Film action garapan Visinema Pictures, ‘Ben & Jody’ segera tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai kamis minggu depan, 27 Januari 2022.
Disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko, film pertama Visinema di 2022 ini mengambil pendekatan berbeda dari 2 film sebelumnya dengan beralih genre menjadi action.
Jika dalam film ‘Filosofi Kopi’ kita disuguhkan bagaimana Ben dan Jody menghadapi konflik dalam kedai kopi mereka, dalam ‘Ben & Jody’ hubungan persahabatan mereka diuji kembali dengan menampilkan sebuah konflik yang lebih besar.
Masih diperankan oleh Chicco Jerikho sebagai Ben dan Rio Dewanto sebagai Jody, kali ini dikisahkah kedua karakter tersebut akan berhadapan dengan situasi antara hidup dan mati yang tak pernah mereka bayangkan. Di mana mereka berdua, akan berhadapan dengan gerombolan pembalak liar pimpinan Aa Tubir (Yayan Ruhian).
Film ini, bukan hanya sekedar film dengan adegan berantem saja. Chicco Jerikho, pemain sekaligus produser dalam film ini, mengatakan bahwa ‘Ben & Jody’ adalah film full action.
“Jadi maksud action di film ini bukan sekadar adegan berantem ya. Ini adalah film full action. Kami punya adegan berantem, tembak tembakan, sampai kejar-kejaran mobil pun ada. Terlebih dramanya kuat Paket lengkap kalau saya bisa bilang.” Ungkap Chicco Jerikho yang menghadiri press screening pada Selasa (18/01).
Menambahkan komentar. Chicco, antagonis utama dan fighting choreographer film ‘Ben & Jody’, Yayan Ruhian, mengatakan untuk pengambilan adegan final fight-nya, ia dan tim menghabiskan waktu kurang lebih hingga 10 hari.
“Kalau berbicara adegan, ya tentu semuanya menantang. Namun kalau bisa memilih tentu saya akan memilih adegan terakhir filmnya. Dimana saya (Aa Tubir), dihadapkan langsung dengan 2 perempuan kuat yang diperankan oleh Hana (Rinjani) dan Aghniny (Tambora).” Kata Kang Yayan.
Selanjutnya, Yayan Ruhian mengatakan bahwa ia dan tim terlebih dahulu memahami setiap karakter di film sebelum menyiapkan koreo dalam aksi pertarungannya dalam film. Hal ini dilakukan karena setiap karakter dari film ‘Ben & Jody’ memiliki dasar atau gaya bertarung yang unik.
“Sebelum membuat koreo, tentu saya dan tim harus memahami karakter terlebih dulu. Kenapa? Karena setiap karakter atau tokoh di film ini akan memiliki gaya bertarung yang berbeda. Contohnya seperti Ben yang besar di kampung dan Jody yang berasal dari köta, tentu akan berbeda gaya bertarungnya.”
Adegan final fight yang dikerjakan selama hampir 10 hari tersebut berhasil mendapat sambutan yang meriah ketika press screening berkat usaha Kang Yayan dan tim dalam memaksimalkan adegan yang ada. Disuguhi adegan aksi yang intens dan padat, mata para penonton seakan tidak bisa lepas dari layar, dan menyaksikan dengan perasaan yang tegang.
Syuting film yang dilakukan pada bulan Desember tahun 2020 ini, menghabiskan waktu satu setengah bulan. Dilakukan di tengah hutan, para tim produksi dan pemain menggunakan bubble untuk menghindari keluar masuknya orang-orang demi menghindari penyebaran virus COVID-19. Dengan hal ini pula, Angga Dwimas Sasongko, sebagai sutradara, mengatakan bahwa kedekatan para pemain juga terjalin dengan erat.
Segera rilis pada 27 Januari 2022, film ‘Ben & Jody’ dibintangi aktor dan aktris berbakat. Berikut daftar lengkap pemerannya:
- Chicco Jerikho sebagai Ben
- Rio Dewanto sebagai Jody
- Hana Malasan sebagai Rinjani
- Aghniny Haque sebagai Tambora
- Ruth Marini sebagai Mak Lis
- Muzakki Ramdhan sebagai Musang
- Reza Hilman sebagai Jago
- Yayu Unru sebagai Pak Hamid
- Arswendy Bening Swara sebagai Pak Hasan
- Yayan Ruhian sebagai Aa Tubir
- Bebeto Leutualy sebagai Encek
- Ari Lesmana sebagai Gele
- Fariz Alfarazi sebagai Getem
- Ricky Saldian sebagai Pencor
- Luna Maya sebagai Tara
- Muhammad Aga sebagai Aga
- Aufa Dien Assagaf sebagai Aldy