Libur lebaran sudah berakhir. Itu berarti saatnya kita memasuki paruh kedua dari kalender film summer blockbuster. Tidak kalah dengan paruh pertama, paruh kedua tahun ini juga memiliki banyak judul film menarik. Salah satunya adalah Soldado, sekuel dari Sicario (2015) yang sukses mendatangkan kengerian dari perselisihan hebat di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko.
Tidak seperti film pertama, Soldado rilis tepat di pertengahan kalender summer blockbuster. Jadwal tersebut menandakan kalau film arahan sutradara Stefano Sollima ini sangat percaya diri sehingga mereka berani bersaing dengan film-film besar yang lain. Atau, bisa jadi Soldado akan lebih menghibur lewat adegan aksi dan tembak-tembakan yang lebih gila dan brutal dibanding film pertama yang cenderung mengedepankan penuansaan yang lebih gelap dan intens. Sicario with steroids. Ten times more severe than its predecessor.
Kemudian, Soldado masih diperkuat oleh dua bintang utamanya yaitu Josh Brolin dan Benicio Del Toro. Khusus Benicio, karakternya di Sicario begitu menarik perhatian, bahkan menjadi karakter terfavorit di film. Dengan sifat yang terlihat kalem, Alejandro Gillick sesungguhnya adalah seorang pembunuh yang sangat misterius dan penuh dendam. Kita semua bisa melihatnya dengan jelas ketika dia menghampiri kemudian menghabisi keluarga Fausto Alarcon di akhir film pertama.
Dengan semakin meningginya tensi di perbatasan dan juga dendam kesumat yang masih ia simpan, jadi penasaran seperti apa karakter Alejandro Gillick ditampilkan di film kedua. Terkait dengan hal itu, Benicio sendiri coba untuk memberikan sneak peek lewat sebuah in-depth interview bersama majalah Empire. Pada kesempatan tersebut aktor berusia 51 tahun ini berbicara mengenai tokoh Alejandro sehingga kita bisa mengetahui perkembangan karakternya.
Kedalaman Karakter
Hal pertama yang langsung menyita perhatian Benicio ketika membaca skrip Soldado adalah kedalaman karakter dari Alejandro. Lewat naskah yang masih ditulis oleh Taylor Sheridan (Wind River, Hell or High Water), Soldado memang akan lebih keras dari yang sebelumnya. Tapi, di saat yang bersamaaan Taylor juga tidak lupa untuk menggali tokohnya lebih dalam. Benicio berkata bahwa penulisan ini sangat bagus dan emosional sehingga akan timbul kepedulian ketika penonton mencoba menginterpretasi karakter ini. Sedikit bocoran, arahan mengenai bagaimana Alejandro ditampilkan di film kedua tentu tidak akan jauh dari pengalaman yang ia dapatkan di Sicario. Laki-laki ini seperti dihadapkan pada keadaan yang tidak jauh berbeda, dan ia harus segera membuat keputusan dengan cepat.
Non-binary Character
Untuk film ini, Taylor Sheridan berkata bahwa ia ingin mengarahkan Soldado dengan cara yang berbeda. Ia menginginkan film ini bisa memberikan insight baru terhadap dua sisi yang kerap berselisih. Tidak sesimpel yang satu baik dan yang satu jahat. Moralitasnya tidak hitam-putih, yang mana pas sekali dengan pendekatan yang disukai oleh Benicio. Lewat pendekatan seperti itu, ia dapat mengeksplorasi karakternya lebih luas di ‘grey area’, sebuah area dimana ia biasa bertindak dalam menghadapi permasalahan pelik. Uniknya, karakter-karakter yang sebelumnya diperankan Benicio juga banyak yang berangkat dari prinsip tersebut. Mereka bermain dengan aturan mereka sendiri. Kepada Empire, Benicio berkata bahwa di dalam sebuah cerita terdapat sisi yang jumlahnya tidak dapat diprediksi. Maka dari itu, karakternya berpeluang untuk mengeksplorasi sisi-sisi yang ada. Di wawancara tersebut Benicio juga mengatakan bahwa ia tidak menyukai karakter ber-stereotipe. Menurutnya manusia adalah makhluk yang rumit dan untuk menemukan sebuah kebenaran, akan lebih menarik jika terdapat kontradiksi di dalamnya. “Kembali kepada tokoh Alejandro, apakah ia orang baik karena ia berbuat baik? Saya tidak terlalu yakin dengan hal itu”, ungkapnya secara jelas.
Pengalaman dan Riset
Benicio mengaku kalau ia sempat merasa letih ketika menjalani proses syuting Soldado. Untungnya, ia juga memiliki pengalaman berlimpah sehingga hal tersebut kurang lebih membantunya dalam menyelesaikan tugas syuting sekaligus tetap memberikan penampilan terbaik sebagai Alejandro Gillick. Berbicara mengenai kaitan antara performa yang ditopang oleh pengalaman, Benicio juga sangat terbantu. Aktor asal Puerto Riko ini sebelumnya terkenal lewat film-film yang berada di area yang sama dengan Soldado atau Sicario yaitu dunia kartel dan terorisme. Benicio pernah berperan sebagai Pablo Escobar di film “Escobar: Paradise Lost”, sebagai Che Guevara di “Che”, dan Dokter Gonzo di “Fears and Loathing in Las Vegas”. Benicio juga memiliki banyak teman yang bekerja di DEA dan yang menjadi mantan penegak hukum, sehingga risetnya untuk makin mendalami karakter Alejandro Gillick semakin mantap.
Film Sicario: Day of the Soldado dijadwalkan mulai rilis tanggal 29 Juni 2018.