Bayu Skak Jadi Sutradara Sekaligus Aktor di ‘Lara Ati’

‘Lara Ati’ merupakan film perdana dari Bayu Skak yang berperan sebagai sutradara tunggal, setelah sebelumnya berkolaborasi dengan sutradara Fajar Nugros dalam film trilogi ‘Yowis Ben’

 

Aktor keturunan Jawa, Bayu Skak, melebarkan sayapnya ke ranah sutradara dengan serius. Jika dalam film trilogi ‘Yowis Ben’, ia berkolaborasi bersama sutradara Fajar Nugros untuk mengarahkan film tentang anak band tersebut.

Kali ini dalam film terbarunya yang berjudul ‘Lara Ati’, Bayu Skak tak hanya berperan sebagai karakter utama dan sutradara tunggal saja, akan tetapi dirinya juga ikut terlibat dalam penulisan naskah skenario secara penuh tanpa campur tangan dari penulis lainnya.

Film bergenre komedi-drama ini akan menggunakan Bahasa Jawa sebagai pondasi utama dalam dialog yang ditampilkan. Beberapa deretan pemain dan cameo juga akan hadir dan berperan di film ini, termasuk nama-nama legenda dunia seni Jawa Timur.

Selain dirilis melalui kanal resminya Bayu Skak, official teaser pertama dari film ‘Lara Ati’ juga dipublish melalui akun instagram resmi BASE Entertainment, sebagai salah satu rumah produksi yang menaungi film ini.

Dalam narasi yang tersedia dirilisan video teaser resmi ‘Lara Ati’ yang ada dikanal YouTube Bayu Skak, ia menyampaikan juga tentang harapan untuk orang-orang yang sedang bertumbuh dan berproses menjadi dewasa dengan beragam tantangan yang selalu datang.

‘Lara Ati’ mengisahkan tentang dua orang sahabat bernama Joko (Bayu Skak) dan Ayu (Tatjana Saphira), yang sedang berada dalam situasi hubungan romansa yang sama-sama pahit. Joko dan Ayu, sedang merasa jika hati mereka terluka dan bimbang atas perlakuan dan tindakan pasangan mereka.

Joko merupakan seorang karyawan muda yang berprofesi sebagai akuntan. Ia harus kehilangan pacarnya, dan menyandang status jomblo secara sepihak karena kisah asmaranya yang harus diputuskan secara sepihak tanpa meminta persetujuan darinya.

Padahal Joko adalah pemuda yang selalu mengutamakan kepentingan orang yang ia sayang, jika dibandingkan dengan dirinya sendiri. Karena tiap orang memiliki urusan yang penting, hingga Joko lupa jika dirinya sendiri memiliki tujuan untuk hidup selain membantu orang lain.

Di sisi lain, Ayu juga memiliki kisah asmara yang tak jauh beda dengan Joko. Setiap wanita pasti tidak tahan dengan yang namanya ‘digantug’ tanpa kepastian yang jelas dari pasangannya. Semua itu bermula ketika sang kekasih berpamitan untuk pindah ke Surabaya, sedangkan status mereka masih berpacaran.

Namun, sebagai seorang pacar Ayu tidak pernah mendapatkan kabar terbaru dari sang kekasih, baik dari situasi yang sedang terjadi maupun yang sudah berlalu. Ayu merasa digantungkan, sebab dirinya tak bisa membuka hati untuk orang lain karena statusnya masih terikat.

Berada dalam kebimbangan antara mencari jalan hidup baru, atau menunggu kepastian dari sang kekasih, membuat kedua sahabat itu saling bekerja sama untuk mendapatkan kembali perhatian kekasih mereka.

Joko yang membutuhkan kejelasan dari berakhirnya hubungannya dan sang pacar, sedangkan Ayu butuh kejelasan tentang perasaanya, yang mana asmaranya dengan kekasih harus putus atau terus. Lantas, apakah upaya yang dilakukan oleh Joko dan Ayu akan berjalan sesuai dengan rencana mereka?

Exit mobile version