Benarkah Vin Diesel Memulai Karirnya Sebagai Sutradara

Sebelum dikenal sebagai aktor laga, Diesel sempat membuat Strays dan Multi-Facial

vin diesel

© Jake Michaels for New York Times

Vin Diesel adalah salah satu aktor yang paling dikenal sebagai Dominic Toretto dalam waralaba The fast and Furious.

Ia juga dikenal dalam perannya lewat The Chronicles of Riddick. Aktor yang selalu tampil berkepala plontos ini juga akan kembali tampil dalam seri terbaru Fast and Furious, Fast X.

Tapi jauh sebelum hal itu terjadi, Vin Diesel hanyalah salah satu aktor dari sekian ribuan aktor lainnya yang berjuang untuk mendapatkan tempat di kancah perfilman Hollywood. Diesel berjuang layaknya aktor-aktor pemula lainnya dari satu audisi ke audisi lainnya untuk mendapatkan peran.

Vin Diesel tampil dalam film Awakenings (1990) dalam peran cameo tanpa nama, meski pada akhirnya film itu mendapat nominasi sebagai Film Terbaik Academy Award ke-63. Film yang dibintangi oleh Robert de Niro dan almarhum Robin Williams tersebut tidak memberikan pengaruh banyak bagi perkembangan karirnya.

Setelah 5 tahun merintis karir sebagai aktor, itulah satu-satunya peran aktingnya. Ketika menjadi jelas bahwa lebih banyak peluang tidak akan datang, Diesel memutuskan untuk mengambil inisiatif dan menciptakan peluangnya sendiri.

Setelah bertahun-tahun kecewa di Los Angeles, Diesel dipaksa kembali ke kampung halamannya di New York City. Sesampainya di sana, ibunya memberikan sebuah buku berjudul Feature Films at Used Car Price karya Rick Schmidt, buku panduan tentang pembuatan film indie.

Terinspirasi oleh buku itu, Diesel memutuskan untuk membuat sebuah film pendek. Maka lahirlah “Multi-Facial”, sebuah film pendek yang Diesel buat berdasarkan kesulitannya menjadi aktor.

Film itu dibuat hanya dalam beberapa hari dengan anggaran hanya sebesar $3000 saja, berdurasi 21 menit, kisahnya mengikuti Mike (Vin Diesel), seorang aktor pemula yang berjuang dari satu adisi ke adusi berikutnya sambil terus berharap untuk mewujudkan mimpinya mendapatkan tempat di Hollywood.

Pada akhirnya, Multi-Facial mendapatkan perhatian dalam penayangan perdananya di Anthology Film Archieves di Manhattan. Kesuksesannya itu membuatnya mendapatkan tempat dalam Festival Film Cannes dan meski  tidak mendapat pengharagaan apa pun, Diesel menndapatkan semangatnya kembali untuk kembali ke Hollywood.

Diesel kemudian kembali lagi ke Los Angeles, untuk mencari uang agar proyek filmnya yang ke-2 dapat terwujud. Diesel menghabiskan hari-harinya bekerja diantara sebagai telemarketer dan setelah mendapat cukup uang, Diesel kembali ke New York untuk membuat “Strays”.

Film ke-2 Diesel yang adalah film indie beranggaran rendah. Sampai pada suatu ketika, Diesel mendapat telepon dari salah satu sutradara terkenal, Steven Spielberg. Sutradara itu terkesan dengan penampilan Diesel dalam Multi-Facial dan kemudian mengajaknya untuk tampil dalam salah satu filmnya, Saving Private Ryan.

Vin Diesel kemudian diajak bertemu dengan Spielberg di lokasi syuting film Amistad untuk membahas film tersebut dan setelah menyetujuinya, Diesel terbang ke Inggris untuk mrengikuti kamp pelatihan untuk dilatih sebagai prajurit.

Meski pun memiliki waktu tayang yang terbatas dalam film itu, berkat perannya sebagai prajurit Adrian Caparzo-lah yang memulai perjalanan karir yang bernama Sali Mark Sinclair ini terus berkembang sampai sekarang ini. Dua puluh enam tahun sejak dirilisnya Strays di tahun 1997, Vin Diesel hanya pernah menyutradarai satu kali untuk film pendek Fast and Furious Los Bandoleros. Dan tidak menutup kemungkinan Diesel suatu nanti akan kembali duduk sebagai sutradara.

Exit mobile version