Setelah ‘The Tinder Swindler’ rilis di Netflix pada 2 Februari lalu, film dokumenter tersebut viral diperbincangkan hingga membuat manajer utama Tinder membekukan akun Simon Leviev agar tak berulah lagi.
Hai Cilers! Film dokumenter original Netflix yang telah tayang ini viral dibicarakan oleh netizen di seluruh dunia melalui akun media sosial mereka. Alasan utamanya karena mereka turut merasa geram dengan aksi penipuan yang dilakukan oleh Simon Leviev kepada para wanita yang dikenalnya melalui aplikasi Tinder.
‘The Tinder Swindler‘ merupakan film dokumenter Netflix yang disutradarai oleh Felicity Morris. Kisah yang mengungkapkan kebenaran tentang salah satu penipu profesional asal Israel, Simon Leviev (nama asli Shimon Hayut). Ia berpura-pura menjadi seorang miliarder untuk menipu banyak wanita demi meraup keuntungan.
Setelah film ini viral banyak aksi kecaman yang ditunjukkan kepada Simon Leviev atas perbuatannya yang sangat merugikan tersebut, berikut kami rangkum sejumlah fakta menarik setelah viralnya film dokumenter ‘The Tinder Swindler’!
1. Akun Tinder Simon Leviev Diblokir
Ketikafilm dokumenter ini rilis, kenyataannya Simon Leviev masih aktif bermain di aplikasi Tinder. Bahkan tetap eksis bermain instagram dengan jumlah pengikut yang banyak. Namun kini, akun Tinder Simon Leviev telah diblokir dan dipastikan tidak aktif lagi untuk jangka waktu yang lama.
“Kami telah melakukan penyelidikan internal dan dapat dikonfirmasikan bahwa Simon Leviev sudah tidak aktif lagi di Tinder,” kata manajemen Tinder dalam sebuah wawancara bersama Variety.
2. Janjikan penjelasan lewat Instagram dalam beberapa hari ke depan
Nama Simon Leviev menjadi sorotan di dunia maya setelah dirinya dituding sebagai penipu dan ‘crazy rich’ palsu dalam film dokumenter ‘The Tinder Swindler’. Setelah viral, pria yang mengaku berasal dari Israel itu memberi tanggapan lewat Instagram Story.
“Terima kasih semuanya atas dukungannya. Saya akan membagikan kisah dari sisi saya dalam beberapa hari ke depan begitu saya sudah menentukan cara paling baik dan terhormat untuk memberitahukannya, baik dari pihak-pihak yang terlibat dan diri saya sendiri. Sampai saat itu tiba, mohon jaga hati dan pikiran tetap terbuka,” tulisnya lewat akun @simon_leviev_official.
Simon Leviev menerima banyak hujatan lewat kolom komentar postingannya setelah film dokumenter ini viral diperbincangkan. Namun, akun instagramnya kini sudah tidak bisa ditemukan lagi dan justru terdapat banyak sekali akun palsu yang mengatasnamakan Simon Leviev.
3. Simon Leviev memulai penipuannya sejak usia 20 Tahun
Semakin lama informasi mengenai Simon Leviev mulai terkuak satu persatu, menurut salah satu berita lokal di Israel, dirinya sudah mulai melakukan penipuan ketika menginjak usia 20 tahun dengan mencuri cek dari tempat ia bekerja.
Saat itu Simon Leviev bekerja sebagai babysitter untuk seorang anak lelaki berusia 4 tahun dan juga membantu memperbaiki jika ada barang yang rusak. Setelah beberapa waktu bekerja di sana, ia mulai mencuri uang dan menggunakannya untuk pelatihan mengemudi pesawat serta membeli sebuah mobil.
4. Lev Leviev Mengajukan Keluhan Terhadap Simon
Lev Leviev merupakan seorang pengusaha Israel sekaligus CEO LLD Diamonds yang namanya disebut-sebut sebagai sosok ayah dari Simon Leviev dai film ‘The Tinder Swindler’. Setelah filmnya viral, ia mengajukan keluhan terhadap Simon, yang berpura-pura menjadi putranya.
Pria yang dikenal sebagai “raja berlian” itu mengajukan pengaduan terhadap penipu tersebut ke polisi Israel karena kebohongannya merusak reputasi perusahaan. CEO menjelaskan bahwa Simon tidak memiliki hubungan dengan keluarga Leviev.
Simon Leviev juga sempat membantah tudingan yang mengatakan jika ia berbohong dan mengaku sebagai putra dari Lev Leviev, ia mengungkapkan jika dirinya hanya mengganti namanya saja tanpa punya maksud terselubung. Asumsi tentang nama belakangnya hanya diciptakan oleh orang lain, bukan dirinya dan tentu itu bukan salahnya.
5. Podcast tentang ‘The Tinder Swindler’ sedang direncanakan
Film dokumenter ‘The Tinder Swindler’ disutradarai oleh Felicity Morris, produser yang sama yang juga terlibat dalam pengerjaan mini-seri TV ‘Don’t F**k with Cats: Hunting an Internet Killer’.
Ia mengatakan jika masih banyak informasi yang belum diungkapkan di film dokumenter tersebut. Jadi, untuk melanjutkan kisah yang belum usai ia kembali mengerjakan proses produksi ‘The Tinder Swindler’ yang beralih menjadi acara podcast dan direncanakan akan dirilis pada 9 Februari 2022.
6. Ketiga korban memulai penggalangan dana di Go Fund Me

Ketiga korban yang ditampilkan dalam film dokumenter tersebut yakni, Pernilla Sjöholm, Cecilie Fjellhøy, Ayleen Charlotte, memulai penggalangan dana di GoFundMe untuk mengumpulkan uang dan membayarkan hutang-hutang pada bank.
Para wanita itu menceritakan bahwa banyak orang yang tertarik untuk membantu mereka dalam melunasi hutang tersebut, jadi mereka memulai penggalangan dana yang sekarang memiliki lebih dari £31K.
7. Cecilie Fjellhøy mendorong para korban kejahatan penipuan untuk berani berbicara tentang pengalaman mereka
Salah satu korban Simon Leviev, Cecilie Fjellhøy, mengatakan bahwa hal terbaik yang dapat dilakukan oleh seseorang yang berada dalam posisi yang sama adalah dengan berbagi pengalaman. Tujuannya untuk mengurangi beban pikiran dan saling membantu satu sama lain.
Jangan pernah merasa takut untuk membicarakannya atau bahkan melaporkan insiden semacam itu. Tidak ada yang akan mendapat manfaat dari situasi ini jika sang korban tetap menyimpan segalanya untuk diri mereka sendiri dan hidup dengan perasaan menyesal yang dalam.
Dengan hadirnya film dokumenter ‘The Tinder Swindler’ serta beragam dampak yang terjadi di baliknya, semoga bisa membuat Cilers lebih berhati-hati terhadap orang yang baru dikenal.