Teaser poster Bila Esok Ibu Tiada tampilkan seorang ibu yang dipeluk oleh keempat anaknya.
Hai, Cilers!
Setelah merilis film horor berjudul Thaghut, kini LEO Pictures tengah bersiap merilis film terbarunya yang mengambil genre drama dengan judul Bila Esok Ibu Tiada. Film tersebut akan dibintangi dua artis senior, yakni Christine Hakim dan Slamet Rahardjo.
Bila Esok Ibu Tiada merupakan adapatasi dari novel berjudul sama karya Nagiga Nur Ayati. Film ini disutradarai oleh Rudi Soedjarwo yang sudah terkenal akan karya-karyanya, seperti Ada Apa Dengan Cinta?, 5 Elang, Mendadak Dangdut, Primbon, dan Sayap-Sayap Patah.
Christine Hakim berperan sebagai seorang ibu yang menjadi sentral dari cerita. Aktris senior ini akan beradu akting dengan Slamet Rahardjo, yang memerankan suaminya.
Pemeran lainnya yang terlibat, di antaranya ada Adinia Wirasti, Fedi Nuril, Amanda Manopo, Yasmin Napper, Hana Saraswati, Immanuel Caesar Hito, Baim Wong, dan Nunu Datau.
Teaser poster yang dirilis menampilkan suasana emosional dengan visual yang menggambarkan kehangatan keluarga dan dilema yang akan dihadapi para karakternya.
Film ini menggambarkan kisah menyentuh tentang Ibu dan anak, dengan tagline #RayakanSelagiAda, yang mengajak setiap anak untuk menghargai kehadiran Ibu selagi masih bersama mereka.
Film Bila Esok Ibu Tiada dijadwalkan tayang di bioskop pada 14 November.
Dalam acara showcase yang diadakan oleh LEO Pictures pada Juli lalu, Agung Saputra, selaku produser, mengungkapkan perasaannya mengenai produksi film Bila Esok Ibu Tiada.
“Saya merasa beruntung sekali bekerja sama dengan tim Bila Esok Ibu Tiada, karena mereka memberikan effort yang sangat luar biasa.”
“Memberikan kerja keras reading berhari-hari, ikut nulis script dan ikut ngasih masukan. Jadi ini satu karya yang sangat dinanti,”
“Jangan lupa siapin tissue karena pasti akan berlinang air mata,” lanjutnya.
Bila Esok Ibu Tiada mengisahkan kehidupan emosional sebuah keluarga dengan empat anak yang sangat bergantung pada ibu mereka.
Sang ibu selalu memberikan yang terbaik dan sepenuhnya mendedikasikan diri untuk menjaga anak-anaknya. Namun, suatu hari, terjadi tragedi yang membuat keempat anaknya harus menghadapi kehilangan besar.
Keempat saudara itu harus saling mendukung dan menemukan kekuatan bersama untuk menghadapi kenyataan pahit.
Mampukah mereka bertahan dan menjalani hidup setelah kehilangan ibu yang selama ini menjadi pilar keluarga mereka?