Pada 1 Oktober, Cineverse berkesempatan berbincang dengan dua pemain utama film ‘Aku Lupa Aku Luka’, yakni Junior Roberts dan Salshabilla Adriani.
Pada 1 Oktober lalu, KlikFilm secara resmi merilis trailer film ‘Aku Lupa Aku Luka’. Film ini merupakan salah satu film orisinal KlikFilm yang mengusung genre horror–thriller. ‘Aku Lupa Aku Luka’ disutradarai oleh Dyan Sunu Prastowo dan dibintangi oleh empat pemain muda berbakat, seperti Junior Roberts, Salshabilla Adriani, Dewa Dayana, dan Jerome Kurnia.
Untuk itu, Cineverse mengadakan bincang bersama dua pemain film ‘Aku Lupa Aku Luka’, yaitu Junior Roberts dan Salshabilla Adriani dalam episode ke-88 CineTalk.
‘Aku Lupa Aku Luka’ merupakan proyek perdana adu peran antara Junior dan Salsha sekaligus merupakan film bergenre horor perdana yang dibintangi Junior Roberts. Saat pertama kali ditawarkan untuk bermain dalam film ini, Junior langsung diberikan sinopsis film tersebut. Ketika dia membacanya, ia merasa tertarik dan baginya banyak sekali plot twist di dalamnya sehingga ia mengambil peran tersebut.
Fakta tersebut berbeda dengan Salshabilla Adriani. Aktris yang kerap disapa Salsha itu justru telah membintangi berbagai film dengan genre horor, seperti yang ia jelaskan, “Iya aku dari kecil udah lumayan sering main film horor. Memang udah berlalu lama sejak aku main horor terakhir, makanya, aku mau ambil peran di film ini karena udah lama juga gak main film bergenre horor.”
Lalu mengenai sinopsis, film ini bercerita tentang Laura, wanita berusia 24 tahun yang diperankan oleh Salsha. Ia dikisahkan selamat dari usaha pembunuhan yang menyebabkannya kehilangan ingatan. Laura juga berusaha mencari identitasnya, bahkan semakin terjebak dalam kasus gelap yang menimpanya.
Salsha juga menjelaskan tentang karakter Laura dalam film ini. Laura ternyata memiliki seorang saudara perempuan bernama Lauren.
Film ‘Aku Lupa Aku Luka’ akan menggambarkan yang terjadi pada Lauren nantinya. Yang bisa dibagikan oleh Salsha, Laura dan Lauren memiliki hobi yang sama, yaitu berpetualang ke gunung dan melakukan camping.
Namun, sejak kejadian yang menimpa Lauren, Laura memilih berpetualang sendiri ke gunung. Sayangnya, dia belum tahu bahwa setiap tahunnya akan ada perempuan yang hilang di sana. Beruntungnya, Laura menjadi salah satu korban yang bisa selamat dari suatu kejadian pembunuhan. Laura berhasil berlari ke jalanan dari tempat ia hampir terbunuh.
Sesampainya di jalan, dia hampir tertabrak dengan sebuah mobil yang dikendarai oleh Rey, pria berusia 28 tahun. Selanjutnya, dia dibawa oleh Rey ke rumahnya untuk diberikan pertolongan.
Sebenarnya, Laura merupakan karakter yang sesuai dengan kepribadian Salsha karena aktris itu juga menyukai petualangan, seperti kegiatan naik gunung. Namun saat memerankan karakter Laura, Salsha mengalami kesulitan sebab syuting yang tidak berada di gunung asli. Sebaliknya, proses produksi film ini dilakukan di hutan daerah Cibubur yang cuacanya cukup panas.
Salsha dituntut untuk mengontrol rasa gerah sebab ia berakting mengenakan baju yang cukup tebal dan berlapis-lapis karena latar tempat yang digambarkan adalah gunung.
Beralih ke Rey yang diperankan oleh Junior Roberts, Rey sebenarnya memiliki kemampuan atau istilahnya “Gift”, yaitu indera keenam. Namun, kemampuan ini bukan hanya dapat melihat sesuatu yang tak kasatmata, melainkan lebih daripada itu. Rey merupakan lelaki baik dan berniat membantu Laura yang hilang ingatan untuk menemukan identitasnya.
Selain bertemu dengan Rey, Laura juga akan bertemu dengan Albert, seorang polisi yang membantu mengungkap kasus hampir dibunuhnya Laura. Rey memang diutus oleh Departemen Kepolisian untuk membantu Albert mengungkap kasus hilangnya perempuan di gunung itu.
Meskipun proyek ini merupakan proyek perdana di antara Junior dan Salsha, keduanya mengaku tidak ada kesulitan dalam membangun chemistry. Fakta unik diungkap oleh Salsha bahwa saat pertama kali proses pembacaan naskah bersama pemain lainnya, mereka dihadapkan berdua oleh sang sutradara. Setelah saling berhadapan, mereka diberi waktu untuk bertatapan sambil berputar. Hal ini sendiri berguna untuk meningkatkan chemistry antara para pemain.
Proses produksi film ‘Aku Lupa Aku Luka’ sudah berlangsung sejak tahun 2020 lalu dengan memakan waktu hampir 2 minggu. Satu minggu untuk pembacaan naskah dan satu minggu berikutnya untuk syuting. Keduanya juga menjelaskan, proses produksi sangat menaati protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan swab test yang dilakukan setiap 3 kali seminggu.
Kendati demikian, proses produksi yang berada di ruang luar tersebut banyak terkendala hujan. Karena saat itu memang sudah memasuki musim penghujan. Terkait gangguan mistis saat syuting, Junior dan Salsha kompak menjawab tidak ada gangguan tak kasatmata sama sekali.
Terkait tantangan saat syuting, Junior mengatakan bahwa dirinya harus lebih giat mempelajari ekspresi ketakutan, panik, kaget, dan banyak berlatih melalui kegiatan menonton film horor. Sementara bagi Salsha, tantangannya adalah ia diminta sang sutradara untuk tidak terlalu mendominasi proses syuting dan masih terlihat sedikit kaku karena telah lama tidak bermain film genre horor.
Secara keseluruhan, mereka sangat menikmati proses syuting film ‘Aku Lupa Aku Luka’. Para kru dan pemain beserta sutradara sangat baik dalam bekerja sama membangun suasana yang menyenangkan sehingga pemikiran negatif tidak menganggu mereka saat syuting.
Terakhir, Junior dan Salsha kompak memberikan pesan yang diambil dari film ini, yaitu jangan mudah mempercayai seseorang karena terkadang seseorang yang baik di depan belum tentu baik pula di belakang kita. Selain itu, film ini juga banyak mengajarkan keduanya untuk lebih dewasa menyikapi suatu hal dan tidak gegabah menghadapi suatu masalah.
Sebagai penutup, keduanya kompak mengingatkan Cilers untuk menonton film ini, “Oke Cilers! Jangan lupa saksikan film ‘Aku Lupa Aku Luka’ pada tanggal 8 Oktober 2021 hanya di KlikFilm! Selamat menonton!”
