dirinya.

Kesimpulan yang bisa kita peroleh adalah, Bernadine hanyalah seorang kepala penjara. Ia tak berdaya terhadap hukuman mati yang telah ditetapkan pengadilan. Ia tak bisa berbuat banyak saat nyawa dipertaruhkan di tempat ia bekerja, karena bukan ia yang menghukum mereka, karena itu pula dia tak bisa mengampuni mereka yang akan dihukum mati.

 

 

Director: Chinonye Chukwu

Casts: Alfre Woodard, Aldis Hodge, Richard Schiff, Wendell Pierce, Richard Gunn, Danielle Brooks

Duration: 112 Minutes

Score: 6.5/10

The Review

Clemency

6.5 Score

Clemency menceritakan tentang seorang sipir, Bernadine. Ketika ia bersiap mengeksekusi napi lain, ia harus menghadapi setan psikologis dan emosional yang diciptakan oleh pekerjaannya. Pada akhirnya hal tersebut menghubungkannya dengan pria yang harus dia bunuh.

Review Breakdown

  • Acting 0
  • Cinematography 0
  • Entertain 0
  • Score 0
  • Story 0
Tags: Aldis HodgeAlfre WoodardBernadineChinonye ChukwucineverseClemencyDanielle BrooksHukuman MatiKepala PenjaraPsikologisReview Film ClemencyRichard GunnRichard SchiffSipirWendell Pierce
Juventus Wisnu

Juventus Wisnu

“Don't ask yourself what the world needs, ask yourself what makes you come alive. And then go and do that. Because what the world needs is people who have come alive.”

Related Posts

Till

Trailer ‘Till’ Tunjukkan Sisi Lain Kisah Nyata yang Tragis

July 26, 2022
The Gray Man

Review Film: ‘The Gray Man’

Hawkman - Black Adam

Pemeran Hawkman Bagikan Gambar di Balik Layar ‘Black Adam’

July 16, 2022
The Ambush, Writing with Fire, Stranger Things 4: Volume 2, Hatching, Rashtra Kavach Om, Rocketry: The Nambi Effect

Minggu ke-1 Juli, Inilah Rekomendasi Film dari Cineverse

July 2, 2022

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cineverse

© 2020 - 2022 Cineverse - All Right Reserved

Follow Us

  • Home
  • About Us
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Movies
  • Series
  • Reviews
  • Hype
  • About Us
  • More
    • Games
    • Hobby
    • Lifestyle
    • Tech

© 2020 - 2022 Cineverse - All Right Reserved

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In