Terlepas sebelumnya kita fanboy grup band asal Inggris Queen atau bukan sama sekali, sangat dipastikan kita semua suka banget dengan film biopik live-action grup ini yang dirilis di tahun 2018 lalu, Bohemian Rhapsody.
Tak mengherankan. Pasalnya baik secara naskah maupun akting (terutama Rami Malek sebagai Freddie Mercury), sangatlah memukau. Lebih memukau lagi ketika kita mengetahui bahwa proses pembuatan film yang disutradarai oleh Bryan Singer (X-Men) ini, kerap mengalami berbagai benturan sana-sini.
Dan salah satu benturan terbesarnya adalah ketika Singer dipecat di tengah-tengah penggarapan. Padahal kala itu, proses syutingnya hampir selesai. Alhasil kala itu, posisi Singer digantikan oleh Dexter Fletcher (Eddie the Eagle).
Tapi sekali lagi terlepas benturan-benturan tersebut, toh Bohemian Rhapsody sukses besar. Lebih jauhnya, memberikan piala Oscar aktor terbaik bagi Malek. Melihat kesuksesan ini, tak mengherankan jika banyak fans yang lantas menginginkan agar film ini diproduksi sekuelnya.
Namun terlepas keinginan tersebut, tak dipungkiri bahwa secara logika hal tersebut agak mustahil untuk direalisasikan. Pasalnya secara garis besar, seluruh kisah biografi Freddie beserta band-nya telah dikisahkan semua (terutama ketika konser Live Aid).
Akan tetapi, sama hal-nya seperti fans, pemeran drummer Queen, Roger Taylor, Ben Hardy, juga percaya kalau Bohemian Rhapsody sangat bisa dan masuk akal untuk dibuatkan sekuelnya.
Seperti yang dilansir dari wawancaranya dengan NME beberapa hari lalu, aktor yang juga memerankan mutant X-Men, Archangel di X-Men: Apocalypse (2016) tersebut, mengungkapkan kalau rumor sekuel tersebut bisa saja direalisasikan.
Pasalnya menurutnya (dan seperti kita ketahui juga), film Bohemian Rhapsody hanya mencakup era tahun 1970-1985. Sedangkan kisah Freddie bersama Queen baru benar-benar berakhir di tahun 1991.
Dengan kata lain, masih ada sisa 6 tahun lagi yang masih bisa diceritakan oleh sekuelnya. Dan Hardy mengatakan kalau memang, sekuel “angan-angan” Bohemian Rhapsody tersebut nanti bisa terealisasikan, maka ia sangat siap untuk kembali memerankan Taylor.
Oke, kita kesampingkan dulu logika film pertamanya dan juga keinginan Hardy ini. Dan apabila kita kesampingkan dua hal tersebut, sebenarnya memang bisa saja sekuel yang berfokus pada periode super akhir Freddie ini dibuat.
Bahkan apabila direalisasikan, dijamin sekuelnya akan terasa sangat dark lagi emosional.
Maklumlah, periode 1986 hingga menjelang kematiannya, benar-benar kondisi yang super pahit-manis bagi grup ini. Terlebih jika kita pernah mendengar kisah real-life penurunan kondisi Freddie dari tahun ke tahunnya.
Namun apakah menurut Chillers, kita memang perlu untuk menyaksikan sekuel Bohemian Rhapsody-nya? Bagaimana nih menurutmu?