Pada 1 Oktober, Cineverse berkesempatan untuk berbincang dengan dua pemain film ‘Aum!’, yakni Agnes Natasya dan Aksara Dena dalam episode ke-87 CineTalk.
Pada tanggal 30 September, Bioskop Online resmi merilis film orisinal berjudul ‘Aum!’. Menyusul penayangan perdananya, pada hari yang sama, film ini menjadi perbincangan nomor 1 di media sosial Twitter. Hal itu memperlihatkan adanya antusiasme terhadap film bergenre mockumentary ini.
Untuk itu, Cineverse mengadakan bincang bersama dua pemain film ‘Aum!’, yaitu Agnes Natasya dan Aksara Dena. Selain keduanya, film ini juga diperankan oleh Jefri Nichol dan Chicco Jerikho.
Perbincangan dimulai dengan Agnes Natasya yang mengungkapkan perasaannya ketika terpilih sebagai salah satu pemain film ‘Aum!’. Ia menyebutkan bahwa dirinya sangat senang dan merasa bersyukur bisa bergabung dalam film ini.
Kesempatan tersebut merupakan suatu tantangan sebab itu adalah debut pertamanya sebagai seorang pemain film. Agnes memperjelas, tantangan dalam mengambil peran di film ‘Aum!’ adalah karena kisah yang diangkat berlatar belakang kisah di tahun 1998, tahun ketika ia belum dilahirkan.
Agnes memulai karirnya sebagai seorang model yang sebenarnya sudah lama mengikuti beberapa casting film. Namun, ia belum juga mendapatkan kesempatan memperlihatkan bakat aktingnya. Saat dirinya tengah berada di Jakarta, tiba-tiba Agnes mendapatkan informasi bahwa ada sebuah casting film di Yogyakarta.
Saat itu, ia langsung diberitahu mengenai ciri-ciri karakter yang akan diperankannya. Agnes merasa karakter itu cocok untuknya meskipun ternyata cukup berbeda dengan dirinya di kehidupan sehari-hari.
Agnes Natasya berperan sebagai Linda Salim, seorang wanita yang berprofesi sebagai produser dari proyek yang sedang dibuat. Linda memiliki karakter yang supel, idealis, disiplin, to the point, dan karakter yang paling Agnes sukai dari Linda adalah ia merupakan seorang yang berpikiran kritis.
Dalam artian lebih lanjut, Linda merupakan sosok yang berani menyuarakan dengan lantang mana hal yang benar dan mana hal yang salah. Karakter Linda yang seperti itu terbentuk dari keluarganya yang memiliki prinsip “harus mampu menyuarakan”.
Karakter Linda memang memiliki banyak perberdaan dari diri Agnes, bahkan ia membutuhkan waktu sekitar satu minggu lebih untuk mendalami karakter tersebut. Bukan hanya melihat akting orang lain, Agnes juga sampai membutuhkan beberapa referensi video di tahun 1998 untuk bisa lebih mendalami perannya.
Beralih ke Aksara Dena atau yang akrab disapa Mas Dena. Dia berterima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendukung film ini, apalagi film ‘Aum!’ menjadi trending nomor 1 saat penayangan perdananya.
Mas Dena merasa masih banyak masyakarat Indonesia yang antusias pada film dengan genre yang jarang sekali diangkat. Film tersebut mengandung banyak pesan mendalam, utamanya untuk masyarakat di kehidupan zaman sekarang.
Setelah itu, ia memaparkan karakter yang diperankannya dan bagaimana sifatnya. Aksara Dena berperan sebagai Adam dan Bram Sanjaya. Adam memiliki sifat keras, cerdas, panas, bringas, dan ganas. Berkat kecerdasannya, ia berprofesi sebagai komandan intelijen.
Sementara itu, Bram merupakan seorang aktor yang sangat terkenal pada masa itu. Ia juga telah memiliki banyak anak didik dan berkarakter menyebalkan.
Masuk ke dalam jalan cerita, Agnes beralih menjelaskan tentang sekelompok mahasiswa dan aktivis yang berjuang untuk mengutarakan hak dan suara mereka melalui sebuah karya. Dalam hal ini adalah film. Di masa itu, tahun 1998, suara masyarakat dibungkam oleh para pemimpin.
Harapan melalui film tersebut, mereka dapat membantu mewakili suara rakyat. Mas Dena menambahkan bahwa film ini persis dengan keadaan masyarakat masa kini. Contohnya, harga-harga kebutuhan yang naik, anak-anak masih belum mendapatkan pendidikan yang layak, dan sebuah perjuangan yang harus dilanjutkan oleh masyarakat.
Agnes dan Mas Dena juga mengungkapkan hal yang membuat film ‘Aum!’ berbeda dengan film lain. Meskipun dijelaskan bahwa film ini bergenre drama petualangan, namun di dalamnya dibumbui dengan aksi thriller hingga komedi. Selain itu, disebutkan bahwa film ini bergenre mokumentary, di mana tidak ada batasan untuk menjelaskan genre film tersebut.
Secara garis besar, ‘Aum!’ berbeda dengan film-film lain karena ia memanfaatkan genre yang jarang digunakan dan diangkatnya isu-isu yang belum pernah ada sebelumnya. Meskipun tidak menggambarkan kejadian besar pada tragedi 1998, film ini berusaha membawa kita pada cerita pinggiran di balik peristiwa tersebut.
Sebagai penutup, Mas Dena mengingatkan, kita untuk wajib menonton film ‘Aum!’, setidaknya sekali seumur hidup sebagai warga negara Indonesia.
Dengan begitu untuk Cilers, pastikan kamu menonton film ini secara resmi di layanan streaming Bioskop Online, ya!