Bagaimana ‘The Tragedy of Macbeth’ di Belakang Layar?

Sebelum hadir di Apple TV, film ini pernah ditayangkan secara perdana dan terbatas di Festival Film New York 25 Desember 2021 lalu.

 

Setelah menghadirkan ‘The Tragedy of Macbeth A24’ di aplikasi streaming Apple TV+ pada 14 Januari 2022 kemarin, kini Apple TV+ juga menghadirkan tayangan di belakang layar dengan para pemain dan kru kreatifnya, termasuk Denzel Washington (Macbeth) dan Frances McDormand (Lady Macbeth).

Mereka berdiskusi mengenai proses pembuatan ‘The Tragedy of Macbeth’ dengan kru lainnya. Dengan campur tangan Stefan Dechant, Coen, dan sinematografer Bruno Debonel, mereka membicarakan ide ini hampir satu tahun lamanya.

Film ini disutradarai oleh Joel Coen dengan gaya visual yang unik.

Saat akan memulai produksi, Ellen Chenoweth, sutradara casting sulit mencari aktor yang pas untuk dapat menjadi lawan main Frances McDormand. Ia hanya memiliki pilihan terbatas yang mampu melawan McDormand dalam akting.

Ketika Denzel Washington hadir dan menyatakan keinginannya untuk bergabung, Chenoweth merasa itu bagian dari keajaiban. Karena Denzel adalah bintang besar yang dilatih secara klasik.

Tidak hanya McDormand dan Washington, film ini juga memiliki pemeran yang hebat seperti Corey Hawkins sebagai MacDuff dan Brendan Gleeson sebagai King Duncan.

Komposer film, Carter Burwel mengatakan bahwa film ini tidak terjadi di tempat fisik, melainkan terjadi dalam benak para karakter film, realitas psikologis.

Mary Zophres, seorang perancang kostum merancang keseluruhan nuansa film dengan warna monokrom yang jelas, geometris, dan arsitektural.

Bruno Delbonner, direktur fotografi film itu menyatakan bahwa nuansa itu memungkinkan para aktor di lokasi menangkap perasaan yang meliputi film tersebut. Terutama pada kesan abstrak film yang digambarkan secara sempurna dengan warna hitam dan putih.

Decant menjadikan rumah tua yang dibangun pada tahun 1948 sebagai patokan abstraksi yang akan mereka dapatkan. Rumah itu bekas mendiang arsitek, yang sekarang berstatus sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.

Penonton dibawa masuk ke dalam kastil luar biasa yang dipahat dari cahaya dan bayangan dengan sudut yang tajam.

Dibanding menyajikan sinematik modern, adaptasi karya Joel Coen ini tampak telah berusia 100 tahun lamanya. Diatur dengan ciri khas sandiwara panggung yang lebih mirip bayangan mimpi buruk.

Film ini mampu memberikan ilusi jika disentuh seolah orang dapat terhanyut ke dalamnya.

Alex Lemke, yang bertindak sebagai Supervisor Efek di film tersebut menyatakan sutradara Coen selalu ingin membuat Macbeth menjadi film sekaligus melestarikan pengalaman teatrikalnya, meskipun Macbeth diadaptasi ke berbagai media platform.

‘The Tragedy of Macbeth’ sudah dapat Cilers tonton di Apple TV+ sejak 14 Januari kemarin.

Exit mobile version