‘Naga Naga Naga’ merupakan film drama Indonesia yang disutradarai oleh Deddy Mizwar dengan penulis skenario Wiraputra Basri. Film ini baru tayang kemarin, tepatnya tanggal 16 Juni di bioskop seluruh Indonesia.
Aktor senior Deddy Mizwar, membuktikan bahwa usia bukan menjadi suatu halangan untuk terus menghasilkan karya. Kali ini, melanjuti kisah yang sebelumnya ada dalam film ‘Naga Bonar’, dibawah naungan rumah produksi MD Pictures dan Citra Sinema, ‘Naga Naga Naga’ resmi rilis di bioskop pada 16 Juni kemarin.
Film dengan genre komedi drama tersebut turut dibintangi Deddy Mizwar sebagai Naga, Cut Beby Tshabina sebagai Monaga, dan Tora Sudiro sebagai Bonaga. Ketiganya merupakan keturunan Batak yang mewarisi marga ‘Naga’.
Film ini adalah sekuel dari film ‘Naga Bonar Jadi 2’ yang ditayangkan pada tahun 2017 dengan tiket penjualan paling laris yakni berjumlah 2,4 juta penonton. Membawa suasana baru, ‘Naga Naga Naga’ mengambil isu krisis pendidikan dengan sudut pandang anak-anak jalanan yang mengamen dan putus sekolah.
‘Naga Naga Naga’ mengisahkan tentang pasangan suami istri bernama Bonaga (Tora Sudiro) dan Monita (Wulan Guritno) yang sedang menikmati masa-masa kesuksesan mereka.
Hidup dengan serba ada dan latar belakang pendidikan yang bagus, membuat mereka menginginkan hal yang sama kepada putri satu-satunya, Monaga (Beby Tshabina).
Namun, keinginan tersebut harus pupus ketika mengetahui bahwa Monaga lagi dan lagi harus dikeluarkan oleh pihak sekolah akibat perilaku dan sikapnya yang sering membuat onar. Akibat masalah ini juga, kakeknya yang bernama Naga (Deddy Mizwar) pun akhirnya harus terlibat dalam masalah tersebut.
Disaat menghadapi masalah sekolah yang tidak ada yang mau menerimanya, Monaga dan Naga bertemu dengan seorang anak jalanan bernama Nira (Zsa Zsa Utari) yang ternyata harus putus sekolah akibat tidak punya biaya.
Setelah pertemuan tersebut, Monaga menjadi bersemangat untuk sekolah, karena dirinya tergerak untuk membantu Nira dan teman-temannya yang putus sekolah juga. Caranya, ia harus mengumpulkan murid-murid untuk bersekolah disebuah sekolah terbengkalai dan dijadikan sebagai kandang kambing.
Tekad yang kuat untuk belajar, membuat Monaga dan Kakeknya berusaha memberikan yang terbaik untuk tetap mempertahankan sekolah tersebut.
Akan tetapi, rencana tersebut kemudian diketahui oleh ibunya Monaga, Monita, yang ternyata menentang rencana tersebut, karena tidak ingin anaknya sekolah di sekolah yang tidak terawat bahkan terbengkalai.
Lantas, bagaimana usaha Monaga serta Kakeknya meyakinkan Monita? Apakah mereka juga bisa mempertahankan kepercayaan Nira dan teman-temannya untuk tetap bersekolah alih-alih mengamen di jalanan?
Temukan jawabannya di bioskop kesayangan kalian, jangan sampai melewatkannya, ya Cilers!